Barsha, Aeera, dan Basket

3 0 0
                                    

Barsha dengerin Aeera ya, Aeera gak akan pernah capek buat Barsha.

•••

Gadis yang selalu membuat Barsha bahagia itu sudah berdiri di depan kelas Barsha ketika ia masih sibuk mengemasi barang-barangnya.

"Hai Aeera," sapa salah satu teman sekelas Barsha yang baru saja keluar dari kelasnya.

Aeera tersenyum, "Hai Tessa."

"Duluan ya," ucapnya ramah yang dibalas anggukan oleh Aeera.

Barsha yang kini sudah berdiri tepat ditengah-tengah pintu kelasnya segera mengajak Aeera untuk pulang. "Ayo."

Aeera mengernyitkan dahinya, "kamu gak basket hari ini?"

"Basket. Tapi aku anterin kamu pulang dulu," jelasnya.

"Kenapa gitu?" tanya Aeera meminta penjelasan lebih.

Barsha tersenyum tipis, mengusap lembut rambut Aeera, "nanti kamu capek kalo nungguin aku basket Ai."

"Aku gak capek kok nungguin kamu."

Barsha menghela nafas, "Ai, dengerin aku deh, lagian kamu juga gak ngapa-ngapain juga kan pas nungguin aku, cuma bengong. Kalo kamu dirumah kan bisa baca buku, ngelukis, atau kalau sekarang ya belajar buat ujian walaupun kamu udah pinter tanpa belajar sih sebenernya."

"Barsha, aku bisa baca buku kapan aja, ngelukis kapan aja, tapi kalau nemenin kamu, belum tentu besok aku bisa, kan?"

Mendengar itu, Barsha terdiam.

"Satu lagi, kalo kamu nyuruh aku belajar, ayo kita belajar sama-sama," tambahnya.

"Ai, aku belajarnya nanti malem aja."

"Yaudah aku juga."

"Ai."

"Barsha."

"Ai."

Aeera cemberut, "kamu gak mau ya aku temenin?"

"Bukan gitu Aeera, aku gak mau kamu capek. Udah itu aja."

"Barsha dengerin Aeera ya, Aeera gak akan pernah capek buat Barsha."

Barsha tersenyum mendengar itu. Aeera selalu berhasil membuat dia bahagia, selalu.

"Aeera, Aeera, kamu selalu nyeletuk gitu aja tanpa sadar apa yang kamu ucapin begitu manis dan bikin jantung aku mau copot." batin Barsha.

"Kamu kenapa keras kepala sih," ucap Barsha sambil mencubiti pipi Aeera.

"Aaaa" keluh Aeera pastinya karena cubitan Barsha.

"Yaudah ayo, aku ambil bola basket dulu ya."

Aeera mengangguk mantap.

45 menit kemudian ...

"Barsha, mau dibeliin lemon tea gak?" tanya Aeera sedikit berteriak mengingat Barsha yang berada ditengah-tengah lapangan basket sedangkan dirinya berada di kursi panjang di pinggir lapangan.

Barsha menghentikan aktivitasnya men-dribble bola, "kamu haus?"

"Aku tanya kamu kenapa kamu tanya aku balik?"

Barsha mengeluarkan cengiran andalannya lalu berlari menghampiri Aeera yang setia menunggunya.

Aeera melihat dengan jelas keringat yang bercucuran di dahi Barsha, "Barsha keringetan."

Barsha dan AeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang