5 - Elegi Perang

1.7K 402 147
                                    

Seruan amukkan kuasa durjana
Serdadu berselempangkan senjata
Dengan beringasnya melumat habis
Membabi buta, melenyapkan segalanya
Nyawa, harapan, kehidupan ataupun masa depan

Burung besi melepaskan seperangkat pemusnah
Isyarat jelas malapetaka datang
Rudal melesat menghantam hunian
Di mana orang terlelapnya
Hanyut pada mimpi yang indah

Seketika pun,
Gema jeritan terdengar gemuruh
Laksana petir menggelegar liar
Pekikan, keluhan atas siksaan
Paksaan sebagai tindasan tegas
Dari bengisnya sang penindas

Jalanan dipenuhi ribuan jasad
Diantar bersama deru isak tangisan
Menuju tempat peristirahatan dangkal

Sudut-sudut kota
Terdengar seruan pembelaan
Namun, dilumat begitu saja
Mulut-mulut dibekap lesu
Oleh harapan terlanjur pupus

Terlihat di balik gedung kusam
Balita meringis meratapi diri
Penuh dengan simbahan darah
Luka? tak usah ditanya
Sekujur tubuhnya melebam,
Merana menahan derita yang menderu
Dikejar peluru yang menyasar

Kota semula sedap dipandang
Kemudian rembas terpampang
Rata bersama tanah yang terpijak

Di balik tangisan rintihan itu
Ada yang bertepuk tangan
Merayakan kemenangan dari ketidakberdayaan lawan

Miris, lagi miris ..
Itulah sudah cerita dari mereka
Yang kini harus melawan jua bertahan

--------------------------------------------------------

Hai! Maaf ya baru update .. Gimana dengan puisi di atas? Berikan komentarnya ya.
Terima kasih jika sudah mau baca dan vote 😊

Puisi? It's My PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang