Dan mau tak mau mereka harus menjaga jarak satu sama lain.
•••
"Udah tiga minggu kita disini terus sama buku-buku tebel ini ya Ai."
"Lebih tepatnya aku sih, kalo kamu kan tiap hari sama buku tebel ya," tambahnya.
Aeera hanya diam karena sepertinya dia tak mendengar ucapan Barsha.
"Ai," panggil Barsha yang merasa diacuhkan Aeera.
"Ai."
"Ai."
"Ai."
"Ai." Pangilnya berturut-turut.
Mulai kesal akhirnya Barsha mulai sedikit berteriak, "AIYANGGG."
"Apa ih Barsha," jawab Aeera, akhirnya.
Menyadari sesuatu Barsha tersenyum jahil, "ciee dipanggil Aiyang baru jawab."
"Ih orang aku baru denger pas kamu teriak, makanya baru jawab," ucap Aeera, membela diri.
"Iyain deh."
"Ih emang gitu tau."
"Iyain," jawab Barsha masih tersenyum jahil.
"Ih Barsha mah nyebelin."
"Iya iya enggak deh. Kamu tadi denger gak aku ngomong apa?"
Aeera menggeleng, "emang apa?"
"Tuhkan. Kamu yang nyebelin. Masa orang ganteng gini dicuekin."
"Pede tingkat dewa."
"Hehehe. By the way, Udah tiga minggu kita disini terus sama buku-buku tebel ini ya Ai."
"Kamu ngulang itu dua kali."
Barsha melotot, "LAH?! ITU KAMU DENGER."
"Kamu kira aku budek apa."
"Terus tadi kenapa aku dicuekin coba."
"Aku gak nyuekin kamu emang tadi aku gak denger."
"Lah itu tadi tau kalo aku ngomong kayak gitu."
"Ngomong apasih?" balas Aeera enteng.
"Itu kamu bilang tadi aku ngomong kayak gitu dua kali, berarti kamu denger tadi aku ngomong apa kan."
"Hah?"
Barsha mengacak-acak rambutnya frustasi, "iihhhh. Barsha lelah duh Gusti."
"Kamu kenapa?" tanya Aeera dengan sangat amat polosnya.
"Laper. Pengen makan orang."
Aeera bergidik ngeri, berusaha menutupi badannya dengan kedua tangan "ih ternyata kamu kanibal?!"
"Udah ah ayo makan siang dulu," ajak Barsha.
"Ih gak mau aku gak makan daging manusia kayak kamu ya," jawab Aeera masih berusaha melindungi diri dengan kedua tangannya.
"Ya ampun Ai, bercanda doang itu tadi."
Aeera masih memandang ngeri Barsha.
"Aeera demi kulit kerang ajaib aku bercanda doang. Kalo aku kanibal kamu udah dari dulu aku makan."
"Barsha gak lucu."
"Hehehe iya iya. Udah yuk ah turun kata Tante Dita makanannya udah siap tuh."
"Kok kamu tau?"
"Ikatan batinku sama calon mertua kan kuat," jawab Barsha.
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Barsha dan Aeera
Romanceseperti hujan yang memerlukan angin untuk terbentuk, begitupula dengan Barsha yang akan selalu membutuhkan Aeera untuk hidup dan bahagia. Hei, ini cerita tentang Barshamus Allard sang hujan setia yang berani dan Aeeradelicia Betrys sang angin setia...