PART 6{KEHANCURAN 2}

311 3 0
                                    

Berjalan dengan sempoyongan menuju kamar mandi.

Menyalakan sower sembari duduk di bawah guyuran air sower yang dingin itu.

------------------

Jihan pov

Disini tempatku ,di bawah guyuran sower yang dingin. Meratapi kejadian yang tidak pernah ku bayangkan seumur hidup ku.

Betapa menjijikkan dan kotornya diriku,saat mengingat kejadian malam itu.

"Aaaaaa........hiks.....hiks.....hiks....." teriakku sembari Ku mencakari tubuhku dan ku tarik rambut ku untuk menghilangkan jejak peria itu dari tubuh ku.

Namun Sama saja kulit pria itu masih terasa merayap di setiap kulit ku.

Aku segera bangkit dari posisiku mengelilingi setiap sudut kamar mandi.

Mencari sesuatu alat untuk menghilangkan jejak pria itu.

Tidak lebih dari 1 menit ku temukan sikat cucian baju di atas kloset yang tertutup.
Segera ku ambil dan ku bawa ke posisi awal ku tadi.

Ku sikati tubuh ini sekuat mungkin,tetapi tetap saja aku masih merasakan sentuhan pria itu di tubuh ku.

Hingga kulit ini sudah memerah dan mengeluarkan darah karna aku menyikat terlalu kuat,tetap saja semua itu tidak berefek sedikit pun.

"Hiks...hiks....hiks....kenapa tidak...hiks....hilang....iiiiiih...."ku banting sikat itu hingga terlempar jauh dari ku.

Kutarik rambutku sekuat mungkin hingga banyak helayan rambut ku yang tercabut.

"KENAPA INI SEMUA TERJADI....hiks....hiks....AKU MENJIJIKKAN....AKU KOTOR.....AKU hiks....hiks....AKU DOSA......."teriakku frustasi sembari ku peluk kakiku dan ku simpan wajah ku di atas lutut.

"Menjijikkan....."lirihku di sela tangisan ku.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Di sisi lain Sosok pria mulai merasa terganggu dengan cahaya matahari yang menyinari wajahnya.

"Ngh...."lenguh nya sembari mengubah posisi tidur menjadi duduk bersandar di ranjang.

"Cih....ngapain gue di sini,kemarinkan gu....."

CEKLEK...
Kalimatnya masih menggantung karna dia tiba tiba mendengar pintu di buka.

pria itu mulai mengamati pintu itu dan ingin tahu juga siapa yang berada di balik pintu itu.

"jihan??"lirihnya

Fahmi pov

"Jihan?"lirihku.

Ku amati wanita itu yang memakai jubah mandi sembari berjalan tertunduk dan berjalan menuju pojok ruangan.

Tanpa ku sangka dia duduk disana dan memeluk erat kakinya.

"Kenapa dengan Jihan ?"tanyaku dalam hati.

Aku masih merasa bingung dengan semua ini,kepala ku juga terasa berat dan pusing.

Aku mulai berinisiatif untuk mendekatinya ku sibakkan selimut tebal ini.

"Apa yan...."kata kata ku terhenti saat ku lihat tubuhku tidak tertutup sehelai benang pun.

Aku mulai panik,segera ku edar kan pandangan ku kemana saja untuk mencari pakayanku.

Ku temukan pakaianku berceceran di atas lantai,tanpa aba aba segera ku ambil dan ku kenakan pakayanku itu.

Setelah selesai menutupi seluruh tubuh ku,tanpa sengaja pandanganku berhenti di seprai kasur itu.

"Kenapa ada banyak bercak darah di sana?"tanyaku dalam hati.

"Jangan bilang ka..."pikiran ku mulai berjalan,bayangan hitam legap mulai berterbangan di ingatanku.

"Astagfirullah...."panik ku.

Ku alihkan pandanganku menatap Jihan yang sedang melamun.

Ku amati matanya yang sebap,wajah pucat. Dan lebih parahnya lagi leher serta tangan yang tidak tertutup jubah mandi melihatkan banyak bekas goresan goresan merah dan meneteskan darah karna goresan yang terlalu banyak.

"Apa yang sudah ku lakukan?"resahku dalam hati.
Segera ku dekati jihan,kulangkahkan kaki ku mengarah ke wanita itu.

"Jih..."panggilku

"...." hening.wanita itu masih sibuk dengan lamunannya
"Jih..."
"..."
"Jih....!!!"kata ku sedikit membentaknya untuk menyadarkan lamunannya.

"TIDAK....JANGAN........JANGAN......JANGAN...."terilanya sembari menutupi telinganya dan menggeleng gelengkan kepalanya.

Apa yang sudak kulakukan?. Aku sudah membuat adik tunangan ku sendiri menjadi seperti ini.

Seharusnya aku menjaganya,bukan malah membuatnya seperti ini.

"Jih...maaf kan aku"kataku sembari berjongkok di depannya.

"TIDAK......hiks....hiks... MENJAUH....MENJAUH...hiks....MENJAUH DARI KU"teriknya sembari mendorong ku dan kembali lagi menutupi telingannya.

"Jih..."
"TIDAK....JANGAN....JA...hiks....JANGAN DEKAT DEKAT SAYA....hiks...hiks...SAYA MENJIJIKAN.....SAYA....hiks...."teriaknya lagi

"Jih...den..."

"AKU BILANG MENJAUH .....MENJAUHLAH DARI KU....."teriaknya lebih keras ,hingga suaranya menggema di ruangan ini.

------------------
Haiii😋

Maaf buat semuanya kalu cerita ini banyak Tiponya😁.

Soalnya saya hanya pemula(bisa di bilang anggota baru).

Sekali lagi maaf yh😂😘

Aku Bukan Mainan MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang