20 - Gerangan Kasih Ibu

635 117 34
                                    

Ia tidak tahu menahu,
"Apa itu kasih ibu?"
Yang Ia tahu hanya rindu,
rindu pemicu pilu.

Ia tahu,
Ia tak pernah diringkuh kasih Ibu,
"Itukah namanya sendu?"
Ia kembali tak tahu menahu.

Semenjak kakinya pandai memijak tanah.
Ibunya tak pernah menuntun dirinya tertatih.
Apalagi mengajarinya mengeja aksara baca.

Lantas bagaimana kasih Ibu?
Karsa lugunya memandu bimbang.
Peliknya hidup memaksanya bertanya
Pada pemilik kedai kopi ia bertanya,
"Engkaukah pemilik kasih Ibu?"
Nyatanya, "Tidak," jawabnya.
Pada pemilik pasar beras ia bertanya,
"Di mana kuharus mencari Ibuku?"
Bungkam, rona wajah iba didapatnya.

"Mengapa manusia iba padaku?"
Sebuah tanya menyayat diri
Rinai air menggenang pipi.
Bibirnya meraup sendu bukan kepalang.
Decak kalbu kecilnya meremang bimbang
Perlukah Ia jerah sudah?
Sebuah tanya dari bagaskara padanya.

Lalu, gadis belia bernasib mujur di hadapannya
Bersama wanita penuh perhatian.
Dimanja dengan kasih suci ibunya.

Benar saja,
anak kecil itu menuai jawaban.
Meski selama ini bentala membisu.

Tapi siapakah gerangan ibunya?
Secinta itu juakah ibunya padanya?
Iyakah? Tidakkah?
Kembali ia pendam dalam-dalam.

Dari orang ia mendapat ujar
Kasih ibu bagai permata surgawi
Yang hadir di dunia permadani
Panasea lara tiada tertandingi.
Padanya pula letih meluluh.

Hari-hari pasrah baginya.
Tawakal pada Ilahi jalannya.
Merapal doa kesahariannya.
Berjibaku dengan kesabaran.

Semoga ibunya pulang
Mengusap air mata menggenang
Dari anak kecil dirundung malang
Memangku dirinya dalam dekap hangatnya,
K a s i h I b u . . .
_________________________________

Hai! Author sudah nyempatkan update puisi kali ini. Mudahan hasilnya bagus. Aamiin :) Terima kasih sudah setia membaca. Jangan lupa komentar sebanyak-banyaknya ya! 😊

Puisi? It's My PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang