Barsha, Aeera, dan Tragedi Sepatu

11 2 0
                                    

Dah Tante, anaknya Barsha pinjem dulu ya, nanti Barsha ganti sama cucu yang lucu

•••

"Sha, hari ini pulang sore lagi?" tanya Maya-Bunda Barsha- sembari meletakkan nasi goreng buatannya di meja makan.

Barsha dengan cepat menyambar nasi goreng itu dan memasukkan suapan pertama ke mulutnya, "iya Bun."

"Emangnya gak capek? Kamu kan sebentar lagi ujian juga Sha," ucap bundanya, sedikit menasehati.

Barsha menggeleng, "Barsha gak capek kok, Bun."

"Kamu itu dari kecil emang gak pernah ada capeknya, heran deh Bunda,"

"Hehe," ucap Barsha menyengir kuda kearah bundanya.

Maya mengusap lembut kepala anaknya yang sedang memakan lahap masakannya, "Aeera nungguin kamu terus ya?"

Barsha mengangguk.

"Emangnya dia gak capek? Bisa jadi loh dia itu aslinya pengen pulang, tapi gak enak sama kamu Sha."

Barsha berhenti sejenak dari kegiatan makannya, memikirkan kata-kata bundanya.

"Bener juga ya Bun, Aeera juga gak pernah bawa buku atau hal-hal yang dia sukain kalau lagi nemenin aku basket. Nanti deh aku anterin Aeera dulu terus aku balik lagi ya Bun hehe," ucapnya diakhiri dengan cengiran khasnya.

Bundanya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak semata wayangnya itu. "Tapi janji ya Sha, mulai nanti kurangin main basketnya, sampek ujian akhir kamu selesai aja kok, habis itu terserah deh kamu mau main sampek dini hari juga."

Barsha melebarkan matanya, "serius Bun?!"

Maya yang sedang meneguk air mineral dari gelas yang dipegangnya tiba-tiba tersedak mendangar ucapan Barsha. Dengan cepat mata Maya melebar ke arah Barsha, memelototinya.

Sementara yang dipandang dengan tatapan tajam hanya cengengesan melihat ekspresi wajah ibunya atas kelakuannya itu.

"Yaudah Bun, Barsha berangkat dulu ya, makasih nasi gorengnya Bundaaaa," Ia mengecup singkat pipi kiri ibunya lalu segera ia berlari mengambil motor di garasi dan bersiap pergi ke sekolah. Tapi sebelum itu, ia harus menjalani rutinitasnya dulu, menjemput Aeera.

"Aiii, ayo berangkat," teriak Barsha ketika ia dan motornya sampai di depan pintu rumah Aeera yang sangat tidak jauh dari rumahnya.

"Iya bentarrr," ucap Aeera sambil turun dari lantai dua rumahnya sambil memakai sepatu pula.

Dita-Mama Aeera- hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Aeera yang begitu tergesa-gesanya karena ia telat bangun.

"Mamaaa, Aeera berangkat dulu ya, dadaa," ucapnya tergesa-gesa, masih sibuk dengan sepatunya.

Dita mengambil segelas susu vanilla dan berusaha mengejar Aeera ketika ia menyadari perut Aeera belum terisi apapun pagi ini. "Aeera sayang ini minum susu duluuu," ucapnya sedikit berteriak.

"Aeera udah telat Mah," katanya begitu ia sampai di depan pintu utama, begitu juga dengan mamanya.

Melihat sudah ada dua perempuan yang berdiri di depan pintu rumah yang rutin ia kunjungi itu Barsha turun dari motornya.

"eeh Tante," sapanya ramah sambil mencium punggung tangan Mama Aeera.

"Barsha lihat nih, Aeera gak mau minum susu, padahal perutnya belum keisi apa-apa pagi ini," jelasnya.

Barsha dan AeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang