Ada sesuatu yang berpendar di bawah semak-semak, Cassie sangat penasaran. Ia memotong beberapa semak-semak dan ia menemukan permata bewarna biru pertama.
"Hey lihat" ucap Cassie
"wow!" kata Legan
"tunggu, lihat di bagian tengahnya" Bella menunjuk dibagian tengah
"satu." balas Cassie
Cassie memasukan batu permata biru pertama itu kedalam sebuah kantong bewarna cokelat, dan lagi lagi tidak tahu datang dari mana. Ia menatap alam sekitar semua tampak liar benar-benar alami. Kemudian mereka berjalan lagi menuju Timur.
Banyak kunang-kunang yang mengikuti mereka selama mereka berjalan, sungguh indah. Tanaman yang bewarna keunguan hari mulai senja, hujan mulai turun. Cassie, dia harus mencari tempat perlindungan. Dia menatap ke arah teman-temanya mengisyaratkan untuk bergerak lebih cepat ke arah gua di depan.
"gua." celoteh Bella
"ya, kita akan disini sementara. Menunggu besok." balas Cassie.
Malam itu, Legan mengumpulkan beberapa ranting kecil ke tengah-tengah gua. Cassie dan Bella duduk besebelahan sedangkan Legan, dia mencoba membuat api.
"Tunggu... Darimana kau tau itu?" Tanya Bella
"Entahlah, hanya muncul di kepalaku begitu saja" balas Legan
"Aku kangen rumah" kata Bella
"Semuanya, Bella. Semuanya" balas Cassie.
Sebuah kabut tebal bewarna kelam waktu demi waktu berubah menjadi putih bersinar menyelimuti Cassie sekarang. Bella terbangun melihat cahaya itu, menatap Cassie dengan lama. Bella membangunkan Legan. Kabut putih itu mulai menipis hingga hilang menelan Cassie.
"Hah!!!!" Legan kaget
"Cass...Cass gimana caranya! Apa yang terjadi?" teriak Bella.
Kabut itu sekarang mulai menghilang meninggalkan cahaya putih yang masih bersinar, Cassie seperti memasuki ruang waktu yang sangat cepat.
Kelopak matanya terbuka, terlihatlah matanya yang bewarna biru. Cassie melihat ke arah sekitar, tampak tak asing lagi. Itu adalah kamarnya. Ia menatap langit-langit kamarnya dan melirik ke segala arah.
"oh tidak!! Gawat-gawat!" batinya.
Cassie kembali ke dunia nyatanya dengan pakaian yang sama, baju tidur. Ia membuka pintu kamarnya, sebelum pintu itu terbuka lebar terdapat sebuah benda bersinar kemerahan dibalik lemari kecil itu. Cassie teringat dengan batu permata itu, hingga ia meraba sakunya dan mengambil batu permata biru itu.
Ada sesuatu yang aneh dengan batu biru itu, sekarang berwujud pasir biru. Cassie kaget melihatnya, ia mencoba mengambil pasir itu sepenuhnya dan membolak-balikan itu ditanganya. Cassie menarik pintu kamarnya sehingga terbuka sempurna, anak itu mulai mencari-cari orang tuanya.
"batu ini? Hmm.. Berubah."
Anak itu merasakan udara lembab di area kebun, pikirnya mungkin itu habis hujan. Mungkin juga orang tuanya pergi ke suatu acara atau ajakan makan pagi tetangga. Apapun caranya dia harus kembali ke dunia yang ganjil itu, dia harus ada disana sekarang. Legan dan Bella membutuhkanya, kemudian dia kembali ke tempat tidur.
"Ayo tidurlah Cassie !! Tidurlah!! Ayolah!! " batinya. Tubuhnya mencoba menenangkan diri dengan atas semua kejadian-kejadian yang telah ia alami sungguh aneh tapi menarik.
Sebuah kabut tetapi sekarang tampak berbeda, kabut itu berwarna merah terang. Cassie dapat melihatnya dengan samar-samar kemudian jelas, semakin jelas dan "bsshhhhh" menghilang. Dia sudah berada di alam itu, dia akan melanjutkan perjalananya.
"Cassh, syukurlah!!!" teriak Bella seraya memeluknya
Cassie tersenyum.
"Mungkin hanya kau yang bisa membawa kami keluar dari sini" ucap legan dengan muka jutek
"Apa? Bagaimana caranya?" balas Cassie
"Selesaikan dunia ini." Balas Legan tak acuh kemudian membawa peralatanya lalu keluar dari gua.
Cassie tau perasaan mereka berdua, hingga dia tidak bisa berkonsentrasi saat perjalanan. Otaknya memaksanya untuk tetap fokus pada jalanan yang terjal sekarang, tetapi pikiranya menyikirkanya. Hingga ada perihal, dia hampir jatuh karena licin lumut.
Menuju ke timur, adalah tujuanya sekarang. Tim Cassie telah berjalan sekitar 15 kilometer dan 5 kali istirahat. Mereka jalan bergandengan, untuk kali keduanya mereka akan melewati jembatan lagi. Jembatan kayu yang cukup tua, beberapa kayunya sudah ada yang tanggal. Adrenalin Cassie memuncak karena dia yang paling depan.
Legan mengambil tali dan mengikatkan dari ujung mereka berjalan, setiap bagian tali telah di kait kan ke kaitan masing-masing. Mereka mulai berjalan pelan-pelan. [ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Journey
FantasySeorang gadis pembuka segel terakhir, merubah keseluruhan hidupnya menjadi lebih buruk. Separuh hidupnya sekarang bergantung pada dunia mimpi itu. Segala harapan dalam dirinya membuatnya semakin penasaran pada segalanya. Gadis itu seperti memasuki m...