Barsha, Aeera, dan Tragedi Sepatu Lagi

3 1 0
                                    

Ya kalo cowoknya istimewa mereka bakal perhatiin banget yang namanya penampilan. Kalo dia biasa-biasa aja sama cowok itu ya casual style aja, dia gak akan bingung sampek lemari baju acak-acakan

•••

"Selamat pagi Tante Dita yang cantik," sapa Barsha begitu ia memasuki taman depan rumah Aeera.

Mendengar sapaan itu Dita yang tadinya menyiram bunga-bunga di taman depan rumahnya itu menghentikan kegiatannya, "Eh Barsha, itu Aeera nya di kamar, belum bangun dia."

"Serius Tante? Kok tumben Aeera jam segini belum bangun?"

"Iya, kayaknya kecapekan mikir dia," kata Dita diakhiri tawa kecil diakhir kalimatnya.

"Hahaha yaudah Tan, Barsha permisi ke dalem ya," izin Barsha.

"Iya, tolong bangunin Aeera ya Sha, suruh makan, kamu juga temenin dia makan gih," perintah Dita.

"Siap bos," ucap Barsha dengan tangannya yang hormat.

Barsha kemudian berjalan santai ke kamar Aeera dan mengetuknya pelan. Namun tidak ada jawaban. Akhirnya Barsha membuka pintu kamar Aeera pelan dan dilihatnya Aeera masih setia dengan kasur dan selimut tebalnya, ia tidur meringkuk seperti bayi dan kelihatan sangat nyaman sekali. Barsha jadi tidak tega membangunkannya. Tetapi, mengingat sekarang sudah pukul 11.00 siang dan Aeera belum makan apapun jadi,

"Ai bangun," perintah Barsha dengan sedikit menggerak-gerakkan tubuh Aeera.

"Ai," pangilnya lagi.

Aeera tidak merespon apa-apa.

Barsha mengarahkan pandangannya kepada gorden yang menutupi seluruh pintu kaca panjang yang mengarah langsung ke kamar Barsha, ia membuka gorden itu sehingga sinar matahari langsung menusuk mata Aeera yang terpejam.

Seketika Aeera mengerjipkan matanya beberapa kali hingga akhirnya ia mengubah posisinya menjadi duduk, tetap di tempat tidurnya.

Ia mengucek matanya pelan dan mengusap-usap wajahnya sampai akhirnya dia menyadari keberadaan Barsha, "loh? Kamu ngapain disini? Emang hari ini sekolah?"

Niat Barsha untuk menggoda Aeera pun muncul, "iyalah. Kamu gimana sih? Lupa?"

Aeera melotot, "ih aku belum mandiii. Gak usah mandi apa ya?"

"Ya mandi lah Ai, udah cepetan aku tunggu di bawah."

Aeera segera menyingkirkan selimut tebalnya dan berlari ke kamar mandi di dalam kamarnya. Sedangkan Barsha malah tertawa dan pergi menuju meja makan—menyiapkan sandwich untuk sarapan kesiangan Aeera—

10 menit kemudian Aeera berlari menuruni tangga dengan seragam rapi dan sudah membawa tas sekolah. Juga, dia sedang memakai sepatunya dengan tergesa-gesa.

"Barsha ayo cepetan ih kok sempet-sempetnya nyiapin sarapan, ayo ih," ucap Aeera.

Barsha mengamati Aeera mulai dari ujung kepala sampai ujung kakinya lalu ia tertawa, "hahahahaha .. Ai, kamu beneran percaya ya? Hahahaha .."

Mulut Aeera membuka seketika, "Barsha bohongin Aeera ya?"

"Hahahaha enggak, aku gak bohong kok, cuma godain kamu aja hahaha lagian masa kamu gak sadar sih aku gak pakek seragam. Dan satu lagi, kita udah selesai ujian akhir hahahahaha .."

Aeera menatap Barsha dengan mulut yang masih membuka namun dengan ekspresi yang datar, "nyebelin."

Aeera lalu meletakkan tas nya di sofa ruang keluarga yang memang letaknya tak jauh dari Aeera berdiri saat ini dan tak jauh juga dari meja makan. Setelah itu dia duduk di kursi makan berhadap-hadapan dengan Barsha dan bersiap menyantap sandwich yang telah disiapkan Barsha.

Barsha dan AeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang