Ya semuanya yang tentang kita sekarang hanya tinggal cerita.
-Pluto-
Charom baru selesai kuliah dan sekarang ia sedang berkutat dengan buku kimia yang tadi ia pinjam diperpustakaan. Charon kesal! Ia tidak mengerti sama sekali dengan rumus rumus kimia yang memangnya adalah kelemahnya. Charon menutup buku itu.
Charon tampak bersantai menghirup udara segar di sebuah gazebo yang ada di taman kampusnya ini. Duduk di temani laptop, kertas-kertas yang berserakan, serta segelas teh hangat meski sekarang sudah dingin, tapi harumnya masih terasa.
Satu-satunya tempat yang bisa membuatnya tenang untuk saat ini adalah taman belakang kampus ini. Setelah selesai jam pembelajaran pasti Charon menyempatkan waktu hanya untuk sekedar duduk duduk digazebo ini.
"Awas lo!" Perintahnya mengusir Charon yang memang sudah duluan duduk di Gazebo itu.
Suara itu sungguh menghancurkan ketenangan dan konsentrasi Charon. Ia tak perlu berbalik untuk mencari tahu, karena sang pemilik suara itu tanpa permisi telah duduk disampingnya.
"Siapa yang ngijinin lo duduk disini?" Tanya Charon sambil berusaha menjauhkan semua barang- barangnya dari Ragio.
"Emang masalah buat lo?!"
"Loh? Sejak kapan lo juga kuliah disini?" Tanya Charon.
Ragio membuka laptopnya. "Kasih tau gak nih?" Tanya Ragio yang masih fokus dengan laptopnya.
"Bodo amet Rag, gak perduli gua."
Keheninganpun terjadi disana. Merema berdua masih fokus dengan tugasnya masing masing. Cukup lama mereka berada didalam keheningan itu hingga akhirnya Ragio membereskan semua tugas dan mematikan laptopnya lalu menaruhnya didalam tas.
"Udah selesai Rag?" Tanya Charon yang ikut membereskan tugasnya.
"Hmm." Ragiopun bangkit dan berjalan menjauhi gazebo itu. Tapi belum terlalu jauh langkahnya terhenti karena namanya terpanggil.
"Rag, tungguin gua napa," ucap Charon yang berusaha mengejar Ragio.
"Rag," panggil Charon yang sudah berada di samping Ragio. "Hmm," jawab Ragio yang masih fokus berjalan.
"Itu, masalah Pluto dan temen lu yang kejebak disana. Gimana?gua boleh bantu?" Tanya Charon.
Mendengar ucapan Charon yang begitu, Ragio langsung memberhentikan langkahnya dan mengerutkan keningnya. Menatap Charon heran. "Kenapa tiba-tiba lo pengen bantu gua?"
"Emang gak boleh?" Tanya Charon.
"Gak, yang ada ntar lu malah bikin gua repot disana."
"Siake, kapan gua ngerepotin elu coba."
"Perlu gua jabarin satu persatu?!"
-pluto-
"Bagaimana keadaannya?apa dia sudah siap?" Tanya seorang pria ber-jas hitam itu kepada seseorang yang sedang asik mengotak atik hologram yang ada didepannya.
"Dia baik baik saja, sepertinya tubuhnya mampu menerima sel itu dengan baik."
Terlihat seorang Pria yang terkurung didalam sebuah ruangan kaca yang sudah diberi sistem keamanan yang sangat tinggi dan tidak mudah hancur. "Apakah dia sudah siap untuk langsung dikirimkan KeBumi?"
"Sudah, kita bisa langsung mengirimkannya kebumi."
"Dia sudah bisa mengendalikannya dengan baik?"
"Saya rasa sudah."
"Baiklah kalau begitu, perintahkan yang lain untuk membuka portal menuju planet Bumi." Pria ber-jas hitam itupun berjalan menjauhi ruangan itu.
-Pluto-
Suara kicauan burung terdengar begitu jelas ditelinganya Charon. Charon dengan malas membuka matanya yang memang tidak ingin dibuka. Ia masih mengantuk. Tapi, dirinya harus ke kampus sekarang. Ia bangkit dari kasurnya dan menuju kamar mandi.
Tapi, tunggu sebentar!
Kicauan burung?
Apakah dinding dan lantai kamarnya terbuat dari kayu?
Memangnya di kota yang ramai karena kendaraan seperti ini masih terdengar suara kicauan burung?dan juga sejak kapan kamar berdindingkan batu bata dan semen berubah menjadi kayu seperti ini?!
Charon menyadari sesuatu. Ia langsung berlari menuju jendela. Membuka tirai penghalang yang menghalangi cahaya matahari masuk itu.
Terlihat hamparan padang rumput yang membantang luas dihadapannya. Dan ada sebuah pohon besar yang sudah dipenuhi burung yang hinggap ataupun hanya sekedar berlalu lalang.
"Ini dimana lagi coba?!"
"Oke fine, ini bukan rumah gua!"
Charon keluar dari kamar itu, lalu mencari seseorang yang ia bisa wawancarai. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada siapapun dirumah itu. Hanya ada dirinya sendiri.
"Mungkin lagi pada bekerja kali ya," Charon mencoba berfikir positif.
Charon kembali kekamar itu dan bersiap untuk mandi. Mungkin setelah ia selesai mandi akan ada orang yang menyambutnya.
Tbc...
Hai gaiss, maaf nih 😂 ancur banget huaaa mamah :( anak mu ini garing sangat. Udah update lama, sekalinya update ancur. Sudah lah kalian baca saja ngerti tidak mengerti oke :v membuat orang lain senang dapat pahala loh :v
![](https://img.wattpad.com/cover/151693688-288-k325705.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluto
FantasyTentang waktu yang berlalu begitu saja meninggalkan luka. Tentang sebuah ingatan yang tak bisa dilupa. (Revisi setelah tamat)