Seluruh siswa Erebos melongo tak percaya setelah mendengar pengumuman yang barusan menggema di seluruh gedung pelatihan. Dua orang siswa akan segera dilantik. Dan bagian mencengangkannya adalah, kedua siswa itu baru menjalani pelatihan selama lima tahun. Biasanya pihak Erebos tak memberikan misi utama pada siswa yang baru menjalani masa pelatihan di bawah tujuh tahun.
"Biar kutebak, Minerva adalah salah satunya," ujar Jimin yakin.
"Kalau Minerva adalah salah satunya, maka yang satu pastilah Vulcan. Kalian tahu sendiri dua manusia itu tidak bisa dipisahkan," sahut Donghyuk.
"Sialan. Siapapun yang menjadi target misi ini pasti akan merasakan maut yang paling menderita." Minhyun yang sejak tadi sibuk memain-mainkan Nunchakunya tak tahan untuk bergabung. "Kalian ingat, gadis gila itu hampir membunuhku di tahun pertamanya menjalani pelatihan di sini."
Jimin tertawa geli. "Siapa yang akan melupakan hal konyol itu? Siswa senior sepertimu hampir dihabisi oleh siswa tahun pertama. Itu lucu sekali."
"Kudengar misi ini diberikan langsung oleh pewaris Lee," kata Donghyuk. "Tahu artinya? Ini misi penting dan mereka mempercayai para junior seperti mereka."
Minhyun menggedikkan bahunya. "Minerva dan Vulcan memang pantas keluar dari tempat ini. Sudah berapa banyak siswa yang sekarat karena ulah mereka. Lebih baik kekuatan mereka disalurkan langsung pada musuh."
"Aku mulai curiga," gumam Jimin, menarik perhatian kawan-kawannya. "Dua manusia itu adalah andalan para petinggi. Mereka adalah yang ditunggu-tunggu. Terutama Minerva, tempat ini seolah sudah disiapkan untuknya."
Hoseok yang sejak tadi terdiam akhirnya angkat bicara. "Kurasa itu benar. Kalian lihat, mereka tidak menerima anak baru lagi setelah angkatan Minerva dan Vulcan."
Jimin mengangguk membenarkan. "Lima tahun ini kita tidak pernah kedatangan siswa baru."
Minhyun mulai berpikir, ia menghubungkan segalanya. "Dia diantar oleh tuan Byun saat baru datang. Aku melihat mereka di gerbang saat itu."
"Lalu?"
"Aku yakin, Han Paris bukan gadis sembarangan. Bisa jadi dia memiliki hubungan dengan keluarga Lee."
Donghyuk menjentikkan jarinya. "Kalian tahu tentang pembantaian yang terjadi beberapa tahun silam?"
"Sembilan belas tahun lalu tepatnya," imbuh Jimin.
"Siapa yang bisa melupakan pembantaian sadis itu? Keluarga Lee dan para pengikutnya habis di sana," ujar Hoseok.
"Bisa jadi misi ini ada hubungannya dengan kejadian itu," kata Donghyuk lagi. "Bukankah ada pewaris Lee yang selamat? Barangkali--"
"Ya! Sejak kapan kalian bergumul seperti anak bebek?!"
Para pria tadi langsung berdiri tegap dengan mimik serius. Sedangkan pelatih yang tadi berteriak hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Ia terlalu pusing dengan pengumuman tadi, tidak ada waktu untuk memberi hukuman bagi para siswanya.
"Cepat berkumpul di lapangan. Upacara pelantikan segera dimulai."
🍁🍁🍁
Paris dan Baekhyun berbaris dengan para siswa lainnya. Semua orang berdebar-debar akan pelantikan hari ini. Meski sudah ada beberapa yang yakin bahwa Paris dan Baekhyun adalah yang dilantik hari ini, tetap saja momen seperti ini selalu menjadi sakral bagi mereka.
Pelatihan di Erebos sangat keras. Tidak jarang beberapa siswa dikeluarkan dari tempat ini karena kehilangan nyawa. Tapi tetap saja, sekeras-kerasnya pelatihan, terjun langsung pada sebuah misi adalah hal yang jauh lebih berat. Karena saat melawan musuh, tidak ada lagi rasa iba. Sekali lagi, pilihannya hanya ada dua. Dibunuh atau membunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUMB
Fanfiction(Preview only) Selengkapnya bisa dibaca di Karyakarsa Hate me as much as you want, I'm numb to your pain. MATURE CONTENT (18+) Bahasa Story by: Skyspeare First publish on: 21 Juni 2018