Pernikahan Paris dan Sehun sudah berjalan hampir satu bulan lamanya. Sampai saat ini, tidak ada hal berarti yang terjadi di antara mereka kecuali saat Lily menguasai tubuh Paris beberapa waktu lalu. Itupun Paris meminta Sehun untuk tidak membahas lagi yang telah terjadi.
Para musuh yang mencoba mencelakai Sehun lambat laun berkurang karena setiap kali mereka mengutus orang untuk menghabisi Sehun, Paris dan Baekhyun sudah lebih dulu menghabisi mereka. Terkadang Chanyeol ikut membantu jika dibutuhkan.
Akhir pekan ini, Sehun tidak ke kantor. Paris tidak usah repot-repot menjaga pria itu karena Sehun sepertinya tidak berniat keluar rumah.
"Paris, aku ingin bertanya."
Paris baru saja selesai menjemur pakaiannya, Sehun menghampirinya di pekarangan belakang.
"Apa?"
"Bisakah kau memasang wajah biasa saja saat berbicara denganku? Kau terlihat seperti ingin membunuhku, tahu?"
Paris menoleh ke arah kolam ikan kecil di dekatnya untuk melihat pantulan bayangan mukanya. Padahal dia tidak merasa memelototi Sehun atau apa. Wajahnya biasa-biasa saja.
"Begini," ujar Sehun, Paris kembali menatap pria itu. "Sudah satu bulan kita menikah dan selama itu juga aku tidak tahu bagaimana keadaan Ayahku dan Jira."
"Mereka baik-baik saja kata Baekhyun."
Sehun menghela nafas lega. "Lalu... bagaimana kandungan Jira?"
Paris terdiam sebentar lalu menjawab, "baik juga."
"Kapan Jeno akan menemuiku?"
"Aku tidak tahu."
Sehun berdecak sebal. Apa Jeno benar-benar berniat melawannya? Kenapa dia tak kunjung memunculkan dirinya hingga saat ini?
Sehun masih larut dalam kekesalannya, Paris tak peduli dan melangkah ke dalam rumah. Hari ini dia akan pergi menemui Baekhyun.
Sebenarnya dia belum mengetahui kabar soal Ayah dan kekasih Sehun selama satu minggu belakangan. Semua karena Baekhyun jarang mengunjungi mansion milik Tuan Lee. Pria itu sibuk dengan Luana akhir-akhir ini.
"Kau mau kemana?" tanya Sehun saat Paris keluar dari kamarnya dengan kemeja hitam serta jeans warna senada. Penampilan khas ala Paris saat sedang tidak ada misi.
"Baekhyun."
Sehun tersenyum remeh. "Kulihat, sahabatmu itu sudah memiliki kekasih."
Paris bergerak ke arah Sehun dengan raut tegang. "Jangan pernah kau macam-macam dengan gadis itu."
"Apa maksudmu?" tanya Sehun tak terima. "Kau fikir aku sama seperti kalian yang tidak punya hati? Menyandera orang untuk membalas dendam?"
"Lalu, kenapa kau membahas soal kekasih Baekhyun?"
Sehun kembali tersenyum mengejek. "Tidak kenapa-kenapa. Aku hanya kasihan padamu."
Untunglah Paris bukan tipe yang suka berdebat. Dia memilih pergi meninggalkan Sehun yang masih tersenyum mengejek padanya. Rasa-rasanya Paris ingin merobek bibir pria saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUMB
أدب الهواة(Preview only) Selengkapnya bisa dibaca di Karyakarsa Hate me as much as you want, I'm numb to your pain. MATURE CONTENT (18+) Bahasa Story by: Skyspeare First publish on: 21 Juni 2018