Barsha, Aeera, dan Teori Hujan

1 0 0
                                    

Ternyata sedari tadi belum ada dari mereka berdua yang berusaha melepaskan pelukan hangat yang disaksikan langit malam dan kawan-kawannya itu.

•••

"haloo Aeeraa," sapa Barsha bersemangat ketika dirinya telah sampai di rumah pohon mereka.

Aeera yang tadinya memandangi langit malam menoleh ketika mendengar suara Barsha, "Kamu telat 5 menit."

"Hehehe maaf Ai, 5 menit doang kan hehehe."

Aeera menghela nafas, masih menatap Barsha yang setia berdiri dengan selimut ditangannya, "kamu itu harus bisa menghargai waktu, kamu pikir orang meninggal bisa delayed​ 5 menit apa."

Barsha bergidik ngeri, "kenapa ngomonginnya orang meninggal coba."

"Ya abisnya kamu sih, aku kan nungguin kamu daritadi."

Barsha tersenyum jail, "ciee nungguin."

"Kerjaan aku kan."

"Hah?"

"Nungguin kamu kan kerjaan aku, Barsha."

"Capek gak?"

"Enggak."

Barsha tersenyum mendengar satu kata yang keluar dari mulut Aeera itu.

"Barsha senyum-senyum sendiri kayak orang gila."

Sontak kalimat tersebut membuat senyum Barsha terhapus dari wajahnya dan digantikan oleh melebarnya mata Barsha, "apa kamu bilang?"

"Barsha senyum-senyum sendiri kayak orang gila," ulang Aeera dengan polosnya.

"Apaaa?"

Aeera menghela nafas, "Barsha senyum-senyum sendiri kayak orang gila."

Barsha tambah melotot lagi, "Coba lagi."

"Iihh Barshaaaaaa makanya telinga jangan ditinggal dirumaahhh," kesalnya.

"gue yang diejekin gue juga yang kena lagi."
batinnya.

"Udah Barsha cepetan duduk nanti Aeera keburu ngantuk nih," omel Aeera.

"Iya iya bawel."

Barsha meletakkan selimut bermotif bintang kesukaan Aeera kemudian ia duduk berhadapan dengan Aeera yang mulai membuka buku pelajarannya.

"Belajar apa kita hari iniii?"

Aeera masih sibuk membuka bukunya, "Ipa, biologi."

"Kamu mau diajarin sama Pak Barsha gak?"

Aeera menoleh, "Pak Barsha? Guru baru?"

Barsha menepuk dahinya, "aku Ai, aku."

Aeera tambah bingung, "sejak kapan kamu jadi guru? Kamu ganti cita-cita?"

"Kamu cantik, tapi lola. Untung sayang."

"Gini loh, jadi ceritanya malem ini aku bakal jadi guru kamu gitu, mau gak?"

Aeera diam, berusaha mencerna perkataan Barsha.

"Ooh gituuu, bilang dong daritadi."

"Lah daritadi gue ngapain dah perasaan," Ucap Barsha pada dirinya sendiri.

"Yaudah ayo, kita Bab apa niihh?" Tanya Aeera bersemangat.

"Ehem ehem .. jadiii kamu tau gak ka-"

Barsha dan AeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang