five

14.4K 2.8K 420
                                    

"Mereka sudah mati?"

Paris menggeleng. "Hanya tak sadarkan diri. Aku tidak memukul bagian rawan mereka."

"Ah, iya. Benar," sahut Baekhyun sambil menginjak lengan salah satu pengawal yang tadi mencoba bergerak. "Aku juga hanya menembaki tangan atau kaki mereka."

Mereka berdua mulai menjalankan misinya hari ini. Keduanya sepakat akan membagi tugas. Paris yang akan maju melawan dengan fisik sementara Baekhyun harus lebih fokus pada pistolnya. Jaga-jaga jika yang dilawan juga membawa senjata api. Selain itu, Paris lebih lincah dengan tendangannya.

Kekehan Baekhyun terdengar beberapa saat kemudian. Ia berjalan santai ke arah sebuah mobil hitam yang di dalamnya ada seorang pria berjas.

"Selamat siang tuan Oh. Lihat? Anak buahmu tidak ada apa-apanya."

Tuan Oh memandang takut ke arah Baekhyun. Sejak tadi dia sembunyi di mobil sementara anak buahnya melawan dua orang yang tiba-tiba datang menyerang saat ia keluar dari gedung baru perusahaannya. Tempat ini begitu sepi karena masih kosong, rencananya baru akan ditempati bulan depan.

"Apa mau kalian?" tanyanya.

Kepala Paris muncul dari jendela sebelah. "Balas dendam?"

"Balas dendam apa maksudmu?"

"Balas dendam akan kematian kedua orang tuaku."

"Aku tak tahu siapa orang tuamu! Kalian jangan macam-macam padaku!"

"Haruskah kusebut namanya?" tanya Paris tenang. "Lee Youngsoo dan Kim Sena."

Mata tuan Oh membola. "Ka...kau putri Lee Company?"

Paris mengangguk. "Benar."

"Bohong! Tidak mungkin mereka mengijinkan seorang pewaris melawan langsung seperti ini."

"Dia sudah dilatih untuk menghabisimu dan putramu, Sungho," ujar Baekhyun.

"JANGAN SENTUH PUTRAKU, KEPARAT! JANGAN SENTUH DIA!"

Bugh!

Sebuah pukulan melayang di leher tuan Oh, berhasil membuat pria itu tak sadarkan diri. Baekhyun yang melakukannya.

"Berisik sekali. Melindungi dirinya saja tidak bisa, sok mau melindungi putranya juga," oceh Baekhyun sembari memasukkan tangannya melalui jendela untuk membuka pintu mobil dari dalam.

"Kita bawa kemana dia?" tanya Paris.

"Tentu saja ke mansion milik tuan Lee. Bukankah pria ini adalah tawanan mereka?"

"Ah, benar."

Paris membantu Baekhyun menyeret tuan Oh keluar dari mobilnya lalu memindahkan pria itu ke mobil mereka.

"Kenapa kau berbohong jika kau adalah putri Lee Company?" tanya Baekhyun setelah mereka berhasil memasukkan tuan Oh ke kursi penumpang.

"Jeno bilang, kakaknya diasingkan di tempat yang jauh. Maka aku berinisiatif untuk menyamar menjadi anak pertama mereka."

"Supaya apa?"

"Agar Oh Sehun membenciku."

"Bodoh. Seharusnya kau membuatnya jatuh cinta padamu agar ia semakin tersiksa."

Paris menggeleng. "Cinta tidak digunakan untuk menyiksa orang, Baek. Banyak hal lain yang bisa kulakukan selain mempermainkan perasaan orang. Lagian, dia sudah cukup tersiksa dengan kehilangan Ayah serta kekasihnya."

Baekhyun tersenyum kecil. "Barangkali sebutan monster berhati mini pantas untukmu."

Paris balas tersenyum. "Ya, itu aku."

NUMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang