Bisakah kau mendeskripsikan bagaimana rasa cinta itu akan berdiri kokoh tanpa rasa sayang?
Atau... bisakah kau mencintai seseorang tanpa kau menyayanginya?
Lalu apa rasa suka harus diperlukan untuk menggapai keduanya?
Aku rasa anak SD kelas 3 saja sudah bisa menjawabnya. Tidak. Ketiga hal itu merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Pertama, kau harus menyukai seseorang itu untuk menuju kepada kebiasaan. Karena cinta datang dari kebiasaan. Dan cinta tidak akan ada tanpa rasa sayang.
Tatapan mata itu membuatku sadar, bahwa jantungku memang tak bisa kukontrol semau diriku. Ia terus berdegub kencang, dan semakin kencang, sampai-sampai aku merasa mau meledak. Kali ini fungsi tubuhku tak lagi diatur oleh otak, namun oleh jantung.
Karena ujung lidahku sudah mendesak ingin mengeluarkan satu kalimat itu, meski otakku menyuruh jangan.
Gerald, aku mencintaimu.
Senyum itu begitu meyakinkanku. Bagaimana tidak? Gerald benar-benar menunjukkan sisi dimana ia menyayangiku. Aku tahu ekspresi wajah itu tidak sedang berbohong. Tentang perlakuan dan juga pengakuannya, aku tahu semuanya tulus.
Tidak apa-apakah jika aku mengatakannya padamu, Gerald? Mengatakan bahwa aku mencintaimu.
Terlebih daripada itu, aku ingin mengatakan kita sudahi saja persahabatan ini.
Kita sudahi dan kita ganti dengan hubungan yang selevel lebih tinggi.
Bibirku mulai membuka ketika keyakinan itu membuncah di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Known as Love ✔️
Short StoryCinta. Bagaimana kau mendeskripsikan satu kata berjuta makna itu? Apa cinta hanya tentang rasa ingin memiliki dan takut kehilangan? Atau... ikhlas dan bahagia meski ia pergi untuk selama-lamanya? Ya, aku sedikit setuju dengan opsi terakhir. *** Mula...