"Mama! Papa! Ayo cepat, nanti aku ketinggalan upacara pembukaan!" Seru suara anak perempuan berusia lima belas tahun yang sudah memakai pakaian seragam sekolahnya lengkap.
"Iya sayang, Papa masih mencari ponselnya." Balas sang ibu dari pintu.
"Aku menemukannya! Ayo berangkat." Sang ayah langsung bergegas menyusul putrinya yang sudah mulai mengomel di depan mobil.
Dengan segera ketiganya masuk mobil dan mulai berjalan menuju sekolah untuk hari pertama masuk sekolah.
---Don't Let Me Fall---
Mobil berhenti di parkiran mobil khusus orang tua murid, tanpa menunggu lagi si anak perempuan langsung keluar dari mobil dan berlari dengan bersemangat menuju gerbang sekolahnya.
"Jinri!" Panggil sebuah suara yang sangat dikenalnya.
Ketika sang pemilik nama menoleh, ia melihat seorang anak laki-laki seumurannya yang memiliki wajah tampan dan senyuman yang begitu cerah, "Jirayu!" Sahut Jinri begitu mengetahui siapa yang memanggilnya, "Akhirnya kita masuk ke sekolah yang sama."
"Ya ya, kau yang tidak bisa jauh dariku karena kita beda SMP." Ujar Jirayu seraya menepuk pelan pucuk kepala Jinri yang membuat wajahnya bersemu merah.
"Wah wah...baru hari pertama sekolah dan kalian sudah bermesraan di depan gerbang." Ujar suara yang tak asing.
"Paman Daniel!" Seru Jinri kesal, "Aku dan Jirayu tidak ada apa-apa."
"Hanya belum." Goda Daniel seraya terkekeh, sedangkan Jinri hanya merengut kesal.
"Dimana orang tuamu?" Tanya Seongwoo yang berada di samping Daniel.
"Mereka lambat jadi aku pergi duluan."
"Semakin lama kau semakin menuruni sifat Jihoon." Komentar Daniel, "Dan wajah Guanlin."
"Ong! Daniel!" Seru suara yang mendekat kearah mereka.
"Ah, ini yang ditunggu." Ujar Daniel begitu melihat keduanya berjalan mendekat.
"Kudengar kalian pindah rumah?" Tanya Seongwoo.
"Ya, kami sepakat untuk mengambil rumah yang lebih sederhana di salah satu kompleks perumahan, dan lagi itu dekat dengan sekolah Jinri." Ujar Guanlin.
"Sebuah mansion megah dengan semua kebutuhan yang serba ada kau bilang sederhana?" Ujar Seongwoo tak percaya dengan pendengarannya, "Aku tahu memang sebaiknya Jihoon yang memilih tempatnya."
"Aku sudah mengatakannya tapi dia tak mau mendengar." Ujar Jihoon membela dirinya.
"Hei, aku tidak ingin membuatmu kerepotan mengurus rumah sekaligus pekerjaan, belum lagi cafe yang kau tangani." Balas Guanlin yang hanya dibalas anggukan Jihoon.
"Sudah mendengar berita kelahiran anak Jinyoung dan Daehwi?" Tanya Seongwoo tanpa mengindahkan ucapan Guanlin.
"Iya, kami berencana melihat bayinya besok." Ujar Jihoon, "Aku sudah menduga kalau mereka memang cocok sejak awal." Perhatiannya kemudian beralih kepada Jinri dan Jirayu, "Sepertinya anak kita cocok sekali, bagaimana jika benar di jodohkan saja." Ujar Jihoon saat melihat Jinri dan Jirayu saling bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Don't Let Me Fall☑️ [PanWink]
Fanfiction[COMPLETED] He found the right kind of love, with the wrong person. Pertemuan singkat antara Lai Guanlin dan Park Jihoon membuat keduanya terjatuh dalam suatu takdir yang tidak terbayangkan sebelumnya dimana semua awal drama kehidupan mereka dimula...