saat Rafi menawarkan tumpangan aku kaget biasanya dia membawa motor tapi kali ini membawa mobil.aneh.....ku pikir dia keluarga yang perekonomiannya di kalangan menengah.tapi dugaan ku salah.
-------------
"Em....eh....fi...."kata ku mengawali pembicaraan.
"Yah....ada apa?mau muntah?"tanya Rafi
"Tidak,hanya saja aku ingin bertanya.kau punya mobil? Emm.....maksut ku i...ini mobil siapa?terus motormu di mana?kamu gadaikan ya?"tanya ku ngawur.
"Pertanyaan mu akan ku jawab lain kali.yang terpenting saat ini kau harus segera sampai di apartemen dan kau bisa beristirahat,jangan lupa minum obat setelah sampai di sana."
"Ah...e....i...iya""Sudah sampai jih,mau ku bantu sampai apartemen mu?"kata Rafi
"Tidak usah terimakasih tawarannya.lebih baik kau pulang ,hari sudah semakin malam"
"Bener gak papa?"
"Iya gak papa"kata ku sembari membuka pintu mobil.Bam.....
"Da...."kata Rafi sembari melambaikan tangannya bersamaan dengan suara pintu mobil yang ku tutup."Da....makasih tumpangannya.."kata ku berbalik dan berjalan menuju lift.
Aku masih bingung apa penyebab aku mual mual yah?,jika mual mungkin bisa saja mag ku kambuh tapi mual tadi bersamaan dengan pusing.tidak biasanya seperti ini?.
"sudah lah tidak usah dipikir,mungkin hanya penyakit biasa."kata ku sembai memasukkan paswort apartemen.
Karna sudah 2 bulan tidak di ganti paswortnya jadi aku mudah untuk mengingat kembali.
CEKLEK......
Pintu mulai terbuka,aku mulai memasuki rumah tapi tidak biasanya lampu apartemen mati,apa ada kesalahan dengan listriknya ya?.
Ku rayapkan tanganku menyusuri dinding utuk mencari saklar lampu.saat sudah ku dapat apa yang kucari,segera ku tekan dan......
"KEJUTAN....."jerit kak Jane sembari berjalan mendekati ku dan langsung memeluk ku
"Kakak....hiks....kakak kapan pulangnya?baru aja Jihan mau buat kejutan buat kakak.eh.....malah kakak yang beri kejutan aku dulu."kataku"tadi niatku aku ingin masak makanan kesukaan kakak.tapi kakak duluan"imbuhku sembari mempererat pelukanku.
"Gak papa....sama aja kan,yang penting kita bisa kumpul lagi"kata kak Jane sembari melepas pelukanku."kakak udah rencanain ini sama mas Fahmi,tadi niatnya ingin di hias ruangannya tapi gak ada waktu jadi kakak cuman masak aja"imbuhnya sembari memandang seseorang yang sedang bersandar di dinding.
Aku pun mengikuti arah pandangan kak Jane."......."aku terdiam tanpa ada sepatah katapun.kenapa dia ada di sini kenapa?,sulit untuk melupakan kejadian itu dan dengan mudahnya dia masuk ke apartemen ini.
Setiap malam aku selalu di hantui bayangan hitam di tiap tidurku,itu juga karna nya sebenarnya apa mau nya."Jih kamu gak papa?"tanya kak jane
"Ha....e....ti...tidak aku tidak papa""Ya sudah masuklah kekamar dan bersihkan tubuhmu jangan lupa kita akan makan bersama.kakak udah masak banyak nih.....gak sabar mau makan bareng sama kamu"
"B....baik kak...."lirihku sembari berjalan menuju kamar ku.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Selang beberapa menit Jihan akhirnya selesai membersihkan tubuhnya.tetapi dia tidak bergegas turun menuju dapur,melainkan dia hanya terduduk di kasur sembari menautkan kedua tangannya.
otaknya sedang berfikir keras,apa yang harus ia lakukan.bingung.....kata itulah yang patut untuk mengatakan keadaan jihan saat ini.
Jelas saja Jihan bingung,lelaki itu yang sudah merenggut mahkotanya.bagaimana bisa peria itu dengan beraninya datang kesini.
Jihan tahu kalau peria itu adalah tunangan kakaknya.maka dari itu ia harus bersikap biasa biasa saja.
Tapi dia tidak bisa harus seperti itu,rasanya ia ingin segera mengusir pria itu.
"Heh...."Jihan mengeluarkan nafasnya kasar
"Apa yang harus ku la...."Tok....tok...tok....
"Jih apa sudah selesai"belum sempat jihan selesai berbicara sendiri pintu kamar nya sudah di ketuk oleh Jane
"I....iya kak,sebentar"kata Jihan sembari berdiri mendekati pintu.
Cklek......
"Kenapa kak?"tanya Jihan
"Cepat keluar kakak menunggu mu di ruang makan ya"kata Jane"Ah.....i...iya kak 5 menit lagi Jihan akan turun"
"Ok kakak tunggu "kata Jane sembari mengelus bahu Jihan dan berjalan menuju dapur.
Mau tidak mau Jihan harus makan malam bersama.setidaknya untuk menyenangkan hati Jane,sebenarnya Jihan rindu dengan kakak nya itu tapi karna pria itu ada di apartemennya maka ia tidak bisa mendekati Jane kakaknya.
"Ayo dek duduk.kakak udah masak banyak,kamu mau coba yang mana?"tanya Jane sembari menarik kursi untuk Jihan.
"Makasih kak"kata Jihan sembari duduk
Jane pun berjalan memutari meja dan berakhir duduk di samping Fahmi yang sedang berhadapan dengan Jihan.Ya benar meja itu berbentuk persegi dan hanya terdapat 4 kursi saling berhadapan.Jihan harus apa?Fahmi biasa biasa saja hanya memandang Jihan sekilas lalu mengarahkan pandangan ke arah yang lain.
Fahmi sebenarnya masih merasa bersalah namun dia harus menutupi rasa bersalahnya agar tunangannya tidak tahu mengenai kejadian malam itu.
"Ayo di makan jih,ni coba kakak tadi masak naget ayam.kakak buat sendiri lho,cobain nih..,"kata Jane sembari menyodorkan di depan Jihan.
Namun saat aroma naget itu masuk ke indra penciuman Jihan.tiba tiba Jihan merasa pusing dan perutnya juga seperti di kocok.
Kejadian ini mirip dengan kejadian saat Jihan mencium bau naget di mall tempat kerjanya.
"Huk....huk......"Jihan mulai merasa ingin mengeluarkan isi perutnya itu.ia pun berlari menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Mainan Mu
Teen FictionNama ku Jihan Nur Jannah,diusia ku yang sudah menginjak 21 th aku harus menikah dengan pria tunangan kakak kembar ku sendiri. Karna kejadian 1 malam yang tidak di sengaja,membuat ku harus mengandung benih pria itu. Betapa hancurnya hidup ku sa...