four

15.5K 2.7K 296
                                    

Hal yang pertama dilakukan Paris dan Baekhyun setelah keluar dari Erebos adalah pergi menemui tuan Byun. Bagaimanapun, mereka butuh penjelasan soal mengapa secara tiba-tiba keduanya diberikan misi langsung oleh para petinggi. Tuan Byun adalah sekretaris utama di Lee Company, maka pria paruh baya ini pasti tahu alasannya.

"Well! Selamat datang anak-anakku!"

Baekhyun menatap datar Ayahnya. Setelah tak bertemu selama empat tahun, respon Ayahnya terlihat biasa-biasa saja.

"Yah, apa kau tidak pernah berpikir jika aku bisa mati di tempat sialan itu?" tanya Baekhyun seraya mendudukkan bokongnya di sofa. Ia bahkan tak memedulikan tangan Ayahnya yang terentang, menunggu sebuah pelukan darinya.

Tuan Byun terkekeh. "Itulah gunanya aku mengutus sepupumu untuk menjadi pemimpin di sana."

Baekhyun memutar matanya malas. "Kuping besar itu tidak berguna sama sekali. Bahkan dia hampir membunuhku saat ujian."

Lagi-lagi tuan Byun tertawa. Pria itu lalu memandang Paris. "Wah, Paris semakin cantik saja."

"Paman, kenapa aku dan Baekhyun diberikan misi secepat ini? Aku yakin ini juga bukan misi murahan."

"Wah, cerdas sekali. Langsung bertanya pada sekretaris Lee Company."

"Paris, kau tahu sebab kematian kedua orang tuamu?"

Paris terkekeh pelan. "Aku hidup di panti asuhan sejak bayi. Lalu Paman datang mengambilku dan memasukkanku ke Erebos tanpa penjelasan apapun. Hidupku saja tak aku pahami, apalagi kematian orang tuaku?"

Sesaat, Baekhyun dan Ayahnya terenyuh akan ucapan Paris. Gadis itu memang tidak mengerti apa-apa soal hidupnya sejak lahir. Paris terlalu tenang dan menurut saja akan segala hal yang dipinta oleh tuan Byun.

"Kau ingin mendengar kisah kedua orang tuamu?" tanya tuan Byun akhirnya.

Paris mengangguk meski ragu. "Jika ada hubungannya dengan misi ini, silahkan ceritakan padaku."

"Kedua orang tuamu adalah pengacara kepercayaan Lee Company. Sudah lama, bahkan sejak generasi Kakek dan Nenekmu."

Paris menegakkan duduknya. Dia memang tak pernah mengenal kedua orang tuanya, namun ia cukup penasaran dengan segala yang terjadi. Dirinya yang sejak bayi diasuh di panti asuhan, kemudian tuan Byun datang dan memasukkannya ke dalam tempat pelatihan agen pembunuh bayaran.

"Lee Company punya banyak musuh, namun musuh terbesarnya adalah Universe Corp, target utama kalian saat ini.

"Pewaris yang tersisa dari Lee Company hanya dua. Mereka adalah anak dari mendiang Lee Youngsoo, putra kedua keluarga Lee. Kalian tentu tahu, soal pembantaian sembilan belas tahun lalu kan?"

Paris mengangguk. "Seluruh keluarga Lee dan pengikutnya mati dibunuh oleh musuh mereka, menyisakan dua orang anak dari putra kedua."

"Benar. Ah, ada orang lain yang selamat. Dia tuan Lee Shinwu, Ayah dari pemilik Lee Company yang kini sudah sangat tua," ucap tuan Byun. "Dan salah satu keluarga pengikut Lee Company yang terbunuh adalah keluargamu. Kakekmu, France Abelard, kedua orang tuamu serta kakak laki-lakimu."

Tubuh Paris melemas seketika. Dia tidak pernah menduga keluarganya mati dengan cara kejam seperti ini.

"Hanya kau yang selamat dari pembantaian itu, Paris. Karenanya, para pewaris Lee Company kenal akan dirimu. Sebab mengapa kau bisa berada di Erebos dan menjalankan misi ini pada akhirnya."

"Aku paham," ujar Paris. "Universe Corp, target utamaku adalah pembunuh orang tuaku. Para pewaris Lee Company secara tidak langsung memberikan kesempatan untukku membalas kematian orang tuaku. Begitu?"

"Ini yang membuatku senang berbicara dengan gadis cerdas sepertimu. Aku tak perlu menjelaskan banyak hal."

Baekhyun yang sejak tadi terdiam, akhirnya angkat bicara. "Jadi, bagaimana Paris? Kita benar-benar akan membunuh?"

Paris bungkam. Dia pernah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membunuh orang lain. Tapi apa ini? Sekarang yang ia hadapi adalah pembunuh keluarganya. Semuanya berubah ketika dendam yang berbicara.

"Kerjakan misi ini, Han Paris." Tuan Byun menyerahkan selembar map cokelat. "Baca baik-baik wasiat Ayahku di sana sebelum kau menemukan Oh Sungho dan putranya."

Paris mengangguk paham kemudian melipat amplop itu dan memasukkannya ke dalam jasnya.

"Jadi, apa yang harus kami lakukan?" tanya Baekhyun.

"Temui langsung sang pewaris utama. Dia yang memegang kuasa tertinggi."

🍁🍁🍁

Siapa yang menyangka jika pewaris utama Lee Company adalah seorang pemuda berusia 19 tahun?

Dan siapa juga yang menduga, bahwa pemuda inilah yang memberikan misi pada Paris dan Baekhyun. Dia adalah Lee Jeno, anak kedua dari Lee Youngsoo.

"Sebab mengapa keluargaku termasuk keluargamu dibunuh adalah karena perebutan lahan bisnis di Hangzhou sembilan belas tahun yang lalu." Begitu yang Jeno jelaskan.

Pria ini masih begitu muda, namun ia mampu berbicara layaknya seorang pemimpin. Kemampuan pewaris utama memang tidak bisa dianggap main-main.

"Tempat itu adalah yang dipertahankan keluarga kita sampai titik darah penghabisan. Mereka tidak mau menyerahkan apa yang dirintis oleh leluhurku bertahun-tahun lalu pada bedebah macam Oh Sungho. Terlebih lagi, setan itu membangun bisnis gelap di sana.

"Sekarang, waktunya aku merebut kembali apa yang sebenarnya menjadi milik keluargaku. Bukan demi uang, namun harga diri Lee Company. Tapi aku tahu mereka tidak akan menyerahkannya dengan mudah, karena istri Oh Sungho juga mati dalam pembantaian itu. Peluru dari Ayahku berhasil menembus kepalanya saat pertengkaran terjadi."

Baekhyun dan Paris menyimak dengan seksama. Pantas saja dendam antara dua perusahaan besar ini semakin membuncah? Ternyata akarnya sedalam ini. Nyawa keluarga taruhannya.

"Aku tidak ingin dia mati begitu saja," ujar Jeno lagi. Senyum tipis terukir di wajahnya. "Jika kematian mereka semudah itu, aku bisa turun tangan sendiri menembak kepala mereka. Sayangnya, usiaku masih di bawah umur. Kakekku tidak ingin tanganku berlumuran darah di usia ini. Lagian, bukankah akan lebih seru jika aku menyiksa mereka secara perlahan?"

"Maksud anda?" tanya Baekhyun.

"Bawa kemari Oh Sungho, dia adalah urusanku."

Paris mengangguk paham. "Bagaimana dengan putranya?"

Jeno tersenyum licik. "Kekasih yang paling ia cintai sudah ada di tanganku. Wanita itu kubuat tak sadarkan diri dengan beberapa suntikan yang diberikan oleh orang-orangku. Hanya butuh Ayahnya, maka lengkap sudah penderitaannya."

"Apa kami harus membunuhnya?"

"Tidak!" sergah Jeno. "Dia adalah bagianku. Apapun yang terjadi, putra Oh Sungho tak boleh terbunuh kecuali di tanganku. Aku hanya menunggu usiaku memasuki usia yang tepat dan bisa meletuskan kepalanya. Dan selama penantian itu, buat dia menderita."

Paris dan Baekhyun saling melirik, belum paham apa maksud Jeno.

"Karena dosa para orang tua akan ditebus oleh anaknya, dendam para pendahulu akan dibalas oleh generasi sekarang. Itulah hukumnya.

"Nam Jira sudah ada di tanganku, tinggal menunggu Oh Sungho dan putranya tak akan bisa berkutik."

Jeno menatap Paris dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Kau cantik."

Paris hanya mengernyit tak paham.

"Nikahi Oh Sehun."

Paris tak bisa menahan kekagetannya. "Apa maksud anda?"

"Karena cara menyiksa yang tepat adalah dengan menjadi musuh yang berstatus sebagai keluarga," kata Jeno lagi.

NUMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang