Normal Pov--
Hyunjin berjalan mondar-mandir di kelas sendirian semenjak dia sampai di sekolah jam 6 pagi. Dia sedang cemas menunggu Tae dan Kookie yang tak kunjung datang karena mereka sudah berjanji untuk melakukan latihan sebelum presentasi di depan kelas nanti untuk kelompoknya. Hyunjin sama sekali tidak khawatir mengenai presentasi itu. Ia sedang khawatir mengenai Jimin yang dikabarkan tidak pulang semenjak kemarin. Biasanya Jimin akan datang lebih awal jika ada presentasi kelompok seperti ini.
Akhirnya Hyunjin berhenti mondar mandir saat mendengar derap kaki dua bocah yang berlari mendekat ke arah kelasnya. Lalu muncullah sosok dua bocah menggemaskan dengan wajah polosnya yang bernafas ter engah engah.
"Kemana saja kalian ini? Aku bahkan sudah setengah jam hampir mati berdiri disini." ucap Hyunjin dengan kesal.
"Yak salahkan Tae ini. Kenapa dia harus sakit perut dan boker dirumahku hampir 10 menit." Kookie memukul pundak Tae dengan keras.
"Wow galak sekali kelinci imut ini. Lalu bagaimana lagi jika memang perutku benar-benar sakit dan aku tidak bisa menahannya?" Tae mengelus bekas pukulan Kookie.
"Ya. Tapi tidak sampai lama sekali. Sebenarnya kau buang air atau sedang numpang coli di kamar mandiku, hhaa?" Kookie melototkan matanya ke arah Tae. Bukannya terlihat seram tapi malah terlihat menggemaskan.
"Ahhh sudahlah aku semakin pusing jika kalian bertengkar disini !!!" Hyunjin akhirnya berteriak gemas untuk menghentikan pertengkaran antara anak kelinci dan anak harimau.
"Oh ya. Ada kabar baik. Tadi aku menelpon Namjoon ahjussi untuk menanyakan kabar Jimin dan dia bilang Jimin akan segera dibawa pulang" Kookie berbicara kepada Hyunjin sambil mendudukkan pantatnya di kursi dekat Hyunjin.
"Oh syukurlah. Itulah kabar yang ingin aku dengar sedari tadi. Aku sangat khawatir dengan Jimin. Apakah dia diculik?" Hyunjin menatap Kookie dengan serius tanda bahwa dia siap menerima penjelasan panjang lebar dari Kookie.
"Ani ani ani. Dia tidak diculik. Namjoon ahjussi bilang Jimin ditemukan oleh seseorang, Jimin sedang pingsan di jalan saat pulang sekolah. Aku benar-benar khawatir saat Namjoon ahjussi menelponku menanyakan keberadaan Jimin. Aku ingin langsung pergi sore kemarin, tapi appa dan eomma melarangku" Kookie yang tadinya bersemangat jadi sedikit murung saat mengingat dia tidak di ijinkan pergi mencari Jimin bersama Tae.
"Ummmm kenapa orang yang menemukan Jimin tidak langsung mengantarkan pulang Jimin saat sore kemarin ya?" Tae menembakkan pertanyaan yang memang benar adanya. Membuat Kookie dan Hyunjin membola ke arahnya.
"Iya juga ya. Kenapa aku baru heran ya?" Kookie menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ah sudahlah yang penting kita semua sedikit lega sekarang karena Jimin sudah selamat. Meskipun dia tidak bisa masuk hari ini dan presentasi bersama kita" Hyunjin terlihat murung dan menyandarkan dagunya ke meja dengan kedua tangannya yang dilipat diatas meja.
"Gwenchana. Kita akan melakukan presentasi terbaik kali ini untuk merayakan keselamatan Jimin, ne." Kookie mengusak kasar rambut hitam Hyunjin sembari memamerkan gigi kelinci nya yang lucu.
**
Jimin tersenyum lembut ke arah Yoongi yang membantunya turun dari mobil. Dengan hati-hati dan sangat pelan, Yoongi memegang tangan Jimin. Jimin merasa jika ada orang yang memperlakukannya sangat lembut adalah ahjussi nya dan kali ini Min Yoongi. Bahkan Jimin belum tau bahwa nama Min Yoongi yang begitu menakutkan bagi kalangan para pebisnis maupun para ketua berandal yang menguasai wilayah wilayah bisnis gelap di Seoul.
"Aku akan menggendongmu jika kau bersedia" Yoongi menatap dalam ke arah mata Jimin untuk meminta persetujuan. Meskipun pada kenyataannya Yoongi akan tetap menggendong Jimin meskipun Jimin menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN : Desire Becomes Surrender
FanfictionJimin harus mengubur mimpi-mimpinya saat sebuah kehidupan baru mulai tumbuh di dalam perutnya. Sebuah keistimewaan yang tidak dimiliki namja lain, namun sekaligus menjadi sebuah kenyataan pahit karena ayah dari janin tersebut tidak mengakuinya. Keny...