hera's diary; oneday

17.4K 2.6K 253
                                    

Selasa, 12 Juli

Gemericik air terdengar seiring hujan membasahi kota

Aku termenung disini tanpa sepatah kata

Seputih susu, semanis tebu

Kau bagai pelangi mewarnai relung piluku

Jika ada kata yang lebih indah dari aku mencintaimu, akan ku lantunkan sebagai lagu

Aku selalu membayangkan tentang hari tua nanti

Menatap awan bersama pujaan hati yang kini masih setia disini

Hai kasih, andai sampai unjung waktu ku bisa memegang erat tanganmu,
takkan ku lepas bebas angan pada aksara biru

Aku paham, mengapa matamu mengatakan kau tlah ragukan ku

Aku paham, karna aku akan menghilang bagai pelangi setelah hujan

Dinginnya hujan hampir membunuhku kalau saja jaketmu tak menjadi perisaiku

Kasih, ku titipkan rinduku pada kabut abu-abu dalam mimpi indahmu

Ku harap ia tak tersesat, dan ku harap sampai dengan selamat

Tak perlu kau balas,
cukup tersenyum dengan ikhlas

-hera

"Nulis apa ra?" Taehyung duduk di samping hera.

"Ah? Ngga tae, ini album foto lamaku." Hera menutup buku sampul coklat itu.

"Udah malem, bobo ya?"

"Dingin."

"Ujan kan by."

"Kode ini kode."

"Ga peka ah males." Taehyung memalingkan wajahnya namun kembali menatap hera dengan ceria, "Yaudah sini aku peluk."

Setelah momen singkat itu, taehyung merebahkan tubuh hera hingga mendapat posisi nyaman.

"Taehyung."

"Iya sayang?"

"Aku udah ngga bisa jalan, sekarang cuma bisa tiduran."

"Tangan kamu masih berguna."

"Tapi nanti cuma gerakan mata yang bisa aku pake."

"Itu nanti sayang, ngga usah di pikirin."

"Kamu masih mau sama aku?"

"..."

"Kenapa diem?"

"Kamu terus nanya sesuatu yang kamu sendiri udah tau jawabannya."

"Tapi tae.."
"aku ngga mau kamu sedih atau berakhir terpaksa."

"...aku sayang kamu."

"Iya."

☔☔☔

Aku mau open PO najis nih tapi











boong:)

Najis 2🌸kth✅ [in editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang