Selasa, 12 Juli
Gemericik air terdengar seiring hujan membasahi kota
Aku termenung disini tanpa sepatah kata
Seputih susu, semanis tebu
Kau bagai pelangi mewarnai relung piluku
Jika ada kata yang lebih indah dari aku mencintaimu, akan ku lantunkan sebagai lagu
Aku selalu membayangkan tentang hari tua nanti
Menatap awan bersama pujaan hati yang kini masih setia disini
Hai kasih, andai sampai unjung waktu ku bisa memegang erat tanganmu,
takkan ku lepas bebas angan pada aksara biruAku paham, mengapa matamu mengatakan kau tlah ragukan ku
Aku paham, karna aku akan menghilang bagai pelangi setelah hujan
Dinginnya hujan hampir membunuhku kalau saja jaketmu tak menjadi perisaiku
Kasih, ku titipkan rinduku pada kabut abu-abu dalam mimpi indahmu
Ku harap ia tak tersesat, dan ku harap sampai dengan selamat
Tak perlu kau balas,
cukup tersenyum dengan ikhlas-hera
"Nulis apa ra?" Taehyung duduk di samping hera.
"Ah? Ngga tae, ini album foto lamaku." Hera menutup buku sampul coklat itu.
"Udah malem, bobo ya?"
"Dingin."
"Ujan kan by."
"Kode ini kode."
"Ga peka ah males." Taehyung memalingkan wajahnya namun kembali menatap hera dengan ceria, "Yaudah sini aku peluk."
Setelah momen singkat itu, taehyung merebahkan tubuh hera hingga mendapat posisi nyaman.
"Taehyung."
"Iya sayang?"
"Aku udah ngga bisa jalan, sekarang cuma bisa tiduran."
"Tangan kamu masih berguna."
"Tapi nanti cuma gerakan mata yang bisa aku pake."
"Itu nanti sayang, ngga usah di pikirin."
"Kamu masih mau sama aku?"
"..."
"Kenapa diem?"
"Kamu terus nanya sesuatu yang kamu sendiri udah tau jawabannya."
"Tapi tae.."
"aku ngga mau kamu sedih atau berakhir terpaksa.""...aku sayang kamu."
"Iya."
☔☔☔
Aku mau open PO najis nih tapi
boong:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Najis 2🌸kth✅ [in editing]
Fanfictionand in the end in Wanderland, we both went mad. NOTE: I AM NOT TAENNI SHIPPER, I USE JENNIE FOR THE VISUAL BOOK ONE: NAJIS/KTH WARNING: ✨SWEAR WORDS✨ Cerita ini gue buat di masa-masa labil dan amatir. Kemungkinan cringe nya gede, jadi baca in your o...