Allahuakbar.. Allahuakbar
Suara azan subuh berkumandang. Dua insan yang sedang terlelap dengan damai menggeliat merasa terusik.
Azmi dan Azima. Mereka adalah sepasang pengantin baru.
Azima membuka matanya perlahan dengan setengah sadar. Ia melirik sampingnya. Apa yang dilihatnya membuatnya tersentak kaget.
Dilihatnya azmi yang sedang mengerjap-ngerjapkan matanya. Rupanya azmi pun baru bangun.
"Aaaa..Azmi!! Ngapain kamu disini?!" teriak azima
Azmi bangkit dari tidurnya, ia duduk disebelah Azima dan tertawa kecil. Sungguh menggemaskan istrinya ini.
Azmi mengangkat tangan kirinya. Terpasang indah cincin pernikahan mereka.Azima yang melihatnya pun cengegesan. Ia baru menyadari bahwa azmi adalah suaminya sekarang.
"Aku suami kamu" ucap azmi terkekeh
"Eh iya, lupa" ucap Azima malu-malu
"Morning,cantik." ucap azmi sambil merapihkan rambut azima yang acak-acakan
"Morning" ucap azima
Azmi menopang dagunya dengan tangan.
"Kamu cantik. Yaa khumairah" ucap azmi
"Khumairah? Aku azima" ucap azima merajuk
"Khumairah adalah panggilan sayang rasulullah kepada Aisyah. Yaa khumairah artinya wahai wanita yang pipinya kemerah-merahan." terang azmi
"Hah? Emang pipi aku merah?" ucap azima memegang pipinya sendiri. Azmi mengangguk.
"Ciee..bulshing yaa" goda azmi
"Ngg..nggak" ucap azima menutupi wajahnya dengan tangan. Ia malu.
Azmi melepas tangan azima dari wajah azima.
"Jangan ditutupin. Aku suka kok. Dengan pipi bersemu merah, kamu tambah cantik, apalagi yang bikin kamu bulshing itu aku. Ummm...emeshh" ucap Azmi menaik turunkan alisnya
"Haha,alay ihh. Hmm..Pagi-pagi udah bikin melting" ucap Azima yang sedang merasakan betapa panas pipinya kini
"Hehe. Tapi suka kan?" goda azmi semakin menjadi
Azima merasa grogi. Hatinya berdebar tak karuan.Seakan pasokan udara menipis untuknya.
Awalnya ia kira azmi tak bisa romantis karena merupakan seorang santri, ternyata romantisnya level high."Eh, mata kamu hazel nggak sih?" ucap Azmi
"Hazel" ucap azima sambil mengedip-ngedipkan matanya genit dan memasang senyum imut
"Bukan ih. Warna item biasa" ucap Azmi
"Hazel,ih" ucap azima sambil menautkan kedua alisnya tanda kesal
"Bukan" ucap Azmi
"Hazel!!" ucap azima bete
"Bukan" ucap azmi
"Hazel" ucap Azima kekeuh
"Mana-mana coba" ucap azmi
Azmi mendekatkan wajahnya ke wajah azima. Jarak mereka sangat dekat. Mata azmi mengamati mata indah azima.
"Hazel kan?" ucap azima
"Iya hazel" ucap Azmi. Tak lama setelah itu, azmi tersenyum jahil.
Cup'
Diciumnya pipi azima. Pipi kemerah-merahan yang disukainya.
Sedangkan yang dicium hanya mematung.Azmi beranjak dari kasur untuk menuju kamar mandi, sebelum pergi ia berkata
"Solat subuh yuk,sayang. Aku imamnya" ucap Azmi sambil mengelus pucuk kepala azima. Azmi pun pergi ke kamar mandi untuk wudhu.
Azima tetap mematung.
1
2
3
Azima menahan teriaknya. Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Pipinya pasti sudah seperti kepiting rebus sekarang.
Ia merasa sangat bahagia diperlakukan semanis ini oleh Azmi.
Ia menggigit selimut yang masih menutupi sebagian tubuhnya.Oksigen, oksigen!! -Batin azima
*****
Azima's POV
Kemarin adalah hari bersejarah. Hari dimana aku dan orang yang kucintai resmi menikah.
Azmi hamdan
Satu nama yang membuat hatiku berdebar ketika mengingatnya.
Alhamdulillah, dia telah resmi menjadi suamiku.Semoga segala rintangan dalam rumah tangga yang sedang mulai kami bangun ini dapat kami lewati dengan baik.
Dalam hidup, masalah pasti ada.
Tapi, aku percaya bahwa semua masalah pasti ada jalan keluarnya.Bismillah..
*****
Azmi's POV
Bahagia rasanya saat telah berhasil kuucapkan ijab qobul dengan lancar dan sempurna.
Azima Hafifa
Cinta pertama sekaligus cinta terakhirku, telah resmi menjadi istriku.
Aku merasa menjadi manusia paling beruntung.
Tanggung jawab ku makin berat kali ini.
Selain bertanggung jawab pada ummi, sekarang aku juga bertanggung jawab pada azima.Semoga Allah selalu menuntunku. Semoga Allah selalu bersamaku. Semoga allah memberkahi pernikahanku dengan azima.
Semoga, semoga dan semoga.
Kehidupanku berjalan dengan baik bersama azima.
Aamiin..
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Yeay, akhirnya epilog selesai.Tadinya nggak bakal ada epilog, tapi masa ada prolog tapi nggak ada epilog nya? Jadi aku bikin aja.Fiks ini tamat beneran ya.
Tapi hmm sesuai dengan pertanyaan yang waktu itu ajukan
'Apa kalian setuju kalau PSU dilanjut alias ada season 2?'Jeng jeng!!
Ternyata respon kalian Positive dan ingin cerita ini ada season 2 nya.
Ah ganyangka ternyata kalian suka dengan cerita abal-abal yang alurnya ngalor ngidul ini. Thanks readerss udah sempetin baca, tanpa kalian aku bukan apa-apa❤
Dann hmm kyknya untuk waktu sekarang aku belum bisa deh bikin PSU season 2. Belum ada ide, hehe :v
Untuk mengisi waktu luang, yuk sempatkan baca karya ku yang lainn 😉
Semoga kita bisa bertemu lagi di PSU 2🎉
See youu❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Surga Untukku?
Non-FictionHighest rank #10 (16-08-2018) Highest rank #6 (19-08-2018) Petualangan bermula saat aku masuk ke tempat ini, yakni Pondok pesantren Al-Amin. Bagaimana caraku menyesuaikan diri disini? Tempat seperti ini hanya pantas dihuni oleh orang-orang suci, buk...