PART 9{TERPURUK}

177 4 0
                                    

Tring...tring...tring...

Suara telpon ku berbunyi.

--------------

Ku gerakkan tangan ku untuk mencari topangan.
Ku arahkan tangan ku mencengram bibir meja untuk membantuku berdiri.

Kaki ku mulai berjalan pelan mendekati ranjang untuk menggambil benda yang berbunyi tadi.

Sampai di ranjang ku dudukan tubuhku di sana dan ku lihat layar telpon ku.

Dek...[hening]
Tubuhku terasa lemas tangan ku mulai bergetar saat melihat layar,diasana tertara nama kak Jane.

Yah kak Jane lah yang menelpon ku saat ini.
Segera ku atur nafas untuk mengurangi kesedihanku.agar nanti saat kak Jane mendengar suaraku tida curiga.

"Emm...huh..."jariku mulai menggeser layar.

"Assalamualaikum kak"kata ku

"Waalaikumsalam dek,emm...gimana e mu dek?,baik gak?,kak Jane kangen kamu dek"jawab kak Jane membalas salam ku dan di selingi dengan pertanyaan untuk ku.

Jujur kak,disini aku sangat terpuruk.aku butuh kamu kak sebagi penguat jiwa dan ragaku,aku harus bagaimana?,aku tidak akan berani bercerita jujur kepadamu kak.

Ini akan menyakiti mu,aku tidak tega jika suatu saat kau tahu kejadian ini.
Pandangan ku tertuju pada foto kak Jane yang berada di nakas.

"halo Jih...dek kamu masih di situkan?"

"Dek.."suara kak Jane mulai membuyarkan pikiran ku.

"Ah...emm...iya kak.aku juga kangen sama kakak.kakak kapan pulang...emm..aku rindu hiks...hiks...rindu kakak""aku butuh kamu kak"imbuhku dalam hati.

"Emm...gini dek.kalok dalam kurun waktu 3 minggu kakak belum pulang.kakak sudah mengambil keputusan kalau kakak akan di sini selama 1 bulan untuk mengatur pendapatan lenstorant kita agar sama seperti lestorant kita di situ dek.karna di sini persaingannya lumayan susah dek.kamu gak papakan di sana sendiri?"

"Ha...e....em..."aku harus apa?jika aku berkata untuk menyuruh kak Jane pulang ini tidak mungkin,dia seorang penggila pekerjaan.jelas saja kak Jane akan menolak permintaan ku.

Tapi kalau aku bilang sejujurnya,mungkin ia akan segera pulang.jangan sampai kak Jane tahu dia pasti akan marah kepada ku.

"Gak papa ya dek?.jangan nangis,kalok ada kesulitan kamu bisa minta tolong sama mas Fahmi aja.dia pasti mau bantu kamu kok "

Dek....

Tubuhku menegang saat kakak Jane mengatakan nama pria itu.terasa sangat menyiksa saat nama itu terdengar di telinga ku.

"Kenapa kakak sangat percaya kepada pria itu?"tanyaku dalam hati.

"Kak....fah...fahmi...e...em....i...i..iya kak....kakak hati hati di sana ya.ya udah jihan ingin istirahat dulu kak"jawab ku untuk mengakhiri percakapan ini.

"Ow ya ok,jaga diri baik baik ya?kakak sayang kamu Jih"

Tut....
Segera ku matikan sambungan telpon itu.

ku jatuhkan tubuhku ke ranjang dan mengampil posisi menyamping.

Aku merasa lelah,lelah memikirkan ini semua.mata ku pun juga sudah terasa perih dan susah untuk di buka.

Kututup mata ku,tanpa aba aba aku sudah mulai berjalan memasuki alam mimpi.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Di suatu kamar ada seorang laki laki sedang sibuk dengan aktifitas mondar mandirnya siapa lagi kalau bukan Fahmi.

Sembari satu tangan yang di masukkan di dalam kantung celananya dan tangan yang lain sibuk menggeser geser layar telponnya.

Fahmi masih memikirkan kejadian semalam.
saat ini ia membutuhkan seseorang dan yang iya butuhkan saat ini adalah sahabat karipnya.

Siapa lagi kalau bukan Putra,hanya sahabat nya itulah yang selalu membantu Fahmi saat Fahmi memiliki masalah.

Tut...
Tu....saat ini Fahmi sedang menelpon sahabatnya itu.

Tut...
"cih....lama amat sih!!gak tahu lagi butuh apa?!!"gerutu Fahmi.

Tut....
tut...

"Yah fah ada apa lo malem malam telpon gue?"tanya seseorang di sebrang sana.

"Aku mau ke apartemen lo...lo ada di sana kan?"tanya Fahmi

"Tumben?biasanya di kafe kok ini di apartemen gue yak?"

"Gak usah banyak omong!,lo ada di sana gak!?"

"Wiss....santai sobat....gak usah nyolot dong.okok....kesini aja, gue ada kok"

"Ok.."
Tut....Fahmi langsung mematikan sambungan telponnya dan segera menyambar kunci mobilnya menuju apartemen Putra.

Fahmi pov

Disinilah aku di depan pintu apartemen Putra.
Ku tekan tombol dekat pintu itu tidak menunggu lama Putra sudah membukakan pintu.

CEKLEK.....
"Cepet amat yak sampeknya?gak ka..."

"Ah.....udah gak usah banyak pertanyaan"gerutuku menyaut perkataan Putra sembari menerobos memasuki apartemennya dan mendaratkan bokongku ke sofa.

"Main nyelonong aja lo...!!gak tahu malu.,udah bangkotan juga!wahhhhh...."clotehnya di selingi tawa garingnya itu sembari berjalan duduk di samping ku

Hening...

"Udah ketawanya?!"kata ku dengan wajah datar"gue kesini itu pengen cerita,gue minta solusi sama elo...pusing gue mikirin masalah ini!!rasanya mau pecah ni kepala!"lanjutku sembari menyisir rambutku kasar dengan jari jari tangan ku.

"Sorry sorry gue gak tahu kalau lo lagi punya masalah,oke.....gimana bro coba lo cerita"katanya sembari duduk di samping ku.

"Gue nidurin wanita ra..."kataku tudepoin

"Aduh baru aja nidurin wanita lo udah panik gue aja udah sering di clup bro"

"Ini bukan wanita yang lo bayangin ra!,wanita itu masih gadis"

"Apa?! Lo nidurin gadis?!"triaknya

"GUE JUGA TAHU!!INI YANG GUE PERMASALAHIN"teriakku tak kalah dengan nada suara Putra.

"Kok bisa sih?"tanyanya sok lupa.
Padahal yang ngajak ke clup itu dia kenapa belagak lupa segala.

"Coba aja gue gak nurut sama kata kata lho mungkin ini semua gak terjadi"

"Tunggu tunggu maksut lho kamu nglakuin itu waktu lho mabuk bro?"

"Iya lah .kalok gue sadar,gak mungkin gue nyesel kayak gini begok"

"Terus siapa wanita malang yang sudah lo tiduri itu?"

Aku Bukan Mainan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang