selamat tinggal gyoku

28 1 2
                                    

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu itu terdengar jelas di telinganya Charon. Dengan amat terpaksa ia membuka kelopak matanya dan bangkit dari tidurnya menuju suara ketukan itu.

Siapa sih yang mengganggunya malam malam seperti ini?tidak tau apa dia baru bisa tertidur pulas setelah melewati hal hal aneh yang mengganggunya tadi.

Iapun membuka pintu kamarnya itu dan terlihat seorang pria berwajah datar yang sedang berdiri tegap di depan kamarnya.

"Ada apa?" Tanya Charon dengan muka bangun tidurnya.
 
"Aku setuju dengan permintaan mu, cepat bersiap sebelum aku berubah pikiran." Zent pun langung pergi meninggalkan Charon yang masih bingung dan terdiam di tempat akibat ucapannya Zent barusan.

"Apa maksudmu Zent?" Tanya Charon agak sedikit teriak karena Zent sedang berada di dapur yang tak jauh dari kamarnya itu.

"Kita berdiskusi tentang apa semalam?" Tanya Zent balik dengan muka datarnya. Ia sedang mempersiapkan makanan sepertinya.

"Kita melatih kekuatan ku di luar desa. Dan juga sambil mencari teman mu dan aku yang hilang itu," ucap Charon yang masih terdiam di depan pintu dengan muka tablonya.

"Sudah tau?"

"Iya."

"Kenapa kau masih di berdiam diri di sana?! Cepatlah bersiap atau aku berubah fikiran dan kita tidak jadi pergi keluar desa."

"Iya iya, tunggu sebentar. Kau baperan sekali sih jadi orang."

Charonpun menutup pintu kamarnya dan segera menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

'Tenang Ica, aku akan menyelamatkan mu.'

"Zent, apa tidak apa-apa jika kita pergi meninggalkan desa sepagi ini?" Teriak Charon dari dalam kamarnya.

"Jika kita meninggalkan desa saat matahari terbit nanti maka kita akan ketahuan dan akan di tangkap."

Setelah beberapa lama bersiap Charon pun keluar dari kamarnya dengan menggunakan celana levis dengan kaus berwarna biru polos. Ia pun segera menuju keluar rumah ini karena Zent sudah menunggunya.

"Sudah?" Tanya Zent.

Charon hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Mereka pun pergi meninggalkan rumah itu menuju ke pintu gerbang desa Gyoku.

Cukup sepi dan tenang.

Kata itu yang cocok menggambarkan keadaan desa Gyoku sekarang ini.

-Pluto-

"Seharusnya kau tidak usah memperdulikanku."

"Kau gila?! Mereka semua punya kekuatan, tidak mungkin aku meninggalkanmu."

Kenapa sih, Ragio selalu saja dilibatkan dengan cewek cerewet dan keras kepala?

Lelah Ragio, kalian tau gak sih?cape tau.

Sebenarnya ia ini dimana sih?

Semuanya terlalu membingungkan.

"Oh iya, ngomong ngomong siapa namamu?"

"Aku?Ragio."

"Ragio,.."

"Ada apa?" tanya Ragio yang dibuat kebingungan dengan gadisitu.

"Nama itu seperti tidak asing, apa kau seorang Raja?" tanyanya.

"Bukan."

Gadis itu terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu. Ragio merasa ada seseorang yang mendekat dengan segera Ragio langsung memegang tangan gadis itu dan menariknya menjauh dari tempat itu.

"Mau kemana? " tanya gadis itu yang masih berusaha menyamakan langkahnya dengan Ragio.

Setelah merasa cukup jauh Ragio memengecilkan langkahnya agar gadis itu bisa menyamakannya. "Apa kau benar benar bukan seorang raja?"  tanya Gadis itu kembali.

"Bukan, lagian kenapa kau bisa mengira aku ini raja? " tanya Ragio.

"Wangi tubuhmu, " jawab gadis itu sambil mengendus endus tubuh Ragio.

Ragio yang melihat itu merasa risih dan iapun menjauhkan diri dari gadis itu.

"Apa yang kau lakukan?! "

Bukannya menjawab pertanyaan Ragio gadis itu malah berbicara aneh. "Tidak, aku tidak mungkin salah ini sangat mirip. "

"Dimana Ratu? " tanya gadis itu kepada Ragio.

'Arrrgggh, kenapa orang orang didunia ini sangat aneh!,' batin Ragio.

Ragio menarik nafas kasar dan membuangnya secara perlahan. "Aku bukan raja, dan aku tidak tau ratu kalian itu siapa! "

Karena kesal Ragio mempercepat langkahnya. Ia sangat malas sekali berdebat di situasi seperti ini. Lagian kenapa Bisa bisanya Ragio menjadi seorang raja? Dan siapa sih ratu yang di maksud mereka?

"Tunggu sebentar, " ucap Ragio memberhentikan langkahnya.

"Ada apa?" tanya gadis itu yang berada di depan Ragio.

"Ingatan mu sudah kembali? Siapa namamu? Dari mana kau berasal? " tanya Ragio.

"Sudah, namaku Daela."

"Aku menghancurkan desaku, " sambung gadis itu sambil melanjutkan perjalanannya.

Ragio hanya dibuat terdiam. Siapa gadis ini sebenarnya? Apa yang telah ia lakukan kepada desanya?

Tbc..

Hallo, ada yang masih baca cerita ini? Makasih buat kalian yang masih mau baca. Maaf ya lama banget hiatusnya :'

Semoga kalian suka❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PlutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang