Barsha, Aeera, dan Hilang

3 0 0
                                    

karena tatapan mata Daniel begitu meyakinkannya bahwa dia akan aman.

•••

"Ayo cepetannn," ucap Aeera tidak sabar.

"Iya bentar lagi ngunci nih," teriak Zefa sebelum ia akhirnya berlari menuju tempat teman-temannya berdiri.

"Yuk. Kita jalan dulu gak jauh kok, disana ada tempat penyewaan sepeda," jelas Zefa.

Kemudian mereka ber-sembilan pun berjalan bersama-sama menuju tempat penyewaan sepeda.

"Permisi Pak, mau nyewa sepeda buat sembilan orang," ucap Zefa ramah.

"Oh sok atuh, silahkan," balas bapak itu ramah.

"Harga sewanya berapa ya Pak?" tanya Reina.

"Mau berapa hari?"

"Sehari aja Pak."

"Satu sepeda dua puluh empat jam mah empat puluh ribu neng, kalau mau tambah hari bisa lebih murah," jelas Bapak itu.

"Tiga hari Pak, berapa?" tanya Reina.

"Seratus ribu aja buat neng sama temen-temennya," jawab Bapak itu tanpa melunturkan senyum di wajahnya.

"Wah boleh tuh, terbilang murah loh," ucap Reina.

"Gimana guys?"

"Boleh tuh."

"Yaudah deal ya. Pak, sembilan sepeda semuanya buat tiga hari, sembilan ratus ribu ya jadinya," ucap Reina.

"Delapan ratus ribu aja deh neng, anggap saja yang satu bonus."

"Ah jangan Pak, tiga hari dapat seratus ribu aja udah seneng kok Pak kitanya, sembilan ratus ribu ya," ucap Reina ramah sambil memberikan uang yang sudah dikumpulkan oleh teman-temannya.

Bapak itu mengangguk ramah, "ya sudah, sok atuh dipilih sepedanya, jangan lupa di cek dulu bannya ya."

Mereka semua mengangguk dan mulai memilih sepeda mereka masing-masing. Memastikan mereka nyaman memakainnya.

"Pak, kita semua sudah dapat sepeda kita masing-masing, jadi kita permisi dulu ya, Pak, ini KTP saya, sebagai jaminan," pamit Reina.

Bapak itu mengangguk dan menerima KTP Reina dengan senyuman yang sedari tadi menghiasi wajahnya, "hati-hati ya kalian semua, kalau ada ban kempes atau sesuatu yang lain bisa silahkan kesini."

Mereka semua mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Setelahnya mereka pergi menuju ke kebun teh yang sangat luas dan indah.

30 menit mereka bersepeda tidak terasa ternyata mereka berpisah, Karin dengan Zefa, Dodit dengan Reno dan Barsha, Radit dengan Reina, sedangkan Aeera dan Daniel mereka sendirian.

"Loh mereka pada dimana ya?" tanya Aeera pada dirinya sendiri setelah ia menengok kesana-kemari dan tak ada satu dari sembilan kawannya yang ia jumpai.

"Waduh kayaknya aku misah sendirian, aku kira Barsha ada di belakang aku," ucapnya dengan raut wajah yang panik.

"Loh Ra? Sendirian?" tanya Daniel dari arah belakang Aeera.

Mata Aeera membulat, dirinya merasa sedikit lega sekarang, "Daniel?! Ah syukurlah kamu disini, aku gak sendirian ternyata."

"Kamu misah sama yang lain?"

Aeera mengangguk, "aku kira Barsha ada di belakang aku."

"Ternyata?"

Aeera mengangkat kedua bahunya, "gak tau. Tiba-tiba pas aku berhenti aku noleh kesana-kesini gak ada siapa-siapa. Aku terlalu asik sendiri kali ya."

Barsha dan AeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang