"Ra, bangunin anak-anak yuk," ajak Reina yang kebetulan memang sekamar dengan Aeera.
"Ayo."
Mereka berdua pun menuju ke kamar sebelah lewat pintu pintasan yang menghubungkan antara kamar mereka dengan kamar yang ditempati Karin dan Zefa saat ini.
"Kirain belum pada bangun," ucap Reina ketika melihat Zefa yang sedang menyisir rambutnya dan Karin yang sibuk dengan ponselnya.
"Kebangun gara-gara alarm hp nya Karin yang super duper berisik."
"Alarm jam berapa?"
"Jam tiga lebih empat puluh menit taugak sih lo," jawab Zefa.
"Niat amat kalian sampe alarm jam segitu apalagi pas liburan," ucap Reina.
"Orang niatnya alarm jam delapan lebih lima belas, ngantuk parah gue, jadinya gitu deh, mana volume alarm full banget, lagunya yang nge beat lagi," curhat Karin.
"Gakpapa deh terimakasih kepada rasa kantuk Karin karenanya kita gak usah susah-susah bangunin mereka, ya kan Ra."
Aeera tertawa kecil, "iya."
"Kalian udah mandi?"
"Udah."
"Yaudah, ayo ke bawah, kita masak buat sarapan," ajak Reina.
"Yuk," jawab mereka serempak.
Mereka pun turun dan menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Roti dengan isian daging dan telur setengah matang, dengan sayuran-sayuran segar serta saos pedas dan mayonnaise, yumm.
"Wah ini namanya keajaiban."
"Kenapa?"
"Pertama kali dalam sejarah hidup Karin masak tanpa dapur berantakan!" serunya.
"Itu juga karena ada Reina kali," celetuk Zefa.
"Ih yaudah si."
"Udah udah, bantuin gue bawa ini ke meja makan, habis itu kita bangunin anak-anak cowok," perintah Reina.
Zefa, Karin, dan Aeera mengacungkan jempol lalu masing-masing mereka membawa dua piring ke meja makan.
"Guys, minum belum kita buat ya," ucap Reina.
Zefa, Karin, dan Aeera menepuk dahi mereka.
"Teh ada kan Fa?" tanya Aeera.
"Ya ada lah, ada kebunnya malah."
"Yaudah kalo gitu biar gue sama Aeera yang buat teh, kalian berdua bangunin anak cowok ya," ucap Reina.
"Oke deh."
Setelah itu Aeera dan Reina menuju ke dapur sementara Karin dan Zefa menuju ke kamar tempat Barsha dan Radit tidur.
' tok tok tok '
"Duh lama," keluh Karin.
"Disini kan kasurnya cuma dua, masa iya mereka semua tidur disini?" tanya Zefa.
"Itu ada kamar lagi ya disana?" tanya Karin seraya menunjuk kamar tempat Daniel, Dodit, dan Reno tidur.
"Dikamar itu ada tiga kasur, mungkin dua disini yang tiga lainnya disana kali, ya?"
"Iya deh kayaknya."
"Yaudah gue bangunin anak cowok yang disana deh ya," pamit Zefa lalu ia menuju ke kamar tempat Daniel, Dodit, dan Reno tidur.
' tok tok tok '
Karin mencoba mengetuk pintu itu sekali lagi.
' tok tok '
KAMU SEDANG MEMBACA
Barsha dan Aeera
Romanceseperti hujan yang memerlukan angin untuk terbentuk, begitupula dengan Barsha yang akan selalu membutuhkan Aeera untuk hidup dan bahagia. Hei, ini cerita tentang Barshamus Allard sang hujan setia yang berani dan Aeeradelicia Betrys sang angin setia...