Semua orang yang ingin melukaimu akan binasa ditanganku
-Rendy
***
"Kezia, kamu gak papa?"
Dengan wajah cemas Rendy mengatakannya. Ia sangat khawatir Kezia terluka. Tapi itu hanya perasaan seorang Rendy yang takut kehilangan Kezia, karena Kezia sama sekali tidak kenapa napa. Ia hanya gemetaran
Dengan gemetar Kezia mengatakan "Gak, aku gak papa kok"
"Kamu gemeteran, kamu takut ya?"
Rendy mendekat dan menggenggam tangan Kezia. Kezia tersentak batin saat merasakan genggaman tangan Rendy
"Kamu jangan takut, aku akan selalu ada disamping kamu"
Kezia menatap tatapan Rendy dengan sangat dalam
Setelah Kezia tidak lagi tampak gemetaran, Rendy mengajaknya untuk pulang
"Yauda yuk kita pulang"
Kezia mengangguk.
Rendy memanggil sebuah taksi dan menyuruh Kezia masuk lebih dulu
"Ayo masuk"
Kezia tampak bingung karena ia melihat motor Rendy berada disamping toko buku
"Jadi motor kamu gimana?"
"Uda gak papa, nanti aku jemput lagi"
"Ren, aku bisa pulang sendiri kok. Kamu bawa motor kamu aja pulang"
"Gak Kezia, aku gak mau kejadian tadi terulang lagi"
"Tapi Ren---"
Rendy memotong ucapan Kezia dan menarik lembut tangannya agar masuk kedalam taksi
"Uda, gak ada tapi tapian"
Akhirnya Keziapun mengalah.
Suasana dalam taksi begitu heningKezia sibuk berfikir dengan fikirannya sendiri. Sedangkan Rendy mengepal tangannya, entah apa yang sedang dipikirkannya
"Ren"
"Emm"
"Menurut kamu ada orang yang benci banget ya sama aku, sampe mau mencelakai aku?" Kezia berkata dengan suara pecah. Ia sangat takut
"Gak mungkin ada yang benci sama kamu Zia, kalaupun ada, mereka adalah orang-orang bodoh bagi aku" Rendy berusaha menghibur Kezia agar tidak ketakutan
Sesampai dirumah Kezia, Kezia pun lekas turun dari taksi. Saat hendak melangkahkan kaki, tangan Kezia dipegang oleh Rendy
"Kezia, kamu hati-hati ya. Ingat aku khawatir"
"Gombalnya main banget tau, sampe kuping aku naik ni"
Kezia berusaha untuk tidak salah tingkah"Aku serius tau"
"Aku juga serius" ucap Kezia sedikit tertawa. "Yauda ya aku turun dulu. Oh iya, thanks banget ya Ren kamu uda nolongin nyawa aku. Thankyou very much"
"Iya, jangan lupa hati-hati"
"Iya, iya, bye"
"Bye"
Taksi yang dinaiki Rendy berlalu pergi. Kezia beranjak dari tempatnya menuju kerumahnya
Tanpa ia sadari, ia tersenyum senyum sendiriKakak Kezia yang sedari tadi melihat Kezia bertanya "Kamu kenapa?"
"Gak papa"
"Emmmm" Kakak Kezia yang bernama Netta dengan cepat berfikir dan mengetahui mengapa adik tersayangnya senyum senyum
KAMU SEDANG MEMBACA
To you who never understand me
Teen Fiction"Kita bertemu lalu berpisah. Apakah itu keinginanmu" ~Rendy "Jangan salahkan diriku karena pergi meninggalkanmu karena itu bukanlah keinginanku" ~Kezia