XV. Basah (17+)

5.6K 400 39
                                    

Hayooo, yang belum 17 tahun tapi masih kekeuh baca;
Silahkeun sadjaa :v
(Author sesat)





Seulgi POV

Matahari belum tenggelam sepenuhnya saat supir bis berhenti di restoran untuk makan dan istirahat sejenak. Kami pun di persilahkan turun jika ingin membeli oleh-oleh atau makanan ringan di sebuah pusat makanan khas daerah, tak jauh dari restoran.

Anak-anak pada turun semua dari bis. Mereka kebanyakan turun untuk sekedar meluruskan pinggang di sekitar areal parkir.

Langit telah berganti bulan sehingga hanya mengandalkan penerangan dari lampu depan kamar mandi. Sekarang gue di depan pintu toilet, menunggu Irene untuk mengganti celana gue yang basah karena ulahnya ditemani nyamuk-nyamuk yang haus darah.

Darahku pait~ darahku pait~

Pintu toilet terbuka. Tampak Irene keluar dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya karena telah cuci muka.

"Sempak lo basah ga?" Tanyanya saat keluar kamar mandi.

Gue terbatuk. Pertanyaannya barusan terlalu spontan.

"Gatau, ini mau di cek. Lagian lu sih numpahin air pas di selangkangan," Jawab gue sewot. "Awas gue mau masuk."

Irene tampak cemberut namun tetap bergeser dari depan pintu toilet. "Kan udah minta maap sih..."

"Iya iya gue maapin..." jawab gue seraya menutup pintu toilet.

"Jangan lama-lama Seul, gue takut."

"Yaela kan ada lampu."

"Tapi tetep aja gelap."

"Kalo mau terang ya siang."

"Ihhh jawabin mulu, buruan..." Irene menggedor pintu toiletnya dengan kesal.

"Tar kalo gak gue jawab, lu ngamuk."

"Banyak nyamuk ihhh." Irene mulai merengek.

"Nyamuknya gangguin lo gak?"

"Ish, ganggu lah. Berisik nguuung ngueeeeng gitu bunyinya..."

Gue hampir ketawa ngakak, namun masih bisa ditahan. "Yaudah bales gangguin lah."

"Lebih enak gangguin lo, bisa gue gigit."

"Kanibal lo."

"Siapa suruh lengan lo kaya skuisi."

Suasana hening sejenak karena gue sibuk masukin kaki ke dalam celana. Debat sama Irene malah buat gue gak konsen make celana. Mana lampunya remang-remang kaya tempat naena pinggir jalan.

"Seul, lo masih hidup kan?"

Gue hanya bergumam dan tak lama kemudian gue membuka pintu toilet.

"Kuy," gue keluar dari toilet.

"Sempak lo basah ga?"

Ini bocah nanyain sempak gue mulu.

"Hmmm, untung gue bawa ganti."

Irene tak berkata apa-apa lagi, dia langsung menggandeng lengan gue. Tangan kirinya memegang senter handphone untuk menerangi jalan berbatu.

"Lah, anak-anak belum pada balik ya?" Gue bergumam begitu masuk ke dalam bis.

"Baguslah.."

"Hah?" Gue yang telah duduk, menoleh pada Irene karena tak mendengar apa katanya.

"Gapapa, lo mau beli makanan?" Irene mengambil beberapa snack dari dalam ranselnya lalu duduk di samping gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GENGSI 》ksg×bjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang