PART 5{KEHANCURAN}

357 3 0
                                    

Rasanya seneng bisa punya teman kayak Rafi,entah kenapa setiap aku dekat dengannya aku merasa nyaman dan aman,apa mungkin aku suka sama Rafi ya?.

-----------------------

Jangan aneh aneh gak mungkin aku suka sama dia,ku balik kan tubuhku berjalan menuju lift,kutekan tombol lantai 4.

Ting..

Pintu lift mulai terbuka ku arahkan kaki menuju depan aparteme ku,sesampai di depan pintu apartemen aku mulai mengobrak ngabirik tas ku untuk mencari kertas.

Karna aku sering lupa paswort apertemen ku sendiri jadi aku menyuruh kak Jane untuk menuliskan paswort itu di kertas selembar agar aku tidak susah susah harus menelpon kak Jane hanya untuk menanyakan paswort.

Alasan kenapa aku tidak hafal - hafal paswort itu karna kak Jane sering menggantinya tiap bulan.

"Mana sih kertasnya kok gak ada sih"ketusku sedikit panik masih dengan tangan yang mengobrak abrik tas.

"nah...akhirnya ketemu juga"lega ku
Ku masukkan paswort nya dan

Ceklek.....

Suara pintu terbuka ,kulangkahkan kakiku memasuki apartemen.

namun saat aku ingin menutup pintu tiba-tiba dari arah luar ada yang mendorong pintu dengan sangat kuat.

Karna tenagaku tidak bisa membandingi tenaga itu aku pun terpranjak dan sedikit terdorong hinga beberapa langkah.

"Astagfirullah.....aduh ini or...."kata kata ku terhenti saat ku lihat  yang mendorong pintu itu ternyata seorang pria.
"Loh...Kak Fahmi?kenapa kakak kesini?"tanyaku sedikit bingung.

Yang paling aku bingungkan saat ini,aku mencium bau alkohol dari aroma tubuh kak Fahmi. Baju yang ia kenakan pun juga berantakan tidak seperti kak Fahmi yang biasanya dan mata merahnya itu memandang ku dengan penuh amarah.

"Kakak mi....aaaaa!!!"jeritku tiba-tiba kak Fahmi mendekat ke arah ku dan mencengkram lengan ku dengan sangat kuat.

"Aw..sakit kak lepasin...lepasin aku kak...."rintihku.

Kak Fahmi menyeretku menuju ruang tamu dan mendorongku hingga terjatuh di depan sofa.

"Astagfirullah....kakak ini kenapa sih?lebih baik kak Fahmi pulang deh!.Karna kakak habis minum jadih pulang aja ya!"kata ku sedikit takut,sembari bangkit dan menarik tangan kak Fahmi menuju pintu. Tapi dia menahannya,ku tarik sekut kuatnya sama aja gak ada perubahan.

"Aku mohon... kakak lebih baik pulang!"suruhku.masih dengan posisi menarik tangan kak Fahmi.

Tindak ku sangka di menarik tangan ku dengan sekali sentakan hingga tubuhku tertarik ke depan lebih tepatnya ke depan tubuhnya dan kedua bahuku di cengkram sangat kuat.

"Siapa laki laki itu Jan?"tanyanya kepadaku.

Tunggu tunggu Jan?. Panggilan ku bukan Jan tapi Jih,apa dia mengira aku kak Jane?.aku mulai meronta ronta dari cengkramanya,namun sia sia di lebih kuat dari ku.

"Aku bukan kak Jane.aku Jihan!lepasin aku kak!"kataku sedikit membentaknya.

"BERANINYA KAU MEMBENTAK KU!!!"marahnya sembari mencengkram bahu ku lebih kuat lagi.

"Hiks...hiks...lepasin aku kak...hiks...hiks...sakit..."kataku saat ini bahuku terasa sangat sangat sakit karna cengkramannya yang semakin kuat.

"Semua perempuan itu sama saja!!sama sama PENGHIANAT!!"marahnya sembari menarik tangan ku menuju kamar kak Jane."akan ku hukum atas perbuatan yang sudah kau lakukan kepada ku!!!"imbuhnya

"Hiks...hiks...aku bilang lepasin aku..hiks..hiks...aku buakan Jane....aku ini Jihan.....dan apa salah ku hiks..hiks...kenapa aku harus di hukum hiks....hiks....".ku tahan tubuhku sekuat tenaga agar aku bisa lebas darinya tapi sia sia saja semua.

Akhirnya ku jatuhkan tubuh ku ke lantai sembari memegangi pintu kamar sekuat mungkin.

"Hiks....hiks....KAK JANE TOLONG JIHAN KAK!!hik..hik..hik..."jerit ku.

Tangan ku pun tiba tiba lepas dari pintu itu. Karna tangan ku tidak kuat menahan tarikannya yang kuat itu.

"Ya Allah tolong hambamu ini"jeritku dalam hati.

Dia mendorongku ke atas ranjang hingga aku jatuh terlentang.

Dia mulai membuka jaketnya sembari menatap tubuh ku dengan mata merahnya itu.

Ini kesempatanku untuk melarikan diri,karna tangannya masih sibuk melepas jaket. Segera aku bangkit berdiri di atas ranjang dan mulai mengambil langkah seribu.

Tapi tiba tiba kaki ku di tarik hingga aku terjatuh di ranjang dengan posisi telungkup

"KAMU TIDAK AKAN BISA KABUR DARI KU."sembari menekuk tangan ku ke belakang dan menekannya.

"Sakit.....hiks....hiks....sakit kak "jeritku.

"MENURUT SAJA!!!INI HUKUMAN UNTUK MU!!"triaknya

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Matahari mulai menampakkan cahaya terangnya,membuat semua manusia di bumi sudah mulai melakukan aktifitas dan kesibukannya masing masing.

Namun tidak dengan Jihan saat ini dia masih merebahkan tubuhnya di ranjang,merenung dan menangis meratapi kejadian tadi malam.

Mata sebab dan wajah yang pucat,menandakan dia menangis sepanjang malam.

Melamun dan menangis,hanya aktifitas itulah yang sedang di lakukan Jihan saat ini.

Apa yang akan iya lakukan setelah kejadian ini?bagaimana jika kejadian ini di ketahui kakak kembarnya?bagaimana reaksi kakanya jika ia tahu?akankah ia akan di usir oleh kakaknya sendiri?
Pertanyaan itu lah yang masih membayang bayangi pikiran Jihan.

Tanpa aba aba Jihan mulai bangkit dari tempat tindur,memunguti baju nya yang bertebaran ke setiap sudut ruangan.

Berjalan dengan sempoyongan menuju kamar mandi.

Menyalakan sower sembari duduk di bawah guyuran air sower yang dingin itu.

---------------

Sampai sini aja ya😊

Maaf kalau
gak ku perjelas hingga detail

karna saya bukan orang yang
berpengalan😁.

Aku Bukan Mainan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang