WAVERING

182 6 2
                                    

Kau bahkan tak peduli dengan rasa sakit yang sesadari tadi kutahan
Tak hanya luka yang diberikan sang rubah namun kau juga menorehkan luka di tempat ku menyimpan semua rasa cintaku padamu

" gue tau ini sakit " ucapnya

" ini bahkan gak ada rasanya dibanding hati gue sekarang " balas lawan bicaranya

" beri jalan semuanya berjalan dengan apa adanya berlalu dengan semestinya dan berakhir dengan seharusnya"

Gadis lawan bicaranya menoleh seakan mengerti apa arti dari kata kata pria itu

" vin lo tau cinta itu kaya apa ?" Tanyanya

" tau . Cinta bagi gue kaya air laut ada pasang surutnya namun rasanya tak pernah berbeda " ucapnya

" tapi cinta bagi gue kaya bintang . ada namun susah untuk digapai "

" daripada gapai bintang yang terlalu jauh kenapa gak gapai tangan gue yang selalu menanti untuk lo gapai "

Blus.....

Pipi gadis mungil itu memerah bagai tomat
Baru kali ini dia bertemu dengan pria ini namun mengapa rasanya sudah mengenalnya jauh sebelum hari ini

" vin apa kita pernah ketemu sebelumnya " tanyanya

" apa lo inget cowo jelek gendut yang lo tolong pas di bully ? "

" oh si nuel  ? Inget lah atau jangan jangan lo yang bully ya ? Jahat banget sih lo " gerutunya

" kalo gue ternyata si nuel gimana ?" Tanyanya

" ya gak mungkin lah nama lo kan kevin lagian lo gak gendut " ucapnya sambil terkekeh

" nama gue kevin manuel petra ,baby lo inget kan ? Gue baru bilang 10 menit yang lalu dan lo lupa ?" Tanyanya

" gue masih gak nyangka aja " ucapnya dengan ekspresi melongo

"Gak nyangka gimana sih " tanyanya gemas

" lo beda 180 derajat vin lo bikin gue kaya orang linglung " protesnya

" dan kenapa lo bisa inget gue ?"lanjutnya

" otak gue selalu nyimpen senyum lo
Hati gue masih ngerasain hal sama saat deket lo " balas kevin sambil memandang langit biru

" lo ngelawak ? Receh vin " katanya

" gue bukan pelawak . Gue pahlawan yang masih berjuang ngambil hati cewe di samping gue " katanya

" gue inget kalung yang lo pakek , juga plester luka yang pernah lo kasih ke gue dan lo pakek plester yang sama
Plester favorit lo kan ? Plester motif lavender" jelasnya

Keduanya diam mengingat masa kecil mereka
Baby yang selalu membela kevin saat di bully dan kevin yang cengeng

" dulu lo ngelindungin gue sekarang tugas gue buat lindungin lo dari apa pun " ucapnya

Tangannya meraih tangan gadis itu
Tangan penuh luka masih ada beberapa bercak darah disana

"Andai luka ini bisa pindah ke gue " gumamnya

                       🍂🍂🍂🍂

Penyesalan memang datang padanya sekarang
Membentak gadis yang sudah lama menemaninya
Sakit sehat senang sedih sudah di lalui bersama

"Gue harus apa ?" Tanyanya

" lo salah ngga , lo salah nilai tika . Inget ga tika cuma cinta sesaat lo " jawab temannya

" kita disini selama lo pergi ,dan kita semua tau tika pergi sama siapa " lanjut temannya

" gue gini bukan karna gue iri lo pacaran sama tika
Ini faktanya dia pergi sama cowo lain selain lo "

" tika gak mungkin kaya gitu " bantahnya

" dia itu baik , lembut mana mungkin dia pergi sama cowo lain apalagi sampek nyakitin baby "

" ya kita udah ngasih tau lo serah deh lo mau percaya atau gak "

Dia merenung mempertimbangkan kata kata temannya hingga dia sadar dia berjalan hingga sudah di dalam kelasnya

" apa bener yang gue lakuin ?"bisik batinnya

" rangga sayangg" panggil gadis itu

"Rangga ih kok kamu diem aja sih " katanya sambil menggelayut di lengan rangga dengan manjanya

Rangga masih diam tak berniat menjawab ataupun sekedar tersenyum
Dia membeku sekarang pandangannya masih ke koridor sekolah
Pria yang sedang mengacak rambut wanita yang begitu femiliar baginya

" vin berenti " protesnya dibalas tawa pria itu

" bikin gemes tau " kata pria yang sedang mencubit hidung gadis itu

" gak bisa nafas hos hos " ucapnya sambil memukul mukul tangan pria yang mencubit hidung mungilnnya itu

" maaf " pria itu membelai pipi baby dengan jempolnya

Gadis itu terdiam melihat mata elang milik pria ini mata yang teduh membuatnya nyaman tak seperti sahabat yang memiliki mata elang namun tetap dingin

" vin ada yang manggil " katanya

Dia menyeritkan alisnya bingung

" gak ada siapa siapa " balasnya

" ini " katanya menunjuk perut

Kevin tertawa terbahak bahak dengan polosnya gadis itu menunjuk perutnya yang berbunyi

" ayo kekantin nona baby " ucapnya menggangam tangan gadis itu

Orang yang terus melihat dari jendela  kelas dengan wajah memerah menahan marah
Ah bukan marah lebih tepat cemburu

" ngga ? Lo suka baby ?" Tanya tika

"Dia cuma sahabat gue gak lebih "

" tapi mata lo gak bisa bohong "lirihnya

" gak usah banyak nanya "ucapnya

Kakinya melangkah meninggalkan gadis berstatus pacarnya duduk sendiri dengan wajah ditekuk

Daun gugur menyapanya saat pertama kali melangkah ke taman belakang
Matanya menerawang ke depan tanpa minat

" gue gak bakal bisa lepasin lo by "

     26Sept2018
   TI AMO

Please choose meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang