-4-

23 7 0
                                    

     Bel istirahat telah berbunyi, Vina berencana akan menemui Vai dikantin, kali ini dia tidak akan ingkar janji dengan Vai. Tetapi pada saat Vina hendak pergi Reyhan memanggilnya,

"Sav..lo mau ke kantin kan? Gue ikut ya," pinta Rey, Vina mengangguk menurutnya sekalian saja mengajak Reyhan berkenalan dengan Vai agar Vai tau jika Vina memiliki teman cowok dikelasnya. Tak lama mereka berdua telah sampai dikantin dan Vina langsung melangkah menuju Vai diikuti Rey,

"Dia siapa Cer?" tanya Vai,

"Oh.. Kenalin dia Rey temen sekelas gue, Rey kenalin dia Vai kakak kelas kita," respon Vina,

"Oalah.. Bukannya lo juga anak basket ya kalo gak salah?" tanya Vai kepada Rey,

"Iya kak, gue ikut ekskul basket disini," jawab Rey sopan,

"Elah Rey.. Ngapain lo manggil dia kak? Lo manggil dia nyet juga gapapa," ketus Vina,

"Kek nya lo nggak suka ya Cer kalo ada yang sopan sama gue, dasar kampret," balas Vai dengan nada di siniskan,

"Bodo amat wlee.... Lagian juga Rey bakal ngikutin gue terus, otomatis kalo ada gue kan juga ada lo, ya gak ada salahnya dong dia manggil lo tanpa embel - embel kak heheheh..." jawab Vina dengan cengengesan,

"Iya deh serah lo, penting lo seneng, pesen makan sana gue nitip kek biasanya," jawab Vai seraya mengacak rambut gadis itu,

"Rey lo mau pesen apa? Biar gue pesenin," tanya Vina kepada Rey,

"Samain aja kek kalian biar lo nya gak repot," jawab Rey,

"Oke, gue pesen dulu, baik - baik lo nyet sama Rey," kata Vina kepada Vai,

"Iya iya ah bawel bener lo, dah sana hush," usir Vai dengan nada bercanda. Vina yang memesan makanan tak jauh dari tempat mereka tadi melihat Vai dan Rey begitu cepat akrab, bahkan seperti sudah mengenal sebelumnya, dan itu sesuai dengan harapan Vina. Setidaknya ada 2 orang yang berada di dekatnya sekarang.

     Suasana kantin yang ramai tiba - tiba menjadi hening karena kehadiran trio cabe - cabean yang tak lain Anggita, Chika, dan Marsha. Mereka disitu sedang membully atau lebih tepatnya melabrak seorang adik kelas seangkatan Vina, yang bernama Anastasya Nuridiana. Yang tak lain itu adalah teman satu kelas Vina, namun Vina hanya membiarkan saja karena ingin melihat sampai mana keberanian Anggita cs membully siswi yang dipandang mereka lemah di sekoah ini.

"Mereka kenapa si? Kalian ada yang tau penyebabnya? Kenapa tu cabe - cabean pasar ngelabrak Anastasya?" tanya Vai kepada Vina maupun Rey,

"Mana gue tau," jawab Vina dan Rey kompak, lalu mereka memilih melanjutkan aktivitas makan mereka. Vai yang mendapatkan respon demikian hanya menggelengkan kepala saja melihat ke kompakan mereka dalam menjawab.

     Bel tanda masuk sudah berbunyi yang artinya para murid harus segera meninggalkan kantin untuk masuk ke kelasnya masing - masing termasuk Vai,Vina maupun Rey.

♣♣♣

     Vina sampai dirumah tepat pada pukul 16.00, ketika sampai rumah dia melihat beberapa mobil terparkir rapi. Vina tak menghiraukan dan akan langsung masuk ke kamar jika itu para tamunya oma, namu ternyata bukan, mobil - mobil itu ternyata milik para tante dan omnya, maklum Vina baru tau mobil mereka karena biasanya jika datang berkunjung Vina lah yang harus menjemput mereka dibandara,

"Assalamu'alaikum..." salam Vina yang kemudian dijawab serempak oleh penghuni rumah,

"Waalaikumsalam... Eh Vina... Udah pulang ya... Sini duduk santai dulu sama kita," ajak salah satu tantenya,

My Complicated StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang