Suara Rintik hujan yang turun membasahi bumi terdengar begitu jelas di telinganya. Charon terus berjalan menelusuri koridor kampus yang sepi ini sendirian. Ia sempat berfikir dari mana ia berasal? Kenapa aku bisa punya kekuatan seperti ini? Terus kekuatan ini harus ia apakan? Bahkan Charon belum bisa mengendalikannya.
"Char," panggil Langit sicowok menyebalkan yang selalu mengganggunya akhir akhir ini.
"Apa lagi si Lang?"
"Ayo dong tunjukin sekali lagi ke gua mumpung sepi." Charon menyesal pernah mengeluarkan kekuatannya digudang belakang kampus. Tapi jika Dia tak mengeluarkan kekuatannya akan semakin tidak terkendali dan bisa membahayakan banyak orang tapi, ketika Charon mengeluarkan kekuatan ini Ia malah ketahuan dengan Langit. Apes dah apes
Cowok aneh itu terus aja mengikuti Charon semenjak tau Charon mempunyai kemampuan spesial. "Udahlah Lang, cape gua," Ucap Charon yang melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Ah lo mah gak asik Char,"
Charon aneh kenapa ada aja gitu orang ngeselin kaya Langit. Tapi saat ingin memasuki kelas langkahnya tertahan saat ada seseorang yang memanggilnya.
"Eh Char,"panggil seseorang dari kejauhan.
Sepertinya ia tau suara siapa ini, Charon langsung menengok kearah panggilan tersebut ternyata benar yang memanggil adalah Adara sahabat barunya dikampus ini.
Kenapa Adara mau jauh jauh kesini?fakultas farmasi yang jelas jelas jauh sekali dari fakultasnya matematika. "Kenapa Dar?" Tanyanya yang masih terdiam didepan pintu.
"Lo ada kelas ya sekarang?" Tanya Adara yang sekarang sudah berada disamping Charon.
"Iya, ini kelas terakhir si kenapa emangnya?"
"Gua mau minta temenin lu nih ke toko buku."
"Tunggu aja, ini kelas terakhir kok," suruh Charon. "Gua masuk dulu ya." Iapun masuk kedalam kelas meninggalkan Adara yang berada didepan sendirian.
Namanya Charonny Mimosa pudica. Gadis sederhana yang meminjam nama tanaman itu ia memiliki wajah bulat, mata yang sipit, pipi yang tembem, hidung pesek dan rambut hitam panjang yang indah. Tidak ada yang istimewa dari gadis yang menyandang nama tanaman putri malu ini, Kecuali kekuatan yang ia sembunyikan dari publik ini.
Ntah sejak kapan ia punya kekuatan ini ia pun tak tau. Ia baru menyadarinya saat kelas sepuluh SMA saat dirinya tak sengaja mengeluarkan air dari telapak tangannya yang kosong. Dan bukan hanya itu ia juga bisa melakukan teleportasi. Ntahlah dia tak mau memikirkan hal itu, tapi ia selalu kepikiran gimana dong?!
Charon mengambil binder kecil yang berada didalam tasnya dan sebuah pulpen untuk menyatat materi yang diberikan oleh Dosen ini. Tapi, ada saja cara semesta mengingatkannya kepada sosok yang selama ini dianggap hilang.
Bukannya mencatat Charon malah membaca tulisan yang berada dilembar paling depan.
Jangan pernah menjadi seperti pluto ya merkuriusku. Karena jika kamu ikut ikutan jadi pluto nanti siapa yang akan meluluhkanku?
Charon masih sangat menjaga hatinya untuk planet dingin yang bahkan tidak diakui lagi keberadaannya oleh manusia manusia bumi.
Kata orang menunggu itu pasti akan indah pada akhirnya, tapi seseorang juga ada batas kesabaran untuk menunggu. Orang itupun ada juga jenuh menunggu rasa yang belum pasti ia akan dapatkan. Dia bisa saja menjaga hatinya rapat-rapat lebih lama lagi. Tapi dirinya sudah lelah menunggu ia sudah jenuh menunggu rasa yang mungkin takkan pernah menjadi miliknya.
Ia merobek lembar itu lalu menyimpanya didalam tas. Ia akan membuangnya nanti.
Tbc....
Hallo gais 😙 cerita baru nih cerita baru 😂 yuhuy pecinta astronomi mana nih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluto
FantasyTentang waktu yang berlalu begitu saja meninggalkan luka. Tentang sebuah ingatan yang tak bisa dilupa. (Revisi setelah tamat)