Apa yang di bilang putra ada benarnya juga.tapi aku cinta cuman sama kembarannya.
Kalok Jihan hamil,apa aku harus nikahin dia?.----------------------
Jujur aku hanya ingin nikahin kakak kembarnya,ini malah Putra nyuruh aku tanggung jawab sama kutu buku itu.
Yah benar Jihan orangnya memang pandai,dia kemana mana selalu bawa buku dan selalu makek kacamata bacanya itu.
"Masak gue harus tanggung jawab sama tu cupu sih"sidirku dalam hati
"Gimana!malah diem aja,lo gak punya mulut?!"bentak putra.
"Santai dong""Santai.....santai....ini ada sangkut pautnya sama orang yang lo tidurin goblok!!otak lo itu emang gak ada gunanya!"
"Udah ah...lo malah goblok goblokin gue!!!lagi pula dia juga belum ada tanda tanda hamil!ngapain juga gue bingung.... Udah gue mau pulang"sembari berdiri berjalan menuju pintu keluara.
"nama nya juga Fahmi...dasar keras kepala!!gak punya otak lo..."
"Diem lo jangan banyak ngomong"kataku
BRAK...
Ku banting pintu apartemen Putra.
Ku langkahkan kaki ku menjauhi apartemen Putra.~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Hari demi hari berlalu kejadian tersebut sedikit demi sedikit sudah mulai di lupakan oleh Jihan.
Setelah kejadian itu Jihan sudah mulai menjauh dari calon kakak iparnya itu,dan tidak mau meminta bantuan lagi kepadanya.
Walau kakaknya selalu bilanga untuk selalu meminta bantuan kepada kak Fahmi saat dia butuh sesuatu.
Namun Jihan tetap kekeh dengan pendiriannya,kalau dia harus menjaga jarak sejauh mungkin dari pria itu.
Jihan tidak mau jika kejadian itu terulang lagi untuk ke dua kalinya.Kejadian itu membuat Jihan mengurung diri di apartemen hingga 2 minggu.
Dalam waktu 2 minggu itu Jihan tidak melakukan aktifitas kuliah dan kerjanya.Hingga Rafi teman kerjanya dan Luna sahabat di kampusnya menanyakan keadaannya lewat telpon.
Jihan hanya menjawab kalau dia sedang berlibur bersama kak Jane di Bali.Jujur dia tidak mau berbohong kepada siapa pun apa lagi dengan teman temanya.
Tapi harus bagaimana ,kejadian itu mendesak jihan untuk berbohong.
2 Bulan sudah Jihan tinggal sendiri di apartemennya,karna kakanya yang bilang masih sibuk dengan cabang lestorantnya.
Mau gimana lagi karna Jane sangat penggila kerja.Dan jika Jihan memberi pendapat kepada kakanya itu,dia tidak pernah di dengar.
Lebih baik Jihan mengiyakan kalau kakanya ingin memperpanjang waktu di pulau Bali untuk mengurus usaha letorant keluaraganya itu.~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Di sebuah lorong kampus terdapat seorang wanita dengan menggunakan baju berna abu abu berpadu dengan celana jinsnya.
Tidak lupa tangan kanannya selalu membenarkan letak kacamata yang selalu merosot dari hidung mancungnya dan tangan yang lain selalu penuh dengan buku buku kampus yang lumayan tebal.
"Jihan tunggu"jerit Luna berlari mendekati orang yang di panggilnya.
Ya benar siapa lagi kalau bukan Jihan Nur Jannah.
Jihan pun mulai mengehntikan langkahnya dan membalik badan melihat sosok yang sudah memanggilnya itu."Ada apa na?"tanya Jihan sembari mengubah posisi bukunya,yang tadi di tangan kiri sekarang sudah di peluk di depan dadanya.
"Gak papa cuman mau barengan,yuk jalan"jawab luna sembari berjalan beriringan dengan Jihan.
"Sekripsi mu udah selesai?"tanya Luna."Belum,masih lumayan banyak sih kekuranganya kamu sendiri?"
"Belum...aku malah belum buat sedikit pun jih,hehe..."tawanya
"Lha kok belum 4 bulan lagi kita kan mau wisuda.masak kamu belum buat sih?,nanti kamu gak jadi sarjana gimana?"
"Jangan gitu dong jih,kok doanya buruk banget"
"Aku gak doa in kamu,tapi kamunya aja yang males.kalok berkelanjutan terus gimana?4 bulan waktu yang enggak lama lho""Iya,nanti aku kerjain.tapi kamu entar pas pulang mau bantu aku gak?"
"Em...gak bisa kayaknya na,aku harus kerja,besok aja ya?"
"Halah,kalok gitu habis kerja entar malem gimana? Aku yang ke apartemen mu.mau yah?"
"Tetep gak bisa na,nanti malem kak jane bakal pulang dari Bali,aku harus nyambut kak Jane ku"jawab Jihan menunjukkan wajah senangnya.
Jelas Jihan senang,sudah 2 bulan ia berpisa dengan kakak kembarnya.ia selalu menunggu kepulangan kakanya itu.dan inilah waktunya yang ia tunggu tunggu.
"Ya udah gak papa deh tapi janji besok?"
"Insyaallah yah"
"Ok""Ya udah masuk yuk dosennya udah mau masuk tuh"kata Jihan
Mereka pun mulai memasuki ruangan.dan memulai pembelajaran menurut jadwal yang sudah di tetapkan.
2 jam berlalu"Oke,karna pertemuan kita di batasi oleh waktu.kita akan melanjutkan pembelajaran minggu depan."kata dosen sembari merapikan buku buku."sampai jumpa minggu depan"lanjut dosen itu dan berjalan keluar menjauhi ruangan itu.
"Sampai jumpa"jerit mahasiswa bersamaan
"Kita mampir dulu ke Toko Roti dekat kampus ya jih?"tanya Luna
"Tapi sebentar aja yh?soalnya tinggal 10 menit lagi aku harus kerja"jawab Jihan sembari melihat jam yang menempel indah di pergelangannya"Ok deh.yuk...."kata Luna bergegas menggandeng tangan Jihan dan berjalan keluar ruangan
Sebelum ke Toko Roti mereka berjalan menuju kamar mandi terlebih dahulu,seperti biasa Jihan harus mengganti pakaiannya dengan baju seragam kerjanya,selesai itu baru mereka bisa ke toko roti.
"Kau mau beli rotinya jih?"tanya luna
"Enggak na,kamu aja"
"Ow....ya udah,ini mas uangnya"kata Luna sembari memberikan uang kepada penjaga toko."Ini kembaliannya mbak,terimakasih sudah mampir ke toko kami"kata penjaga toko .
"Sama-sama.ayo jih aku antar ya?"sembari berjalan keluar toko."Ah.....gak usah na"tolak Jihan
"Sekalian aku juga mau ke cafe deket tempat kerjamu""Mau ngapain?"
"Biasalah anak muda hihihi...."kata Luna sembari mengangkat alisnya sebelah.---------------
♥•
•♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Mainan Mu
Teen FictionNama ku Jihan Nur Jannah,diusia ku yang sudah menginjak 21 th aku harus menikah dengan pria tunangan kakak kembar ku sendiri. Karna kejadian 1 malam yang tidak di sengaja,membuat ku harus mengandung benih pria itu. Betapa hancurnya hidup ku sa...