"Gue gak tau harus apa?itu terlalu rumit untuk gue fah. Gue percaya dengan elo ,yang terpenting pilihlah jalan yang baik menurut hati lo"kata putra sembari membuka pintu dan menutupnya lagi dari luar.
_________________
JIHAN POV
"SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA
JIHAN NUR JANNAH BINTI GUNAWAN
DENGAN MASKAWINNYA YANG TERSEBUT TUNAI."Kalimat ijab qabul itu masih terngiang di telinga ku,,tak terasa sekarang hidup ku sudah berubah 360° dibanding dengan hidup ku yang dulu. Aku sudah menjadi milik orang lain,menjadi istri dan calon ibu.
Namun hati ku merasa perih saat mengingat pernikahan ini hanya sesaat.setelah aku melahirkan aku akan menjadi janda anak 1 sedangkan kak Fahmi akan kembali ke pelukan kak Jane,menikah dengannya dan membina rumah tangga yang tidak di harapkan.
Miris bukan????
Hidup ku seperti permainan yang jika butuh akan di mainkan dan jika bosan akan di buang.
Tapi ini semua ku lakukan untuk calon anak ku,walau aku tidak mengharapkannya namun seiring berjalannya waktu aku bisa menerima janin ini tumbuh di rahim ku.dia juga bayiku darah dagingku,walau ini kesalahan tapi janin ini tidak tahu apa apa.maka dari itu aku akan menjaga dan membesarkannya."Bunda sayang kamu nak,sehat selalu disana ya sayang"batin ku.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
CKLEK......
KRIET.....Suara pintu kamar di buka,kuamati lewat pantulan cermin.seorang laki laki yang juga masih mengenakan jas pengantinnya berjalan mendekati menuju lemari pakaian yang berhadapan dengan meja rias.
Aku merasa takut....takut.....cemas,karna aku tidak terbiasa satu kamar dengan laki laki,tapi mau gimana lagi pria itu sudah menjadi suami ku,ya walau hanya beberapa bulan setidaknya aku harus menghormati suami sesaat ku ini.
Ku putar tubuhku menghadap laki laki itu lebih tepatnya kak Fahmi masih dengan posisi duduk di kursi rias.sedikit ada keraguan dan ketakutan namun semua itu ku buang jauh jauh,ku coba berbicara dengan kak Fahmi."Em....bisa k..ku_"
"Aku tidak butuh bantuan mu jalang"kata kak Fahmi dingin sembari berjalan menuju pintu putih,dan bisa ku dengar suara sower mulai menyala."Heh.....baru beberapa jam sudah seperti ini.aku harus apa?,tak apa lah aku juga sadar diri kalau aku ini hanya istri sesaat."
"Kita lakukan bersama ya nak,kuatkan bundamu untuk menghadapi ini semua"kata ku sembari mengelus perutku yang masih rata.
~•~•~•~•~•~•~~•~
Waktu menunjukkan pukul sembilan malam,Jihan dan Fahmi sibuk dengan aktifitasnya sendiri.
Fahmi yang sedang duduk di atas ranjang sembari menggeser geser mouse dan di selingi dengan jemarinya yang lihai menari di atas kayboard laptop.
Sedangkan jihan sedang mengeringkan rambutnya di depan cermin rias.
Ruangan ini begitu hening hanya ada suara beradunya dentingan jam dan suara mouse yang di tekan oleh jari telunjuk Fahmi.Saat Jihan sudah selesai dengan kesibukannya,ia pun mulai berjalan mendekati ranjang dan mulai mendaratkan bokongnya di tepian ranjang.tapi tiba tiba suara Fahmi mulai terdengar.
"Mau ngapain kamu?!"tanya Fahmi dingin masih dengan menatap laptopnya yang menyala.
"Mau tidur kak"kata Jihan pelan.
"Jangan berharap kalau kamu bisa tidur satu ranjang denganku,sekarang berdiri!"kata Fahmi masih dengan posisi yang sama dan ekspresi yang sama."Kalok Jihan gak boleh tidur di sini,jihan mau tidur dimana kak?disini tidak ada sofa"kata Jihan sedikit bingung masih dengan posisi duduk di atas ranjang.
"Aku udah bilang berdiri!jangan buat aku tambah emosi ya!dibilangin suasah banget!"kata Fahmi sembari menutup laptopnya kasar dan menatap Jihan yang sedang tertunduk takut karna volume suara Fahmi yang meninggi.
Jihan masih diam dengan posisinya,ia masih bingung.kalau dia tidak boleh tidur di ranjang ia harus tidur di mana?,kalau ada sofa Jihan akan tidur dishofa tapi di kamar ini tidak ada maka dari itu jihan bingung.
"Kamu itu gak pantes tidur satu ranjang dengan ku,kamu itu pantesnya tidur di bawah"sembari menarik Jihan berdiri dan sedikit mendorong jihan untuk duduk di atas lantai."disini!!!"bentak Fahmi
"Tapi kak ak_""Gak usah banya omong,inget kata kata ku,kamu itu hanya istri sesaat ku,jadi jangan berharap lebih!!!"kata Fahmi sembari menoyol jidat Jihan kasar dan berlalu meninggalkan Jihan.
Jihan tertunduk pasarah dan menangis,dia tau kalau ia memang hanya istri sesaat,tapi apa istri sesaat pantas di perlakukan seperti itu.
BANYAK TIPO YAK😁
MAAF.....🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Mainan Mu
Teen FictionNama ku Jihan Nur Jannah,diusia ku yang sudah menginjak 21 th aku harus menikah dengan pria tunangan kakak kembar ku sendiri. Karna kejadian 1 malam yang tidak di sengaja,membuat ku harus mengandung benih pria itu. Betapa hancurnya hidup ku sa...