Lily

291 46 12
                                    

Jarak diciptakan agar ada rindu. Namun jika dibuat untuk memisahkan apakah masih terselip rindu?

🌵🌵

"Hei tunggu jangan lari." teriak salah satu dari dua orang pria yang berperawakan tinggi.

Sedangkan yang dikejar terus berlari tanpa menoleh ke belakang, orang yang berlalu lalang di depannya pun tak segan ditabrak.

"Astagfirullahaladzim." ucap seorang perempuan bersepeda yang terjatuh karena ditabraknya, dia menoleh sekilas dan langsung berlari.

Anisa kemudian berdiri dan membereskan buket bunga yang dia bawa dan untungnya tidak rusak.

Dia kemudian melihat dua pria yang mengejar perempuan berhijab tadi dan melanjutkan perjalanan mengantar pesanan.

🍀🍀

Saat membuka pintu Anisa terkejut karena pintu dalam keadaan terbuka bahkan kuncinya masih bertengger di gagang pintu.

Tak berselang lama saat Anisa masuk ke toko terdengar bunyi di balik meja, Anisa mematung dan mengambil tongkat baseball yang ada di belakang pintu.

"Assalamu'alaikum." sambil berjalan mendekati meja.

"Waalaikumussalam." jawab seseorang di balik meja.

Anisa melotot ketakutan dan mempererat pegangan, waktu ingin melayangkan pukulannya muncullah sebuah kepala yang dibaluti jilbab dari balik meja dengan tersenyum. Anisa menjerit sambil melempar tongkatnya, untunglah perempuan tersebut dapat menghindar.

"Kamu siapa?" tanya Anisa sambil menunjuk.

"Saya?" kata perempuan tersebut menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan, tapi bunga yang dibelakang." ucap Anisa.

"Ohh ini bunga lili." jawab perempuan itu sambil memperagakan lili tersebut.

Anisa hanya memandang wanita tersebut, ingat hanya memandang. Tanpa ekspresi apapun.

🍀🍀

"Saya tadi mencuri makanan jadi saya dikejar." ucap perempuan tadi.

Anisa hanya mengangguk namun tidak bertanya, dia takut menyinggung perasaan perempuan itu. Tetapi dia kebingungan kalaupun dia mencuri makanan, kenapa dia dikejar oleh orang-orang seperti preman? Apa masuk akal?

"Kamu belum makan? tanya Anisa.

"Belum. Ga punya uang." kata perempuan itu.

Anisa berdiri dan pergi membeli makanan kemudian diberikannya kepada wanita tersebut. Tanpa basa-basi makanan tersebut dilahap tanpa mengenal ampun hingga habis dalam sekejap. Anisa hanya tersenyum.

"Alhamdulillah kenyang." kata perempuan tersebut sambil mengelus perutnya.

"Alhamdulillah." ucap Anisa

"Nama saya Marzia."

"Anisa."

Mereka tersenyum dan terdiam sejenak.

Altharafisqi [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang