VIII. Salah hari

2.8K 386 21
                                    

Voment juseyo~
.
.
.
.


Seulgi POV

Hari ini hari sabtu, mapel ekskul doang dan pulang jam 10 pagi. Gue di ajak reuni temen SMP ke kedai jjangmyeon pinggir jalan. Maklum, masih anak sekolahan. Kalo udah kerja, reuninya naik tingkat dikit. Mungkin kedai di pinggir trotoar kali ya, atau pinggir tol.

Udah nyampe depan kedai, gue teringat sesuatu. Untuk meyakinkan diri, gue langsung ngecek note grup lime.

"Kampret." gue memukul setang motor dengan keras.

Reuninya sabtu depan!

Bukannya balik, gue malah ngelepas helm. Dari pagi, gue emang belum sarapan. Sejam yang lalu gue nahan perih karena maag gue kambuh.

Bodo amat jomblo, gue laper.

Begitu masuk kedai, mata gue langsung ngelihat sosok yang gue kenal di arah jarum jam satu. Jarak gue dengan meja itu kurang dari 10 m.

"Seulgi!" panggilnya sambil melambaikan tangan tinggi-tinggi.

Entah kenapa, badan gue langsung keringat dingin pengen ngehindar. Padahal gue gak pernah buat masalah sama dia.

Gue ambil posisi hadap kanan dengan langkah ala anak pengibar bendera lalu antri di depan kasir.

"Seul,"

Tangannya memegang lengan gue. Terasa kaya kesengat listrik, yang wattnya sama saat Irene megang lengan gue pertama kali.

"Ha-hai." lidah gue kaku menyapanya.

"Kenapa lo? Panas dalem?" ia tertawa seraya memukul punggung gue.

"Aw!" gue mengaduh. Saat ia memukul, badan gue maju sejengkal.

"Sakit lo?"

Belum sempat gue menjawab, tangannya menarik lengan gue. Mengajak duduk di mejanya dan menyuruh gue duduk di sampingnya.

"Bentar ya." Krystal bangkit menuju kasir, sepertinya ia memesan makanan.

Di depan gue ada Wheein dan Hwasa di sampingnya. Mereka hanya menyapa gue sekilas, lalu kembali memainkan handphone. Sepertinya mereka sudah selesai makan.

"Sendiri, Seul?" tanya Hwasa akhirnya sambil menatap gue.

"Mau reuni, tapi gue salah tanggal. Gue kira hari ini." gue terkekeh sendiri atas keogeban diri ini.

"Oalah ogeb.." Wheein ikut tertawa.

"Gue ogeb, lu apaan dong? Bego?" tanya gue sambil tertawa. Sejujurnya walaupun itu bercanda, gue pengen balik ngatain.

Padahal kami tidak akrab. Di sekolah ya cuma sekedar nyapa. Ngobrol bareng baru sekali, pas gue dateng ke kos hari itu.

"Yaelah sama aja kang ogeb." Wheein masih tertawa, memukul pelan lengan gue sekali.

"Di makan dulu, Seul." Krystal datang dengan senampan jjangmyeon lalu meletakkannya di depan gue.

"Ah ya, makasih Krys." gue langsung memisahkan kedua sumpit yang menyatu lalu mengaduk jjangmyeon.

"Mintain bill dong." Hwasa menyikut Wheein yang langsung berdiri meminta bill.

"Ini totalnya." seorang pelayan menghampiri meja kami sambil menyerahkan bill.

Krystal menerima bill lalu mencari sesuatu dari dalam tote bagnya. "Kok gak ada sih?" ia mengeluarkan seluruh isi tote bag.

"Kenapa?" tanya Wheein.

GENGSI 》ksg×bjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang