Tanganya berubah menjadi warna pink ke merah-merahan, tentunya ia merasa nyeri pada seluruh bagian tanganya. "A...A...Apa yang telah terjadi?" ucapnya dalam hati. Perasaan Cassie mulai memburuk sejak hal itu mulai terjadi, dia menengok ke arah belakang dan tidak ada siapapun. Tetapi anehnya pagi itu tidak ada angin sama sekali, dan pohon di depanya tampak lebih besar bayanganya daripada pohonya. Ketakutan melandanya.
Dia melihat orang tua nya yang sudah menunggu di depan pintu menjulurkan tangan padanya. Kepala Cassie menjadi pusing dan berdengung keras.
"Ada apa denganya?" tanya ibu
"Aku juga tidak tahu." jawab ayahnya
Setapak demi setapak anak itu berusaha untuk meraih tangan kedua orang tuanya, dia sudah hampir tak sadarkan diri. Dia merasa jalan antara taman dan rumahnya yang dia lalui sangat jauh, dan dia mendapatkanya.
Hap.
"Ada apa denganmu Cassie, kau seperti kerasukan" kata ibunya heran
"Tidak tahu, aku tidak mampu menjawab. Sesuatu terjadi di dalam diriku" jawabnya lemas
"Apa maksudmu? Sekarang aku mulai stress karena kau tadi" kata ayahnya kesal.
Cassie berlalu, masuk ke dalam rumah dan menghiraukan keduanya. Ada yang aneh pada dirinya, dia melihat tanganya sama sekali tidak berubah warna apapun "apa yang kulihat tadi itu sungguh nyata, mengapa tanganku baik-baik saja?" jantungnya berdegup kencang ketika melihatnya.
Dia menjatuhkan dirinya di bawah selimut-selimut tebal, pikiranya tidak keruan dan masih memikirkan tentang kejadian tadi. Siang itu berubah menjadi kelabu lagi, lalu hujan deras mulai membasahi bumi sesekali di hiasi oleh petir.
Cassie terkaget dan melihat kamarnya perlahan-lahan pudar meninggalkan kabut putih dimatanya dan sekarang semua sekelilingnya kosong. Dia berjalan dengan niatan awal mencari orang tuanya. Dia merasakan keganjilan itu telah merasuki dunianya. Ketakutan, rasa penasaran, dan kebingungan campur menjadi satu.
Dia hanya bisa berjalan, entah kemana tujuanya. Dia hanya berjalan. Sesekali ia terjengkal karena benda-benda dibawahnya. "Ayolah katakan padaku Cassie ini hanya mimpi." batinya. Ia berjalan hingga ia menemukan akhir dari kabut putih itu. Banyak hal ganjil yang ia liat disini, dia menghampiri akhir dari kabut putih itu. Gelap, dan dia mencoba untuk tetap melangkah. Entah kenapa kata batinya selalu bertentangan dengan kenyataan. Dia merasa ini adalah nyata.
Anak itu mendengar ada suara-suara diujung, tetapi ia tidak tahu ujung yang mana. Terdengar seperti orang memanggil-manggil, tetapi samar suaranya. "hallow, adakah yang mau membantuku keluar?" teriaknya penasaran dengan jawabanya, tetapi nihil. Dia mengulangnya berkali-kali sambil menelusuri kegelapan itu suaranya menggema dimana-mana hingga ada yang menjawabnya "kami disini".
Anak itu kebingungan mencari sumber suaranya hingga dia menemukan setitik cahaya bewarna kuning didepanya, itu terlihat jauh tetapi dia tetap menghampirinya.
"Hah.. Kau..." katanya, "bagaimana kau bisa disini?"
"Jangan tanya kami, bahkan kami tidak tau juga ini apa" sahut Legan
"Disana ada jalan, belok ke kiri dan lurus aku pikir sepertinya itu jalan keluar lihatlah!" Bella mengarahkan
Bella menunjukan sesuatu dan itu terlihat nyata, disana memang ada jalan terlihat seperti jalan keluar. Mereka berlari kesana dan mereka terpana melihat dunia di depanya. [ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Journey
FantasySeorang gadis pembuka segel terakhir, merubah keseluruhan hidupnya menjadi lebih buruk. Separuh hidupnya sekarang bergantung pada dunia mimpi itu. Segala harapan dalam dirinya membuatnya semakin penasaran pada segalanya. Gadis itu seperti memasuki m...