Seruan amukkan kuasa durjana
Serdadu berselempangkan senjata
Dengan beringasnya melumat habis
Membabi buta, melenyapkan segalanya
Nyawa, harapan, kehidupan ataupun masa depanBurung besi melepaskan seperangkat pemusnah
Isyarat jelas malapetaka datang
Rudal melesat menghantam hunian
Di mana orang terlelapnya
Hanyut pada mimpi yang indahSeketika pun,
Gema jeritan terdengar gemuruh
Laksana petir menggelegar liar
Pekikan, keluhan atas siksaan
Paksaan sebagai tindasan tegas
Dari bengisnya sang penindasJalanan dipenuhi ribuan jasad
Diantar bersama deru isak tangisan
Menuju tempat peristirahatan dangkalSudut-sudut kota
Terdengar seruan pembelaan
Namun, dilumat begitu saja
Mulut-mulut dibekap lesu
Oleh harapan terlanjur pupusTerlihat di balik gedung kusam
Balita meringis meratapi diri
Penuh dengan simbahan darah
Luka? tak usah ditanya
Sekujur tubuhnya melebam,
Merana menahan derita yang menderu
Dikejar peluru yang menyasarKota semula sedap dipandang
Kemudian rembas terpampang
Rata bersama tanah yang terpijakDi balik tangisan rintihan itu
Ada yang bertepuk tangan
Merayakan kemenangan dari ketidakberdayaan lawanMiris, lagi miris ..
Itulah sudah cerita dari mereka
Yang kini harus melawan jua bertahan--------------------------------------------------------
Hai! Maaf ya baru update .. Gimana dengan puisi di atas? Berikan komentarnya ya.
Terima kasih jika sudah mau baca dan vote 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi? It's My Poetry
Poetry#3 - sastra [22/05/2018] Dari suku kata ku untai kata Dari kata ku untai kalimat Dari kalimat ku untai puisi Puisi dengan sebuah gambaran Atas memaknai banyak cerita Penuh liku-liku dan warna Pada kejadian dan perasaan Yang ingin tersampaikan Hanya...