lagian Barsha kan pemberani yah, jadi Barsha akan jagain Aeera, Barsha janji sama Ayah.
•••
"Disini lagi Ai?"
Lelaki tinggi itu menghampiri Aeera lagi, di rumah pohon mereka lagi, dan membawa selimut dengan motif bintang lagi.
"Tempat ini selalu jadi tempat terbaik buat lihat langit sih hehe," jawab Aeera sembari mengeratkan selimut yang diletakkan Barsha dibahunya, seperti biasa.
"Sekarang udah berani ya naik kesini sendirian," ucap Barsha, sedikit mengejek sebenarnya.
Aeera menoleh kepada Barsha menunjukkan cengiran kudanya, "Bahkan lompat dari sinipun aku berani sekarang."
"Masa? Coba buktiin," ucap Barsha melakukan hobbynya, menggoda Aeera.
Gadis itu memandangi Barsha sepersekian detik, lalu berdiri dan memandang kebawah sana, "tinggi juga" pikirnya.
Barsha melotot melihat gerakan yang Aeera lakukan lalu dengan paniknya ia menarik Aeera cepat dan mendekapnya erat, penuh kecemasan.
"Kenapa?" Tanya Aeera dengan lugunya, seperti biasa dia memang se-lugu itu sampai tidak menyadari bahwa yang akan dia lakukan akan membahayakan dirinya sendiri.
Barsha tak menjawab, masih mendekap gadisnya dengan erat.
"Jangan lakuin itu, tolong, kamu bikin aku cemas."
Aeera mendongakkan kepalanya, menatap Barsha dengan penuh kebingungan, "kamu yang minta bukti, kan?"
Barsha menghela nafas kasar, membimbing Aeera untuk duduk seperti posisi semula.
"Itu tadi cuma becanda, kamu jangan ceroboh gitu, jangan-jangan kalau misalnya aku minta kamu nyari ikan di sumur, kamu masuk lagi ke sumur itu," Ucap Barsha, masih cemas, sangat cemas.
Aeera masih dengan posisinya, dengan polos menatap dalam mata Barsha, "emangnya ada ikan didalam sumur?"
Barsha melotot, antara cemas, gemas, dan kesal. Berusaha ia menyabarkan hatinya.
"Aeeradelicia Betrys kenapa kamu selugu itu sih."
Aeera masih dengan polos menatapnya, "Tapi, sumpah deh kenapa kamu tadi narik aku? Bukannya kamu yang ingin bukti?"
Lagi lagi Barsha menghela nafas kasar, "aku kan cuma becanda, Ai"
Aeera manggut-manggut, mulutnya membulat, ber'Oh'ria rupanya.
Setelahnya, ia kembali melanjutkan aktivitasnya memandangi langit malam, salah satu dari 7 hal yang paling ia sukai.
3 menit berlalu dengan keheningan lalu ..
"Ai .."
"Hm?" Tanya Aeera tanpa mengalihkan pandangannya dari langit malam itu.
Barsha tersenyum, membayangkan sesuatu sepertinya. "Inget gak? Dulu kamu paling gak mau naik ke rumah pohon ini."
Aeera mengangguk masih tak mau berpaling dari langit malam itu, salah satu saingan Barsha.
Kali ini entah apa yang dibayangkan Barsha tapi yang jelas itu membuatnya menahan tawa, tanpa Aeera sadari.
"Inget juga gak? Kamu pernah kecebur got."
Sontak Aeera memelototi Barsha, berusaha menyangkal apa yang Barsha ucapkan. "E ..Emangnya Iya? Ahh enggam ahh ngarang deh kamu."
Melihat ekspresi wajah Aeera yang memelototinya dan berusaha menyangkal kejadian yang menurut Aeera memalukan itu, ia tak mampu lagi menahan tawanya, akhirnya .. "HAHAHAHAHAHA" tawanya meledak begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barsha dan Aeera
Romanceseperti hujan yang memerlukan angin untuk terbentuk, begitupula dengan Barsha yang akan selalu membutuhkan Aeera untuk hidup dan bahagia. Hei, ini cerita tentang Barshamus Allard sang hujan setia yang berani dan Aeeradelicia Betrys sang angin setia...