Tak bisa jujur

1.6K 83 9
                                    

"Jangan2...Sumire kan ?,"

Boruto dan Inojin menggangguk-angguk. Tiba-tiba mereka melotot terkejut.

"NANI !!?? SUMIRE-SAN...!!??,"
.
.
.
.
.
.
.

Mitsuki hanya terdiam wajahnya memerah. Ia tak bisa jujur pada perasaannya. Di hati ia bilang "iya", di tenggorokan ia bilang "tidak" dan di mulut ia bilang "mungkin". Perasaannya campur aduk. Ia tak bisa berpikir dengan jernih. Sementara itu, teman2 nya masih menunggu jawaban dari dirinya. Namun, ia masih tak dapat menjawabnya. Perasaannya campur aduk. Boruto yang menyadari bahwa Mitsuki sedang tertekan mencoba memberi isyarat pada Inojin dan Shikadai. Mereka pun akhirnya mengerti dan menghela nafas.

"Hah...mendouksei. Mitsuki sudahlah jangan di pikirkan itu hanya ekspetasiku belaka kok,"

"Itu benar Mitsuki,"

"Sudahlah lupakan saja hal itu,"

Namun, Mitsuki tetap diam. Ia merasa kebingungan. Untuk pertama kalinya ia pusing tentang seorang wanita yaitu Sumire.

"Hoi Boruto, apa yang kau lakukan di sini ?,"ucap seorang gadis berkacamata merah, berambut raven panjang.

Di belakangnya terlihat 2 orang gadis. Salah satu bertubuh agak gemuk dan berkulit coklat memakai blush bewarna putih dan memakai stoking hitam panjang. Dan gadis lainnya berambut violet yang dikepang ke belakang. Memakai kemeja putih dan memakai rok berwarna violet. Menuju ke arah mereka berempat yang sedang tegang.

"Oh Sarada. Tumben kamu ke sini ?," ucap Boruto bersemangat.

"Cuma mau mengantar Choucho beli makanan kok," ucap Sarada.

"Oh kukira mau menemui Bo--,"ucap Inojin. Ia tak melanjutkan kalimatnya karena Boruto buru-buru menyumpal mulutnya dengan potongan rotinya.

"Apa kau bilang ?," ucap Sarada.

"Tidak ada apa-apa Sarada,"

Sarada hanya ber "oh" ria. Sementara itu Sumire melirik Mitsuki yang wajahnya agak memerah, ia khawatir jika Mitsuki sakit karena kejadian kemarin.

"Mi...Mitsuki-kun, ka...kau baik-baik saja...?," ucap Sumire. Wajahnya agak memerah ia masih mengingat kejadian di halte kemarin.

Mitsuki segera mengatur nafasnya. Setelah dirasa ia sudah agak tenang ia lalu menjawab pertanyaan Sumire.

"Iya aku baik-baik saja," ucap Mitsuki ia melempar senyum pada Sumire untuk meyakinkan ia bahwa ia baik-baik saja. Sumire bernafas lega setidaknya Mitsuki baik-baik saja.

Mitsuki dan Sumire bertatapan. Iris kuning milik Mitsuki bertemu iris violet milik Sumire.

'Cantik,' bathin Mitsuki.

'Di...dia tampan sekali...,' bathin Sumire.

Beberapa saat mereka bertatapan dan pada saat itu pun mereka tak menyadari bahwa teman2 nya memandang mereka dengan tatapan penuh tanda tanya. Mereka berdua tenggelam dalam lamunannya masing-masing.

"Ehkhem...,"ucap Shikadai memecah keheningan.

Mereka berdua segera tersadar dari lamunan mereka masing-masing.

"Eh...," ucap Mitsuki. Wajahnya memerah.

'Apa yang aku pikirkan!! Dasar,' bathin Mitsuki.

'Su...sumire kendalikan dirimu. Jangan memikirkan hal yang macam-macam,' bathin Sumire sambil menepuk-nepuk pipinya.

Melihat kedua temannya yang berperilaku aneh membuat teman2 nya yang lain heran.

"Apa yang kalian lakukan ? Sehingga wajah kalian memerah ?," tanya Boruto.

"Ti...tidak ada !,"ucap mereka berdua serempak.

"Oh yaudah. Nee Sarada duduklah disini. Meja ini masih cukup untuk 3 orang lagi," tawar Boruto.

"Baiklah. Ayo Choucho,Sumire," ajak Sarada.

"Hai' Sarada,"ucap mereka berdua kompak.

Mereka lalu duduk di meja yang sama dengan Mitsuki dan teman-temannya. Sarada duduk di samping kanan Boruto. Sumire duduk di samping kiri Mitsuki dan Choucho duduk di samping kanan Shikadai.

"Kalian mau makan apa ? Biar aku pesankan," ucap Choucho.

"Aku soda," ucap Sarada.

"A...aku roti selai stroberry," ucap Sumire.

Choucho lalu pergi memesan makanan. Sementara itu di meja tersebut terasa hening dan sepi. Tak ada yang berbicara atau mengobrol sama sekali. Hening itulah yang terjadi sekarang. Tiba-tiba sebuah suara dengkuran orang tidur memecah keheningan. Ternyata yang  tertidur adalah Shikadai. Ia tertidur dengan menopang kepalanya dengan tangannya.

"Ya ampun, dia tertidur," ucap Inojin sambil menepuk jidatnya sendiri.

"Dasar tukang tidur,"ucap Boruto sambil menggelengkan kepala.

"Dia tak pernah berubah,"ucap Sarada.

Sementara Mitsuki dan Sumire masih terdiam. Kadang kala mereka bertatapan. Namun, langsung memalingkan wajahnya masing-masing.

"Anu...Mitsuki-kun,ini," ucap Sumire sambil menyerahkan jaket Mitsuki yang kemarin Mitsuki pakaikan pada Sumire. Jaket itu terlipat dengan rapi.

"Jaketku ?,"ucap Mitsuki.

"Iya ini jaketmu. Gomen, kemarin aku lupa mengembalikannya padamu," ucap Sumire pipinya memerah.

Inojin,Boruto,dan Sarada memandang gadis bersurai violet dan pemuda bersurai putih kebiruan itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Apa maksudmu dengan kemarin ? Sumire-san ?," ucap Boruto.

Mitsuki dan Sumire menatap Boruto secara bersamaan.

"Anu...se...sebenarnya...,"

"Sebenarnya aku kemarin meminjamkan jaket ku ke Sumire karena ia kemarin kehujanan," ucap Mitsuki. Boruto hanya ber "oh" paham. Begituh juga dengan yang lain. Sumire menatap Mitsuki yang tersenyum dengan sangat manis kepadanya. Ia hanya tersenyum malu melihat Mitsuki.

Beberapa saat kemudian, Choucho kembali sambil membawa makanan yang di pesan.

"Nih pesanannya,"

"Arigattou Choucho," ucap Sarada dan Sumire bersamaan.

(Skip)

Setelah dari kantin mereka mutuskan untuk kembali ke kelas. Saat di perjalanan ke kelas, Mitsuki yang berada di belakang dengan Sumire. Meraih tangan Sumire dan menggandengnya. Sumire yang sadar tangan di gandeng oleh Mitsuki hanya tersenyum. Wajahnya memerah saking maluhnya. Namun, dalam hati ia bahagia saat ia di gandeng Mitsuki. Mitsuki hanya tersenyum kecil sambil sesekali melirik Sumire dan melempar senyum padanya. Sumire terdiam. Ia diam-diam menaruh rasa pada Mitsuki.

'Mitsuki-kun..aku suka kamu,' bathin Sumire.

TBC...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Halo minna...
Maaf jika chapter ini agak gaje

Jadi minta maaf ya jika dalam cerita ini banyak kesalahan, terutama kesalahan author juga,jika ada :v
(Sarada: author kan emang banyak salah. Author: iye gw tahu kok, makanya minta maaf. Sarada: iye thor, cuma ngingetin. Gitu aja ngambek).

Baiklah sekian dari Author.

Sampai jumpa lagi.

Mata ne minna~

MitsuSumi[DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang