portal rusak?

261 24 3
                                    

"Apa?!"

"Kok bisa si portalnya Rusak?" Tanya Charon sambil mengelus elus tanganku yang sedang kedinginnan.

Ya mereka berdua sudah berada dikota lebih tepatnya diportal teleportasi planet pluto.

"Maaf kami akan perbaiki portal ini secepatnya."

Nasib buruk menimpa Charon. Portal satu satunya yang bisa membawa Charon pulang kebumi sekarang rusak. Tapi Charon sempat bingung, kenapa ia mengerti apa yang dibicarakan orang orang pluto ini. Charonpun menatap pria aneh yang berdiri lebih tinggi darinya disampingnya.

"Apa?" Tanya pria itu.

"Lalu ini bagaimana?"

"Apanya?"

"Bagaimana caraku untuk pulang?Hatcuh." Tanya Charon.

"Tunggu saja paling hanya beberapa hari sudah selesai."

"Hah? Hatcuh."

"Apa?beberapa hari?itu lama sekali,orang tua ku pasti khawatir dan apa kabar dengan kuliah ku?" sambung Charon sambil berusaha menghangatkan dirinya.

"Hatcuh,"

"Tenang saja hanya beberapa hari, aku juga sekolah diBumi," sahut Pria itu.

"Hei, apanya yang bisa tenang?satu hari dipluto itu satu minggu dibumi."

"Ya lalu?"

"Baru beberapa menit disini saja aku sudah mati kedinginan disini."

"Hatcuh."

"Kenapa udara disini dingin sekali,"

"Kau kedinginan?" Tanya pria itu sambil lengannya Charon yang memang sudah dingin. "Dasar manusia bumi menyusahkan saja."

"Apa kau bilang?!" Sahutku marah.

"Ayo kita beli sesuatu lalu pulang, untuk sementara kau tinggal bersamaku saja." Pria itu menarik tangan Charon menjauh dari tempat itu.

-pluto-

Kondisi Charon semakin parah ia terkena hiportemia. Suhu badannya menurun sangat drastis dibawah suhu normal yang dibutuhkan oleh tubuh. Memang suhu dipluto itu bisa mencapai -203°c mustahil jika manusia bumi asli bisa bertahan hidup disana lebih dari 2 jam.

"Bagaimana?" Tanyanya.

"Dia tidak apa apa, tenang saja dia akan sadar sebentar lagi, dia hanya butuh udara hangat," Jawab dokter itu lalu pergi meninggalkan kamar rawat Charon.

Benar apa yang dikatakan dokter itu, sekarang kelopak mata Charon perlahan mulai terbuka. "Ini dimana?" Itulah ucapan pertama yang keluar dari mulut Charon.

"Rumah sakit," jawab pria itu jelas, singkat, padat.

"Ohh, kenapa saya bisa disini?" Tanya Charon.

"Kamu belum terbiasa dengan planet pluto."

"Oh, ngomong ngomong siapa namamu?" Tanya Charon.

Benar juga, dari tadi Charon bersama pria ini dia belum mengetahui tentang pria itu sedikitpun. "Perlu?" Tanya pria itu.

"Jelas itu sangat perlu, kata pepatah dibumi tak kenal maka tak sayang."

"Hmm aku juga berasal dari bumi sama seperti mu, namaku?seperti yang ada dibuku itu."

"Buku mana?"

"Buku mana lagi yang kau temukan ditoko buku itu."

Ohh, Charon baru ingat dibagian depan buku yang ia temukan ditoko buku itu tertulis nama seseorang "Ragio hermawan"

"Ragio hermawan maksudmu?" Tanya Charon.

"Ya."

"Lalu?" Tanya Charon seolah meminta penjelasan. "Apanya?" Tanya Ragio sedikit dingin.

"Kok kamu bisa disini?dipluto?"tanya Charon.

"Ya, bisa saja sekarang teknologi sudah sangat canggih."

Baru saja Charon ingin mengajukan pertanyaan lagi tapi Ragio menghentikannya. "Kau ingin memakai ini dan pulang bersamaku atau kau ku tinggal disini." Ucap Ragio dingin sambil memberikan kantung belanjaan yang berisi pakaian musim dingin ala ala planet pluto, Yang tadi ia beli bersama Charon.

Dengan cepat Charon mengambil bungkusan itu dan lalu memakainya.

****

"Rumah kamu sepi banget," ucap Charon.

Ya, mereka berdua sudah berada didalam rumahnya Ragio. Memang si, rumahnya Ragio sepi sekali padahal rumah ini cukup luas untuk ditinggali seorang diri.

"Iya aku sendirian dirumah ini."

"Ortu kamu?" Tanya Charon.

"Udah gak ada."

"Oh sorry ya, aku gak bermaksud buat kamu sedih."

"Selow aja, kamu bisa tidur dikamar nanti aku tidur diruang tamu," kata Ragio.

"Loh, kan lo yang punya rumah kok gua yang tidur dikamar?" Tanya Charon.

"Oh ya udah lo tidur diruang tamu."

"Di sofa?" Tanya Charon lagi.

"Ya."

"Oke lah, yang penting gua tidur."

Ragiopun masuk kedalam kamar meninggalkan Charon yang masih berdiri di ruang tamu yang terhubung langsung dengan dapur itu. Ia lapar, perutnya sudah berbunyi dari tadi. Ia ingin makan tapi ini bukan rumahnya, ya sekarang ia tak bisa seenak jidatnya mengambil makanan dari kulkas.

Charon hanya bisa duduk dan menahannya sambil memegangi perutnya yang sudah berbunyi dari tadi.

"Lapar?" Tanya Ragio yang tiba tiba muncul disamping Charon.

"Heeh," jawab Charon dengan tampang polos dan tak berdosanya.

"Ayo beli makan."

"Gak usah," tolak Charon.

"Terus?" Ragio makin tak mengerti apa yang diinginkan wanita yang disampingnya ini. "Kelamaan kalo beli, lagian ini udah malem, gak ada mie instan?" Tanya Charon.

"Haduh haduh, kamu itu bego atau tolol si?" Tanya Ragio.

"Sama aja itu."

"Nih ya, durasi malam dipluto itu lama kalo kamu nungguin pluto pagi keburu mati kelaparan kamu, dan ini pluto bukan bumi," jelas Ragio.

"Jadi disini tidak ada mie?" Tanya Charon ulang.

Ragionpun mulai menuju kearah dapur dan membuka lemari yang ada diatas kepalanya. "Jelas dong, pasti ada," Ragiopun mengeluarkan dua bungkus mie instan.

"Loh loh, kok bisa?" Tanya Charon tak percaya.

"Gini gini aku dibesarkan di bumi, aku membawa makanan makanan dari bumi kesini." Jelas Ragio.

"Yeyyy," Charon langsung menghampiri Ragio dan mengambil mie instan itu dari tangannya.


Tbc....

PlutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang