Kalo buat kehilangan Aeera, emang Barsha berani?
•••
"Daniel, stop deh," ucap Aeera tiba-tiba.
Daniel menuruti perintah Aeera, "kenapa?"
"Jalan aja yuk, ini kita masih naik lagi, kan?"
"Iya naik, gakpapa, kuat kok," jawab Daniel.
"Ih jangan, nanti Daniel capek, lagian aku pengen jalan," ucap Aeera.
"Yaudah. Sepedanya ditaruh di pos depan situ aja ya," ucap Daniel yang ditanggapi anggukan oleh Aeera.
Kemudian mereka berjalan di jalanan yang cukup menanjak itu. Dengan posisi Daniel di depan dan Aeera mengikutinya di belakang.
Setelah kurang dari 10 menit mereka berjalan akhirnya mereka sampai di puncak tertinggi dari kebun teh itu.
"Sini Ra," ucap Daniel seraya mengulurkan tangannya untuk membantu Aeera melangkah satu langkah lagi hingga akhirnya sampai di puncak tertinggi di kebun teh itu.
Aeera tersenyum, menerima uluran tangan Daniel, "makasi."
"Disini?" tanya Aeera.
Daniel menunjuk sebuah pohon besar tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.
Aeera melihat pohon itu kebingungan, "pohon?"
Daniel tersenyum lalu menggandeng tangan Aeera tanpa sadar, "sini ikut aku."
"Woahhh keren banget!" seru Aeera melihat ternyata dibalik pohon itu terdapat pintu yang ternyata adalah sebuah dapur.
"Dapurnya di dalem pohon, kok bisaaa," ucap Aeera masih terkagum-kagum.
Daniel tertawa kecil melihat tingkah laku Aeera yang sangat lucu, "makanya gak banyak yang tau tentang dapur ajaib ini."
Mata Aeera tambah berbinar-binar, "dapur ajaib?!"
Daniel mengangguk, "yuk masuk."
Sampai di dalam 'dapur ajaib' itu ternyata semua orang yang ada disana mengenal Daniel. Terbukti dari sapaan-sapaan yang terdengar.
"Eh Mas Daniel."
"Sudah lama gak kesini lho, Mas."
"Tambah ganteng aja Mas Daniel."
Dan masih banyak yang lainnya, tapi yang menarik adalah seseorang dengan kalimat, "aduh senengnya Mas Daniel kalau kesini sudah gak sendiri lagi," khas dengan suara medoknya.
"Kebetulan lagi ada temen, Mbok," jawab Daniel.
"Siapa ini namanya?"
"Saya Aeera," jawab Aeera ramah.
"geulis pisan."
Aeera tersenyum, "terimakasih."
"Mas Daniel, saya teh punya menu baru. Sudah hampir dua bulan sebenernya, tapi teh karena Mas Daniel lama tidak kesini, jadinya saya sebut menu baru."
"Ah beneran Mbok? Asik dong. Ajarin Daniel ya Mbok."
"Iya Mas, siap. Mbak Aeera juga sini hayuk," ajak Mbok Ratih ramah.
Aeera mengangguk mantap dan mereka pun mulai asik bermain-main di dapur ajaib itu.
Membuat cupcakes, kue kering strawberry, bahkan minuman favorit Aeera, milkshake strawberry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barsha dan Aeera
Romanceseperti hujan yang memerlukan angin untuk terbentuk, begitupula dengan Barsha yang akan selalu membutuhkan Aeera untuk hidup dan bahagia. Hei, ini cerita tentang Barshamus Allard sang hujan setia yang berani dan Aeeradelicia Betrys sang angin setia...