Terhitung sudah hari kelima kegiatan ospek dilakukan yang tandanya sebentar lagi akan selesai. Tapi bukan itu masalah Haechan, sekarang dirinya semakin sering melihat Mark dan Jaemin dimana-mana. Lama-lama dia kesal sendiri karena melihat wajah Mark dimana-mana.
"Haechan!" panggil Jaemin. 'Kan, Haechan sangat tidak suka saat dirinya harus bertemu dengan 2 anak teknik itu. Bukannya gimana-gimana, tapi wajah Mark itu terlihat sangat mesum setiap kali melihatnya.
"Ada apa, hyung?"
"Melihat Jeno tidak?"
Rupanya. Haechan sedikit curiga dengan Jeno, anak itu sering sekali dicari oleh Jaemin. Jangan-jangan selama ini Jeno punya utang dengan Jaemin.
"Tidak tuh, aku bahkan baru keluar dari kelas, hyung. Memangnya ada apa?"
"Hm, tidak sih, hanya mencari. Dia tidak masuk sesi ospek hari ini, jadi kupikir dia bolos ke sini untuk menemuimu."
Bolos? Hanya untuk menemuiku? Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan seorang Lee Jeno selama hidupnya! pikir Haechan. Dirinya sibuk memaki Jeno yang tidak masuk ospek dan mengakibatkan dirinya harus bertemu Jaemin dan temannya itu.
"Oh ayolah, Jaemin, Jeno-mu itu tidak ada di sini. Lagipula ada perlu apa sih?" Tuhkan bukan hanya Haechan saja yang kesal. Mark pun kesal. Harusnya kakak tingkatnya itu tahu kalau mencari Jeno sama saja dengan mencari mantan saat pasanganmu ada di sebelahmu, sama-sama tidak penting!
"Ish, dia itu 'kan perwakilan bulan kampus dari fakultas kita. Aku harus memberinya beberapa pelajaran penting untuknya."
"Modus." Gumam Haechan dan Mark di saat bersamaan. Jaemin melotot ke arah mereka berdua, sedangkan Haechan merasakan ada yang aneh. Bukan karena apa-apa, tapi bagaimana bisa ada seseorang yang sinkron dengannya? Ini pertama kalinya ada seseorang yang sinkron denganny, jadi yaa rasanya sedikit aneh.
"Hyung, kenapa tidak datang ke tempat tinggal milik Jeno?"
"Benar juga, kalau begitu berikan alamatnya!" Jaemin tersenyum berseri. Entah apa yang sedang ia pikirkan.
Haechan membisikkan alamatnya pada Jaemin. Bola mata Jaemin membelalak kaget saat mendengar jawaban Haechan, "Benarkah? Itu berarti tempat tinggalnya dekat denganku! Ya sudah, aku tinggal ya kalian berdua, aku ingin bertemu calon pangeran sekolah. Sampai jumpa!"
Jaemin mengirimkan lambaian tangan kepada mereka. Haechan membalasnya dengan lambaian juga, berbeda dengan Mark yan hanya menggoyangkan dagunya sedikit ke atas seperti mengusir. Setelah kepergian Jaemin, Haechan ingin segera pulang karena kepalanya benar-benar butuh istirahat setelah melihat berbagai macam tulang-tulangan yang harus ia pelajari.
Mark menahan tangan Haechan yang akan beranjak pergi, "Hei, tunggu sebentar, Haechan!" yang lantas membuat Haechan berhenti sejenak.
Dirinya menatap Mark yang menggunakan jaket biru tua khas anak teknik dan tas yang ia selempangkan sebelah saja. Benar-benar tampan. Sebentar, Haechan berkata apa tadi?
"Pulang denganku saja, kau jalan kaki 'kan?"
"Memangnya sunbae-nim tahu tempat tinggalku?"
"Tidak, dan berhentilah memanggilku sunbae-nim. Panggil aku dengan Mark hyung, lagipula kau bukan adik tingkatku dan aku tidak suka dipanggil sunbae ditambah dengan -nim." Omel Mark seperti profesornya tadi.
"Baiklah, Mark hyung. Jadi ini kau jadi tidak mengantarku pulang? Atau aku pulang jalan kaki saja?"
"Pulang denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Potion %Markhyuck ft. Nomin ✔
FanfictionSiapa yang tahu jika 4 mahasiswa teknik + 1 mahasiswa kedokteran ternyata bisa menjadi ramuan yang membuatmu gila? warn; bxb! baku! #39 in short story 18/07/27 #1 in Markhyuck 18/08/04 #62 in haechan 200117