10 Desire

6.6K 619 50
                                    

Jimin Pov--

"Kau tidak ingin mencoba minuman lain? Eum maksudku menambah kadar alkoholnya. Kurasa soju tidak terlalu enak." Yoongi hyung menatapku, ia sedari tadi masih setia dengan gelas yang ada di depannya yang masih luang separuh saja.

"Kurasa aku bisa mencobanya." entah dorongan dari mana aku mengatakan hal itu. Padahal pamanku tidak pernah memberiku minuman selain soju saja.

"Buatkan satu minuman dengan kadar alkohol 10% saja untuk dia." Yoongi hyung berucap pada pegawai tadi.

"Minumlah."

Aku menenggak satu gelas minuman itu sampai habis. Dan iya rasanya lebih pekat daripada soju yang biasa aku minum. Bartender itu menuangkan minuman itu ke gelasku lagi. Lagi dan lagi hingga aku rasa sekarang sudah gelas yang ke sepuluh yang aku minum.

Yoongi hyung hanya menatapku dengan tersenyum. Aku tidak memperhatikannya sejak aku sibuk dengan minumanku. Dan aku merasa kepalaku sedikit pusing sekarang. Aku berusaha bangkit dari duduk ku dan mencoba berjalan. Sialnya aku berjalan dengan sempoyongan dan hampir saja jatuh jika tangan Yoongi hyung tidak segera menangkapku. Padahal hanya 10% kadar alkohol yang aku minum. Kenapa aku merasa sekelilingku benar-benar berputar.

"Terima kasih, hyung. Aku ingin pulang." ucapku pelan, dan mencoba berjalan kembali.

"Apa kau akan pulang dalam keadaan seperti ini?" ucap Yoongi hyung sambil memegangiku kembali saat aku akan terjatuh untuk kedua kalinya.

"Bawa aku ketempatmu, hyung." aku berucap asal. Entah kenapa alkohol benar-benar sudah memakan kesadaranku.

Aku merasakan tubuhku melayang begitu saja, kurasa Yoongi hyung telah mengangkat tubuhku ke gendongannya dan darah seperti mengalir ke kepalaku. Yoongi hyung berjalan menuju ke lantai atas bar nya. Sepertinya ia selalu mempunyai ruangan khusus untuknya di setiap bangunan miliknya. Aku sudah tidak peduli lagi, yang jelas aku suka bau tubuhnya yang menguar dan itu membuatku ingin tertidur. Namun, belum sampai aku memejamkan mata kurasa punggungku terhempas disebuah kasur empuk yang entah terbuat dari apa.

Belum sempat memprotes ataupun sekedar melihat wajah Yoongi hyung, aku merasakan ia kini sedang berada diatas tubuhku. Aku merasakan kecupan dan lumatan yang kian panas di bibirku, aku mengikuti gerakan bibirnya. Kami saling melumat dan sesekali melepaskan pagutan untuk mengambil nafas dan kembali menyatukan bibir kami.

Tanganku sudah meremas rambutnya dan ciuman kami semakin dalam. Kurasakan tangan kekarnya kini sudah menyentuh seluruh bagian tubuhku yang tiba-tiba terasa dingin. Kuakui ini adalah ciuman kedua atau ketigaku dengan Yoongi hyung setelah beberapa bulan ini kami mengenal. Dan juga untuk pertama kalinya bagiku untuk melakukan hubungan badan dengan seseorang. Aku benar-benar merasakan kepanasan karena gairah yang membara, aku ingin disentuh lebih dari ini.

Cahaya bulan minim kudapati saat aku membuka mataku perlahan. Aku menatap wajah Yoongi hyung yang benar benar tidak pernah aku lihat sebelumnya. Wajahnya benar-benar merah padam dipenuhi gairah. Otakku seperti menyuruhku untuk berdiri dan memaki nya namun tidak bisa. Kenyataannya tubuhku benar benar sangat menikmati tangan kekar Yoongi hyung yang memabukkan hingga membuatku terlena dan pasrah dengan apapun yang akan dia lakukan padaku. Cumbuannya di leherku beralih turun ke dadaku dan membuat bekas disana, aku mendesah tidak karuan. Dan ini benar benar lebih dari yang aku bayangkan.

Tangan kekar Yoongi hyung tidak tinggal diam, tangan pria pucat itu menyentuh putingku yang mungkin mengeras. Dia memilinnya dan membuatku melengkungkan tubuhku, bibirnya semakin ganas melumat daguku dan kembali di bibirku. Kurasakan sesuatu yang mengeras mengenai paha dalamku, aku melenguh nikmat apalagi saat sesuatu itu membelai bagian belakang tubuhku.

YOONMIN : Desire Becomes SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang