Hilang

152 12 0
                                    

Hamparan salju terbentang luas dihadapan mereka. Terlihat 2 makhluk yang berbeda jenis kelamin sedang berjalan beriringan menelusuri hutan yang telah tertutup salju itu.

"Jadi kita mau kemana?kita udah jalan 1 jam full tanpa berhenti betis gua udah gede nih," gumam Charon yang sedari tadi tidak berhenti.

"Lagian ini dimana si?bisa gak si hidup gua gak aneh aneh, Kemaren kesasar sampe Pluto sekarang disini sama orang yang sama lagi!"

"Terus kemana semua warga disini?gak mungkin perkampungan ini perkampungan hantu."

"Lu gak haus apa?" Ucap Ragio datar tak berekspresi apapun. Sepertinya telinganya Ragio sudah panas akibat mendengar celotehan Charon. Mereka berdua masih terus berjalan lurus tanpa tujuan menelusuri hutan itu.

Charon memberhentikan langkahnya
"Kita mau kemana Rag?gua laper, gua cape. So, jangan samain gua sama lu. Gua cewek, gua gak kuat jalan lebih jauh lagi kaya lu."

Ntah berapa jauh jarak yang mereka tempuh. Tapi, mereka berdua sudah berjalan selama 1 jam full tanpa berhenti hentian. Sejujurnya si Ragio juga lelah tapi ya mau bagaimana lagi? Kayanya istirahat sebentar tidak apa apa.

"Kita istirahat disini," ucap Ragio menghampiri Charon.

Mereka berdua duduk dibawah pohon yang berwarna putih akibat daunnya tertutup oleh salju. "Hmm, Rag kok lu bisa ada disini si?" Tanya Charon yang duduk disamping Ragio.

"Gak tau, pas gua bangun gua udah disini."

"Terus kok itu perkampungan kayanya sepi gak ada tanda tanda. Kehidupan disana. Terus juga kok kita bisa disini ya?" Tanya Charon.

"Terus terus, apa cuma kita yang ada disini?betewe gua laper."

"Gua gak tau, lu bisa diem gak si?berisik tau gak?!" Omel Ragio yang langsung bangkit dari duduknya dan berniat untuk pergi dari tempat itu. Tapi, perkataan Charon berhasil menahannya.

"Mau kemana Rag?" Tanya Charon.

"Cari makan, lu diem sini aja jangan kemana mana!" Ragiopun berjalan menjauhi Charon.

Dan Charon? Ia mengikuti perintah Ragio. Ia tetap duduk diam disana menatap langit biru berawan sambil menunggu Ragio kembali.

Tapi, belum ada 5 menit Charon menunggu Ragio tapi, ia sudah mati kebosanan disana ia bingung harus berbuat apa.

"Tau gua orangnya bosenan disuruh nunggu," gumamnya sambil memainkan salju yang berada ditanah.

Karena ia tak bisa menahan kebosanannya, akhirnya ia pun bangkit dan mulai mencari Ragio. Tapi, belum jauh ia melangkah dari tempatnya semula.

Bugh

Ia merasakan rasa sakit yang begitu mendalam di bagian belakangnya. penglihatannya pun mulai kabur, keseimbangannya mulai menghilang, akhirnya ia pun tumbang dan lama kelamaan menjadi pandangannya menjadi gelap. Kesadarannyapun menghilang.

"Akhirnya Aku mendapatkan mu," ucap Pria yang ada di belakang Charon.

-pluto-

Toko buku, Bumi

Terlihat ada seorang pria sedang merapihkan deretan-deretan buku yang berantakan di raknya. Dan ada seorang pria juga yang sedang fokus memainkan ponselnya.

"Kemana lagi tuh anak?" Tanya Lucio yang masih fokus merapihkan rak rak buku itu.

"Gak usah kaya cewek dah, Ragio dah gede ini. Gak usah di khawatirin."

"Gua agak curiga kalo lu khawatir terus sama Ragio," sambung Carme.

"Curiga?maksudlu gua belok gitu?suka sama Ragio?Yakali anjer gua masih suka lobang," jawab Lucio.

"Ya kali gitu, lu bosen mau coba coba hal baru."

Setelah selesai merapihkan rak-rak buku itu, Luciopun duduk disamping Carme. "Gua bingung Me, gua akhir akhir ini mimpi aneh terus."

Carme masih fokus memainkan ponselnya.

"Lu dengerin gua gak si Me?!" Tanya Lucio kesal.

"Dengerin kok."

"Gua tuh mimpi bumi diserang sama monster aneh gitu, terus monster itutuh kaya ngebangunin monster bumi Terus mereka saling berantem." Luciopun menceritakan apa yang terjadi di dalam mimpinya.

Mendengar apa yang Lucio ceritakan tentang mimpinya membuat Carme ingin tertawa keras. "Ya Tuhan Luc, Luc makanya jangan keseringan baca cerita fantasi. Kayanya gua harus bawa lu ke psikiater deh," ucap Carme yang masih fokus pada ponselnya.

"Jahat anjir."

"Ya lu lagian ada ada aja, Mana ada monster kaya gitu."

Luciopun terdiam ia ragu menceritaka mimpinya kepada sahabatnya ini. "Masalahnya Me..."

"Apa?kita yang jadi monsternya?" Cerme menebak asal.

Lucio yang mendengar itu hanya menunduk ia tak mampu menjawab perkataannya Carme.

-pluto-

"Kita harus merebut semua kekuatan itu," ucap Pria berkacamata yang sedang memainkan hologram yang ada didepannya.

"Apa yang kau dapatkan di planet Uranus?" Tanya Pria itu ke orang yang ada disampingnya.

"Saya menemukan ini," orang yang berada disebelah pria itu pun mengeluarkan sebuah buku dan sepasang sarung tangan kusam dari tasnya.

"Bagus bagus, sekarang kau pergilah ke planet Venus," perintah pria itu.

Tbc...

Hai, ketemu lagi dengan siska😂 bosen kan kalian pasti. Maaf ya kalo kalian merasa aneh dengan cerita ini. Alurnya gak jelas 😂 so jangan bosen bosen ya baca cerita ini pasti nanti alurnya bakal jelas kok 😚

Babay muah 😚

PlutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang