20. Cinta selalu bersama bahagia

51 14 2
                                    

          "Cium! Cium! Cium!"

          Ingar bingar di sebuah gedung besar menggema. Semua orang bersorak riuh sambil bertepuk tangan di kursinya masing-masing. Kupikir setelah upacara sakral ini berakhir, maka semua orang akan sibuk dengan makanan atau... ah... aku lupa adegan penutupnya.

          Gerald terlihat salah tingkah. Telinganya memerah, bahkan dari jarak beberapa meter aku masih bisa melihatnya dengan jelas. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Aku terkekeh melihat tingkahnya.

          "Cepat cium dia! Ah kau membuatku mati kelaparan di sini!" Felix yang duduk di sebelahku berteriak memprotes, membuat seluruh hadirin yang ada di dalam gedung tertawa. Gerald tambah salah tingkah.

          Dengan segenap keberanian (yang pasti ia kumpulkan mati-matian), Gerald menarik tangan istrinya yang berbalutkan sarung tangan putih. Tangan yang satu menarik pinggang sang istri untuk mendekat. Dan tanpa mereka berdua bisa hindari, mereka pun menautkan bibir.

          Entah bagaimana menggambarkannya, namun ada letupan bahagia dalam sudut hatiku.

          Begini.

          Cinta itu adalah ketika kau menyayanginya dengan tulus. Sangat tulus hingga hatimu ikut berbahagia ketika melihat ia di altar sedang menautkan bibir dengan orang yang ia cintai. Sekarang, dan sampai selamanya.

Known as Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang