Villa

119 6 1
                                    

Setelah mengakhiri makannya , mereka keluar resto dan berjalan entah kemana

" gue ketemu kak dandy tadi " ucapnya

" lo yakin itu dandy?"ucao kevin

"Iyalah gue yakin "

" mungkin lo salah liat , didunia ini kita punya 7 kembaran " kata derel

" serah deh intinya biar ada 100 kembaran pun gue bisa bedain kakak gue sendiri "

Derel yang tiba tiba ditelfon ayahnya harus pergi meninggalkan mereka baby dan kevin yang masih menyantap makananya

" gue di telfon bokap ni , gue cabut duluan ya "

" hati hati ya " ucap baby

"Lo mau kemana abis ini " tanya kevin

" mau pulang lah , tidur dan merenung sendiri dikamar "

" pantai yuk ?" Ajaknya

" gak mood "

" entar juga lo mood kalo udah sampe sana "

Terpaksa mengikuti kehendak kevin yang memaksanya ikut ke pantai
Perjalanan memakan waktu 2 jam membuatnya tertidur di mobil

" by bangun kita udah sampe "

"Akkhhh gue masih ngantuk vin "rengeknya

Terpaksa kevin menggendong tubuh gadis itu masuk ke dalam villa milik keluarganya
Ketika badan gadis itu menyentuh permukaan yang empuk bukannya bertambah ngantuk malah membuat gadis itu terbangun

" katanya ke pantai kok malah ke hotel " paniknya

" ini bukan hotel kali , ini villa keluarga gue . Coba deh lo ke halaman belakang "

dengan tergesa gesa ia berlari ke halaman belakang hingga hampir membuat nya terjatuh

" wow " ucapnya kagum

Halaman belakang kevin ternyata langsung menyuguhkan pemandangan pantai walau sudah malam dan gelap namun sungguh terasa sangat tentram dan menyejukan hati

" lo bener vin , gue jadi mood sekarang " gumamnya

" kita nginep disini aja ya " ucapnya

" gila lo ! Mau dibunuh revan ya ? " kagetnya

" gue udah minta izin , dan dia ngijinin ya karna gue ancem bakal tenggelemin lo di pantai kalo gak ngizinin " cengirnya

" ooo jadi lo mau bunuh gue ? Apa bedanya lo sama jeni " ucapnya sinis

Kevin jadi bingung niatnya hanya bercanda malah menjadi seperti ini

" bukan gitu by "

" gak usah salah paham gitu ?sini ikut gue " tarik kevin sebelum gadia itu bertambah marah lagi

" kemana si " gerutunya

Ternyata kevin membawanya ke rumah pohon yang ada di pinggir pantai
Dari atas sana semakin jelas pemandangan indah pantai saat malam hari
Hembusan angin pun lebih keras diatas sini

" maaf ya vin , gue jadi sensian sama lo " sesalnya

" gue ngerti kok " ujarnya sembari tersenyum memandang gadis itu tak lupa tangan yang membelai rambut sang pemilik hatinya

" gue yakin vin kalo itu kak dandy , kenapa sih semua orang seakan akan nyembunyiin keberadaan kakak gue "

" bersandiwara seakan akan membutakan mata namun mereka lupa hati yang masih bisa melihat " ucapnya membuat pria itu menbisu

Please choose meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang