Carnation

860 91 66
                                    

Orang bilang jika nama adalah doa, maka namaku adalah doa orang tuaku yang belum diijabah oleh Allah.

🌵🌵

Namaku Anisa Ufairah yang berarti perempuan yang kuat, bagaimana mau kuat jika berpapasan dengan laki-laki saja aku sudah tak karuan.

Bukan karena jatuh cinta atau baper diliatin sama laki-lakinya, tapi karena aku seorang Kapiten. Eh maksudnya aku seorang Androphobia.

Androphobia adalah salah satu bentuk kelainan psikis dimana sang penderitanya yaitu kaum hawa memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kaum adam.

Tingkat keparahannya tergantung dari seberapa besar efek trauma yang tertinggal dari memori si penderita, namun tidak semua penderitanya berada pada kondisi yang terlalu parah. Salah satunya aku.

"Kak Nisa...cepetan turun, udah disuruh bunda daritadi juga." kata Aisyah sambil meraba tempat tidurku dan duduk ditepi ranjangku.

"Iya dek, kakak pakai kaos kaki dulu ya." ucapku sambil menggunakan kaos kaki pink yang senada dengan gamis dan jilbab yang kugunakan.

Aisyah Ainayya adalah adikku satu-satunya. Aisyah yang namanya diambil dari nama ibu orang-orang mukmin, sedangkan Ainayya memiliki arti mata yang indah.

Namun, Allah Maha Penyayang. Penglihatan adikku diambil dariNya untuk menjaga keindahan mata tersebut dari pandangan yang tak seharusnya dan mengurangi salah satu sumber dosa saat Yaumul Hisab nantinya.

Setelah segala urusanku selesai, aku menuntun Aisyah keluar kamar dan menuju dapur.

"Kan udah bunda bilang kalau selesai subuh itu jangan tidur lagi, akhirnya kesiangan kan. Untung aja toko sendiri, kalau kerja sama orang udah dari dulu kamu dipecat Nisa." kata bunda sambil mengolesi selai cokelat ke rotiku dan selai strawberry ke roti Aisyah.

"Iya Bun nanti Anisa tidur lagi selesai subuh." ucapku sambil mengambil roti.

"Nisa...!!!" kata bunda sambil melotot. Kasihan mata bunda.

"Nisa pergi duluan Bun, assalamu'alaikum." kataku sambil berlari menjauh, takut jika aku lebih lama disitu aku bisa disantap mentah-mentah oleh bunda.

"Waalaikumussalam." kata bunda sambil menggelengkan kepalanya, sementara Aisyah hanya cekikikan mendengarnya.

Aisyah adalah anak yatim sejak dia SMA. Ayah mereka pergi lebih dulu memenuhi panggilan Allah.

Tentu saja sejak saat itu bunda menjadi orang tua tunggal yang berperan ganda agar anaknya tidak kekurangan peran dalam hidup mereka.

Kesedihan dan kenangan tentang ayah tidak akan pernah pudar dari otak dan hati mereka, namun mereka masih memiliki cerita yang alurnya selalu maju.

Allah adalah penulis skenario terbaik, serahkan semua kepadaNya. Libatkan Allah dalam hal apapun. Karena senang dan duka adalah sunatullah yang pasti selalu mengiringi kehidupan ini.

 Karena senang dan duka adalah sunatullah yang pasti selalu mengiringi kehidupan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Altharafisqi [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang