37% 💛💛

21K 3.1K 39
                                    

Haechan bangun lebih dulu karena dirinya harus mengejar jadwal kegiatan untuk kompetisinya hari ini. Ia menumpang mandi di apartemen Mark dan mencari post it untuk menuliskan sebuah pesan pada Mark.

Mark hyung aku pergi lebih dulu yaa
Hari ini hari kompetisi, oleh karena itu aku pergi lebih dulu
aku harap kau datang, setidaknya datanglah untuk mendukungku, okey?~

-Lee Haechan

Mark sedikit terkejut saat dirinya menemukan kertas itu di kamarnya. Ia baru ingat hari ini adalah hari kompetisi Haechan, dan bodohnya ia dipilih menjadi salah satu juri hari ini.

Dengan cepat Mark pergi ke kamar mandi dan mandi dengan asal. Setelah itu ia memakai sebuah kemeja berwarna hitam dan ripped jeans berwarna biru yang menambahkan kesan tampan di dirinya. Tangannya segera meraih kunci mobil dan pergi ke tempat acara pemilihan star and moon diadakan.

Di tengah perjalanan terdengar suara dari ponselnya yang berdering, mau tidak mau ia harus mengangkatnya karena orang yang menelponnya itu terus-terusan menelponnya. Telinganya ingin sobek rasanya. Matanya memperhatikan nama sang penelpon dan mengumpat pelan lalu me-loudspeaker suaranya.

Si brengsek noJaem is calling...

"Ada apa?"

"Kau dimana, bodoh!"

"Di perjalanan, tunggulah."

"Acaranya sudah akan mulai, jika dalam 5 menit kau tidak datang maka bersiaplah masa depanmu akan dipotong oleh panitia."

"Oke oke, aku sudah di depan. Bye!"

Seperti perkataan Mark tadi, ia sudah sampai di depan gedung acara akan diselenggarakan. Matanya menatap ke sekeliling, banyak sekali mahasiswa yang datang, bahkan dari berbagai fakultas.

Mark berjalan santai ke dalam gedung. Di sana 2 teman bodohnya tengah berdiri dan menatapnya dengan malas. Matanya mengalihkan atensinya ke penjuru ruangan sampai matanya menemukan malaikatnya tengah bercanda ria bersama Somi.

"Hei, kau kemana saja? Tahu tidak kau dicari panitia sejak tadi, dasar bodoh."

"Berhenti mengataiku bodoh, Huang Renjun!" sewot Mark dan matanya masih menatap malaikatnya yang tengah sibuk saling mencubit pipi dengan Somi.

"Jangan terlalu keliatan. Kau ini sejak dulu benar-benar tidak bisa mengendalikan ekspresimu ya? Pantas saja Renjun jengah, kalau aku jadi Renjun mungkin kau sudah habis sejak kita SMA dulu." Mark diam saja mendengar ocehan Jaemin. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri, seolah-olah tidak penting.

Seorang panitia datang menginterupsi Jaemin, Renjun, dan Mark yang tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Panitia tersebut menggiring Mark menuju ke suatu tempat, mungkin untuk pengarahan lebih lanjut karena dia 'kan terpilih menjadi salah satu juri tahun ini.

Tinggalah Jaemin dan Renjun berdua memperhatikan ke sekeliling ruangan. Jeno yang telah selesai diberi polesan make up pun mendekat ke arah Jaemin dan Renjun.

"Nana hyung, Renjun hyung." Sapa Jeno seraya menundukkan badannya ke arah keduanya. Senyum Jaemin mengembang saat melihat wajah Jeno yang tampak lebih tampan daripada biasanya walaupun wajah Jeno sehari-hari lebih ia sukai daripada wajah Jeno saat ini.

Potion %Markhyuck ft. Nomin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang