Drama

158 3 0
                                    

  Kita pernah sedekat nadi
Sebelum sejauh matahari
     Kau pernah membuat ku
terbang
Sebelum akhirnya menjatuhkanku

" bisa  kalian keluar  sebentar ?" kata perempuan setangah baya dengan kacamata terdengar nada jengkel disana

Bagaimana tidak sedari tadi mereka terus menanyakan keadaan gadis ini
Kan meraung raung menangis
Ok berlebihan

" tapi kan buk adek saya  berbaring tak berdaya " kata adit dengan lebaynya

" kalo kalian di dalem terus baby bisa mati kalian mau ?" Ucapnya menakut nakutkan

Baby yang sedang mengalami anemia ditambah lagi darah yang susah berhenti membuatnya kehilangan banyak darah

15 menit penjaga uks itu belum juga keluar membuat mereka ingin mendobrak pintu kayu itu

Kreek

Suara pintu mengalihkan pandangan mereka
Melihat orang yang dari ditunggu keluar juga

Baby yang sedang mengalami anemia ditambah lagi darah yang susah berhenti membuatnya kehilangan banyak darah

" saya sudah menelfon rumah sakit meminta kantung darah golongan A namun sedang kosong sudah beberapa rumah sakit saya telfon namun jawabannya sama . " ucapnya

Mereka saling pandang memandang seolah saling melempar pertanyaan
" golongan lo apa ?"
Akhirnya mereka menghela nafas
Berfikir dimana harus mencari golongan darah A

" ambil darah saya aja bu " ucap pria itu

Mereka menoleh melihat pemilik suara terkejut .rival mereka ingin mendonorkan darah pada adiknya
Otak mereka mencerna semuanya
Apa itu masuk akal ?

" gue cuma mau bantu orang yang gue sayang , gak ada salahnya kan ?" Ucapnya

" makasi " ucap revan terdengar tak iklas memang namun orang ini sudah membantu adiknya

" ya sudah kamu masuk dulu " ucap wanita tua itu

" lo denger ga ? Dia bilang sayang ? Ke siapa ? Baby ?" Tanya rian

" emang iya ?" Tanya derel

Revan hanya mengendikan bahu tak  tahu yang terpenting adiknya baik baik saja sekarang

2 jam mereka menunggu gadis itu sadar
Bahkan sejam lalu tempat ini dipenuhi suara tangisan 2 gadis lainnya
Gea dan kelly ,tentu saja mereka

" ini pingsan apa tidur ya ? Pules banget ni bocah " ucap adit sambil menoel hidung baby

" gak usah ganggu baby "kata rangga

" biar cepet bangun bego " balasnya

Hidung mungil itu menjadi sasaran empuk adit serasa memegang squshy itu lo mainan yang itu

" duh " ucap nya

" lo udah sadar ? " tanya adit

" belum masih pingsan " kata baby

" dek mana yang sakit " tanya derel

Please choose meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang