IV. Pindah bangku

2.9K 420 31
                                    

Vote dan komen juseyo~
.
.
.
.


Di hari kedua, sebelum mulai pelajaran pertama Bu Sunmi tiba-tiba ke depan kelas, seakan mengumumkan berita penting.

"Selamat pagi semua.." sapa Bu Sunmi dengan senyuman.

Duh, jangan senyum dong bu. Susah ga bales senyum juga.

"Pagi Bu..."

"Sepertinya hari ini Seulgi senang sekali. Ada yang membuatmu senang, Seulgi-ssi?" Bu Sunmi menatap gue.

Senyum gue mendadak pudar.

Nih guru nanyanya frontal bener.

"Cuma perasaan Ibu aja, ah." Gue malu-malu kucing.

Bu Sunmi hanya tertawa.

Kalo menurut gue ketawanya barusan mirip yaoming. Hm.

"Hari ini kalian pindah posisi bangku, saya yang menentukan."

Ajib, baru sehari udah di suruh pindah coy.

Seisi kelas langsung mengeluh, tanda tak setuju. Namun tak ada yang berani mengangkat tangan untuk menolak.

Bu Sunmi menggambar denah kelas di papan tulis beserta nama-nama yang akan duduk di kotak yang telah di gambarnya.

Gue hanya mengendikkan bahu tak peduli saat Wendy menyikut lengan gue agar bicara pada Bu Sunmi. Moonbyul dan Sejeong yang di belakang bangku gue mencolek-colek punggung gue, setuju dengan Wendy. Seolhyun yang di sebrang gue pun berbicara tanpa suara ke gue sambil menunjuk-nunjuk Bu Sunmi.

Lagi-lagi gue hanya mengendikkan bahu sambil bertanya kenapa tanpa suara.

Sejujurnya kalo gue punya ketua kelas kayak gitu bakal gue pites ntar.

"Baik, silakan pindah sesuai gambar di papan tulis." Bu Sunmi berbalik menghadap anak kelas.

Yang jelas-jelas menolak, dengan langkah berat mereka menuju bangku barunya.

Gue langsung bangkit tanpa beban menuju bangku baru gue.

Baris paling belakang, di pojok, di samping jendela.

Shit, gue baru ingat tentang rencana masa depan gue.

Otomatis gue mendesah tanpa sadar dengan suara cukup keras sambil menarik kursi dengan kasar sehingga semua menatap gue.

Anjir gue ngedesah kenceng banget apa ya sampe semua liatin gue?

Kim Sejeong yang duduk di sebelah gue hanya diam sambil ngeliat gue dengan tatapan aneh.

"Kenapa Seulgi-ssi?" Bu Sunmi bertanya dengan alis terangkat.

"Gapapa, Bu." Gue senyum selebar mungkin dan berusaha cuek dengan langsung duduk lalu nunduk, pura-pura baca buku.

Gue sempet ngeliat Wendy yang duduk di depan gue nahan ketawa sambil mukul-mukul temen sebelahnya, Kim Seolhyun yang juga ikut tertawa.

Pias gue, pias.

"Tempat duduk kalian akan berganti setiap sebulan sekali dan akan selalu saya yang menentukan."

"Bu," Sejeong ngangkat tangannya.

"Iya?"

"Saya mau pindah, Bu." Jawab Sejeong pelan.

"Kenapa?"

"Saya takut sama Seulgi." Balas Sejeong sambil ngelirik gue takut-takut.

Wagelaseh.

Seisi kelas ngetawain gue. Dengan berani gue natap Sejeong sambi menunjuk diri gue dengan heran.

GENGSI 》ksg×bjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang