Omg

108 7 0
                                    

Setelah berjam jam harus duduk didalam pesawat , mereka sampai di tanah air dengan selamat tentunya .

Keadaan gadis itu masih saja sama seperti sebelumnya hanya diam tak bersuara sedikitpun

" gea , kamu pasti capek sini aku aja yang bawa koper kamu " ucap adit

" makasi dit " ucapnya malu malu

" pacaran teross " saut revan

Mereka terlihat tertawa bersama , beda halnya dengan kekasih revan yang hanya mampu diam saat melihat revan tertawa

" maaf van , tapi ini demi kebaikan kamu " gumamnya

  
            🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Baby berjalan memasuki kamarnya , namun tangan kekar menghentikan langkahnya

" are u okey ? " ucap pria itu

" im fine , jadi lepasin gue mau istirahat " jawabnya

" gue cinta sama lo " ucap pria itu membuat gadis didepannya terkejut dan menghela nafas kasar

" ngga , please bukan waktu yang tepat dan gue belum mau jawab . Im sorry , kalo lo gak bisa nunggu jawaban gue .lo bisa cari cewek lain " ucapnya datar kemudian menghempaskan tangan rangga

" gue bakal nunggu lo " ucapnya sebelum baby menutup pintu

Baby terduduk di belakang pintu kamarnya , menangis dalam diam
Jujur kepalanya masih sakit ditambah perjalanan panjang membuagnya semakin lelah belum lagi tekanan ,ancaman yang terus datang dari jeni membuatnya semakin lekah

Mendengar langkah kaki menjauh dari kamarnya , baby yakin rangga sudah pergi .

" kak dandy baby capek " gumamnya

Menangis cukup lama membuatnya mengantuk dan tertidur di lantai yang beralaskan karpet berwarna cream itu

Hanya suara jam yang masuk ke dalam pendengarannya .

Waktu terus berjalan menjadi saksi gadis itu sedang tidur dengan nyenyaknya

Kreek
.
.
.
.

Pintu terbuka , jelas saja mengenai badan gadis yang sedang tidur itu membuatnya tersadar dari mimpinya

" lo ngapain disitu " heran revan

" lo bisa gak sih ngetok pintu dulu , lo ganggu tidur gue " kesalnya

" maaf . Jangan tidur di lantai by diluar lagi ujan udaranya dingin nanti lo bisa sakit "

" hm " ucapnya

Bukannya pergi , revan malah masuk ke kamar adiknya itu dan duduk bersila di depan adiknya

" gue ada buat lo , apa gue kurang baik buat jadi pendengar lo ?" Ucapnya lirih

" lo udah jadi yang terbaik kak "

" tapi sekarang lo selalu menyembunyikan masalah lo sendiri
Lo ga pernah mau cerita ke gue , by gue dilahirin duluan biar bisa jagain lo biar bisa jadi bahu lo bersandar "

Entah setan apa yang merasuki gadis itu , ia langsung memeluk revan dengan erat

" gue lagi capek aja , maaf bikin lo khawatir kak "

" by maaf , gue lalai jaga lo "

"Bukan salah lo kak "
Suasana terasa berbeda , percakapan tadi telah usai sungguh canggung .

" gimana kalo kita jalan jalan , gue teraktir lo deh " ucapnya

" besok aja ya ,kepala baby masih sakit "
Revan yang mendengar itu sangat khawatir tapi dengan dia terus menerus menanyai baby akan membuat baby membuang buang tenaganya karna menjawab pertanyaan revan

Please choose meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang