Insiden

1.1K 57 18
                                    

Mitsuki dkk. Bersama Kagura berada di taman senju pukul 21.00. Pasti kalian bertanya kenapa malam sekali ? Salahkanlah Mitsuki yang pulang kerja terlalu malam, akibat tidak bisa ijin. Katanya sih, takut Tsuru curiga.

Mitsuki kini duduk di bangku taman dengan BoruShika menunggu Inojin dan Kagura membeli minuman.

Beberapa saat kemudian, Inojin dan Kagura datang sambil membawa 5 botol minuman ringan.

"Nih, buat lu pada biar gak jamuran," ucap Inojin. Niatnya sih bercanda, sayang kagak ada yang ketawa.

"Garing luh,"ucap Kagura pada Inojin.

"Biarin !,"ucap Inojin.

Ekhem !!

Seseorang terbatuk yang ternyata adalah Mitsuki. Ia sudah geram dengan kerjaan temen-temennya.

"Udah ngomongnya ?,"tanya Mitsuki.

"Iya iya. Udah kok ! Jadi Kagura kau mau bicara apa dengan kami ?,"ucap Inojin memulai pembicaraan. Kagura yang sedang memberikan minuman ringan pada Boruto, Shikadai dan Mitsuki pun menoleh pada Inojin.

"Oh ini,"ucap Kagura sambil memberikan secarik kertas pada Mitsuki. "Aku menemukannya saat Sumire berlari tadi pagi, kelihatannya terjatuh dari tas / tangannya,"lanjutnya.

Boruto, Shikadai dan Inojin mendekat pada Mitsuki dan membaca secara cermat surat kecil itu.

"Menurutmu dari siapa surat ini ?," tanya Boruto yang masih belum nyambung. Shikadai menghela nafas dan menjitak kepala kuning milik pisang a.k.a Boruto.

"Baka ! Tentu saja 'dia'. Siapa lagi ?,"ucap Shikadai. Boruto ber'oh'ria. Inojin tertawa.

"Kakak ipar kakak ipar. Ternyata sifat bodoh mu itu masih ada ya ?,"ucap Inojin sambil geleng-geleng kepala.

"Woi !! Siapa yang membolehkanmu memanggilku kakak ipar heh !?,"ucap Boruto pada Inojin sambil menunjuk Inojin tepat di depan hidungnya.

"Eh ?? Bukannya sudah jelas, aku harus memanggilmu demikian karena nanti aku akan menikah dengan Himawari,"ucap Inojin dengan senyuman khasnya. Boruto mendengus kesal.

"Serah !!,"ucap Boruto sambil meneguk habis minumannya.

"Hei ! Ini sudah jam berapa ?,"tanya Mitsuki yang sedari tadi diam. Kagura melirik ponsel pintarnya.

"Sudah jam 21.45,"ucap Kagura.

"Memang kenapa ?,"tanya Boruto. Kagura menepuk jidatnya.

"Benar juga cepat kita bergegas !,"ucap Kagura. Boru-Shika-Ino menaikkan alis tanda tak mengerti. Mitsuki ikut bangkit dari duduknya.

"Sumire dalam bahaya !! Cepat !!,"ucapnya sambil memberi isyarat pada 3 mahluk itu untuk segera bergegas. Mitsuki meraih helmnya dan mengenakannya.

"Boruto dan Kagura ikut aku. Inojin dan Shikadai kalian panggil polisi, nanti kalian tunjukan TKP pada polisi dan mungkin jika kami terdesak, cari bantuan secepatnya,"ucap Mitsuki memberi titah pada 4 temannya. Mereka semua mengangguk, menyanggupi perintah Mitsuki.

Mereka segera melesat ke temoat TKP. Mitsuki sudah merasakan hawa-hawa tidak enak.

'Aku harap kau baik-baik saja,'bathin Mitsuki.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gang Suna. Pukul 22.00

Seorang gadis bersurai violet celingak-celingukan di dalam gang yang sering gelap tersebut. Di ujung gang ada lampu jalan yang menyala agak redup. Dan dengan jelas terlihat seseorang sedang berdiri di bawah tiang lampu tersebut. Orang itu memakai pakaian serba hitam dengan jaket hitam disertai tudung yang menutupi wajahnya. Walaupun negitu, terlihat jelas raut muka orang itu.

"Akhirnya kau datang.........kakei Sumire,"ucap orang itu dengan suara wanita ? Benar ia seorang gadis. "Jadi aku mau memberikanmu 2 pilihan. Menghilang dari hidup Mitsuki dengan caramu sendiri atau menghilang dari hidup Mitsuki dengan caraku," lanjutnya. Kini ia memegang sebuah pisau dengan darah yang sudah mengering.

Sumire menegang. Raut wajahnya menjadi ketakutan. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Sejenak berpikir, lalu menyeringai.

"Aku tidak akan memilih keduanya !!,"jawab Sumire tegas. Ia ingin mengakhiri semua ini dengan caranya sendiri. Gadis tersebut menunjukkan raut kekecewaan.

"Begitu... ya. ( menyeringai ) pilihan yang salah !!!,"ucapnya sambil berlari dan menghunuskan pisau pada Sumire. Sumire mengambil kuda-kuda siap menyerang.

Tak

Tak

Bruk

Brak

Suara pertarungan antar keduanya saling bersahut-sahutan. Gadis itu terus memcoba melukai Sumire dengan pisaunya. Sementara Sumire terus menghindar dan menyerang gadis itu. Walaupun, gadis itu sering melukainya dengan goresan pisau tersebut.

Tubuh Sumire kini penuh luka disana-sini. Luka gores dari pisau itu cukup menyakitkan. Lihat saja banyak darah yang mengalir dari luka-luka tersebut. Sumire menahan sakit sambil terus menyerang gadis itu. Ia tak boleh kalah. Ia tak ingin berakhir dengan seperti ini.

Namun naas, saat Sumire lengah. Gadis dengan pakaian sama dengan gadis yang menyerang Sumire, datang dari balik kegelapan menembak kaki kiri-nya. Membuat Sumire oleng dan jatuh ke tanah.

Bruk!!

Sumire terjatuh sambil memegangi betisnya yang mengeluarkan darah, ia meringis kesakitan. Gadis yang menyerang Sumire tersenyum penuh kemenangan. Ia melirik ke arah gadis yang menembak Sumire tadi.

"Arigattou....Hoku,"ucap gadis itu. Gadis lain itu lalu membuka tudungnya. Wajahnya terlihat. Benar saja gadis itu adalah HOKU. Benar saja poni panjang yang menutupi separuh wajahnya yang menjadi ciri khasnya. Hoku tersenyum pada Gadis yang menyerang Sumire.

Gadis itu mendekati Sumire yang masih terbaring di tanah dengan luka di kaki kiri-nya. Dia berjongkok di dekat Sumire yang tak berdaya, sambil menyerigai.

"Kelihatannya ini memang akhir darimu. Kakei Sumire...,"ucap gadis itu sambil memainkan pisaunya yang telah telumuri dengan darah Sumire yang menetes. Memberikan kesan horor dan menakutkan.

Gadis itu mengangkat pisaunya ke udara. Sumire menutup matanya.

'Mitsuki-kun, tolong aku...,'bathinnya lirih.

Dan saat pisau itu hampir mengenai tubuhnya...

Dor!!

Tak!!

Srek

Seseorang menembak, tepat di sisi pisau tersebut sehingga pisau tersebut terjatuh dari tangan gadis itu. Spontan gadis itu dan Sumire menoleh.

Terlihat pemuda bersurai putih kebiruan memegang sebuah pistol ditangannya. Mata Sumire berbinar.

"Mitsuki-kun!!!,"ucapnya.

TBC....

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Minna maaf ya chapter ini agak menggantung. Rabu depan ketemu lagi kok ! Semoga kalian tak bosan ya dengan fanfic ini...

Jaa ne~

MitsuSumi[DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang